TEKS SULUH


Minggu, 24 April 2016

Suyatri. TRAGIS



(22)

Suyatri
TRAGIS

Anak kolong tanpa alas kaki
Menyusuri lorong limbah pengap
Sungguh miris sinar mata nanar
Harapan berserakan di jalanan

Baju lusuh tertatih-tatih tanpa mengenyam pendidikan
Dekil tanpa cahaya bintang
Pelangi pudar dalam bayangan
Pejabat berbaju necis mencibir memandang

Hak anak dikebiri mati
Terpasung oleh tragedi
Tragis kejamnya hidup ini
Impian hanya ilusi
Permainan imajinasi
Takkan pernah hiasi langit dengan pelangi senyum
Mengabdi pada negeri

24042016

Fernanda Rochman Ardhana, Sajak Klimaks



 (21)
Sajak Klimaks
Ini negara kau lihat merdeka
saat tersimpan tangis bayi dalam bejana
lalu tergadaikan di bumi-bumi perdagangan
bertukar nominal, satu bayi bergerak
menyusu dari dadamu hingga dada buatan
bagaimana bisa? bisa!
karena negara ini telah merdeka
kau bebas jual nyawa buah sengketa
dari kekasihmu yang menidurimu sepanjang sabtu
lalu dari kekasihmu yang lain menunggangimu sepanjang minggu
dan berpuluh-puluh lainnya masih menunggu jatah dari bibirmu
hingga entah siapa yang sudi membelikan misoprostol untukmu?
agar anakmu tak lahir
agar tunas bangsa darimu tak lahir
agar nyawa buah sengketa tak lahir
nyatanya tak ada!
sekedar menengok atau hendak mengakuinya
di hari-hari ia mentahtai rahimmu, hingga
terbidang jalan lapang menatap dunia, dan
bila kau tumbuhkan dengan kasih sayang
kelak racau mulutnya menggugat tanya
“Ibu, mana bapakku?”
“Ibu, siapa bapakku?”
“Ibu, matikah bapakku?”
Cileunyi, 2016









Eri Syofratmin , AKU DAN ANJING DITUMPUKAN SAMPAH



Eri Syofratmin
AKU DAN ANJING DITUMPUKAN SAMPAH
Ditumpukan sampah
ada anjing telah mengais aksara
menciumi buntang yang berulat
gonggong tulang kekandang
Ditumpukan
sampah,
aku lihat
anjing senang
puisi
Ditumpukan
sampah,
ada syair;
buang sampah:
ANJING
Setelah letih berceracau
menebar aksara dionggokan
sampah-sampah kota
aroma busukbusuk itu tak dapat ditutupi
bau buntang
bau kain lap
bau jamban
bau tai
bau segala bau
terkumpul di pembuangan sampah
Ternyata; "Benar"
sisa-sisa
sisi-sisi
kehidupan
manusia itu:
"MEMANG BUSUK !!!
Kota LINTAS, 24 April 2016.

Heru Mugiarso., Penyair Masturbasi



(19)
 Heru Mugiarso.
Penyair Masturbasi
seorang penyair
semalam bermimpi:
Menulis puisi sendiri
Menerbitkan antologi puisi sendiri
Dijual sendiri
dan ketika tak juga laku
akhirnya dibaca sendiri
sambil mengagumi
dirinya sendiri
esok paginya
celana dalamnya basah
tanpa dia sadari
poedejanggasoedra2016





Aberijlain Gomar Samsara , Kau dan lonte



(18)


Kau dan lonte

Kau cuma bisa mencemooh lonte
Menghinadinakan ia
Bukankah dia saudara sebangsamu?
Kalian samasama manusia
Sangat muliakah kau?
Tanyalah : jika tahu bakal jadi lonte
ia tidak sudi dilahirkan
Mana pedulimu?
Lonte butuh duit!
Sama sepertimu
Jangan dulu tanyakan peran negara
Tapi apa peranmu
Sebagai tetangga
Sebagai saudara
Asal kau tahu
Dosamu jauh lebih besar

Jepara, 170416