TEKS SULUH


Sabtu, 24 Desember 2016

Puisi dan Penyair Sebuah Catatan 2016



Sastra 2016 Indonesia masih dipegang oleh puisi dan penyair dengan agenda yang hampir setiap minggu terisi di seluruh penjuru Tanah Air. Perkembangannya sangat signifikan hingga sampai kampung-kampung dan kota yang sebelumnya jarang dilaksanakan kegiatan sastra. Informasi agenda sastra ini disebabkan karena semakin banyaknya media online serta akun-akun sosial yang sengaja menginformasikan kegiatan sastra. Kegembiaraan ini menambah semaraknya puisi di berbagai daerah.
Pelaku-pelaku aktifitas cipta dan baca puisi ini telah tidak saja mereka para penyair tetapi juga anak-anak remaja, mahasiswa serta komunitas-komunitas seni di berbagai daerah.
Komunitas-komunitas sastra yang rajin menyelenggarakan event sastra masih diwarnai oleh komunitas-komunitas sastra yang sudah dikenal secara nasional sebelumya seperti Bentara Budaya Bali, Pawon Solo, KSB Bandung, Rmmah Budaya Tembi Yogyakarta, Sastra Reboan Jakarta, TMII Jakarta, Rumah Dunia Banten, Komunitas Sastra Kalimalang, dll.
Mencatat juga beberapa penyair penerima penghargaan baik yang dikeluarkan dari lembaga, komunitas, atau lembaga resmi pemerintah. Penghargaan terhadap penyair ini bertaraf nasional. Sejauh ini masyarakat masih menunggu isi karya berkaitan dengan penerima penghargaan tersebut karena kurangnya sosialisasi karya tersebut secara nasional. Apalagi buku-buku karya berkaitan dengan karya cipta pemenang penghargaan itu sulit dicari di toko buku terdekat.
Puisi Menolak Korupsi sebagai himpunan puisi penyair dari seluruh Tanah Air tahun 2016 ini masih menduduki pemberitaan teratas koran-koran regional dan nasional. Roadshoownya yang berpindah-pindak kab/kota di beberapa propinsi menyebabkan PMK selalu hangat di mata pecinta sastra Indonesia.
Buku kumpulan puisi banyak diterbitkan di tahun ini, dari penyair berbagai daerah serta penyair yang sudah dikenal sebelumnya. Puisi yang diterbitkan beraneka warna dan memiliki kekhasan masing-masing sehingga semuanya bagus dan tampak bermutu. Selama 2016 ini penulis tak melihat buku kumpulan puisi yang terbit dan diterbitkan oleh penerbit yang bertujuan untuk komersial atau buku puisi untuk dipasarkan secara nasional.
Lomba baca puisi pada umumnya diselenggarakan oleh kalangan pendidikan dari jenjang TK sampai perguruan tinggi. Lomba baca puisi yang diselenggarakan oleh lembaga non pendidikan seperti komunitas atau grup sastra kebanyakan diikuti oleh mereka yang terlibat dalam kepenyairan.
Lomba baca puisi di tahun 2016 yang terbesar adala Lomba Baca Puisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Bahasa Unv. Sebelas Maret Surakarta.
Seputar puisi didominasi oleh baca puisi, peluncuran dan antologi bersama, sedangkang kajian berupa bedah buku, kritik , seminar masih terlalu sedikit. Bahkan judulkegiatan seminar atau bedah buku juga tetap didominasi baca puisi. Ini sebuah kegembiraan akan minat baca masyarakat terhadap puisi.
Mudah-mudahan tahun 2017 membawa berkah bagi semua penyair. Meraih banyak simpati masyarakat, ada keberpihakan pemerintah, ada perhatian pemerintah, ada kepedulian pemerintah daerah, tumbuh banyak stakehorder terhadap sastra Indonesia dan bertambah banyak penulis dan penyair serta semakin luas orang mencintai sastra Indonesia.
(Rg Bagus Warsono, 24-12-2016)

Senin, 19 Desember 2016

Membaca juga sebagai pembentukan karakteristik seseorang.



Membaca juga sebagai pembentukan karakteristik seseorang. Bahkan sudah melekat jika dimulai dari masa anak-anak. Andai bacaan puisi ini dikenalkan pada anak-anak bukan tidak mungkin remaja atau dewasa kelak mereka suka pada puisi. Kenyataan justru puisi malah dikenalkan setelah mereka dewasa dan menyukai kegiatan kepenyairan membaca menulis dan mencipta.

Jumat, 16 Desember 2016

Juru Mudi

Juru Mudi
Biar merenung
dalam malam sinar cahaya disel
suara motor kapal
kemudi bergoyang sendiri
dalam malam sinar cahaya disel
mercusuar yang semakin menjauh
lewat lampunya melambung hanyal
kebahagiaan
mencampuri pikiran
haruskah aku memegang kemudi
memandang mersusuar semakin jauh
menghilang.

rg bagus Indramayu, Januari 1995
Foto RgBagus Warsono. 
 Rg Bagus Warsono, saat membacakan Juru Mudi di perahu nelayan Karang Song
 

Temu Kecil Penyair Mancing


 Evaluasi terus dilakukan untuk mempercantik sanggar, kami menginginkan sanggar yang unik sehingga menjadi tempat kunjungan masyarakat sastra Indonesia yang menarik untuk dikunjungi. Saran dan dukungan diharap dari mereka yang peduli berkesenian.
Pintu slalu terbuka kepada semua saja untuk ngobrol sastra sambil ngopi di sanggar . Sanggar Sastra Meronte Jaring jl. Alamanda Merah 6 perumahan Cidhayu (Citra Dharma Ayu) Indramayu , Kelurahan Margadadi kec./kab. Indramayu-45211
 

Temu Kecil Penyair , Mari kita saling mengenal agar memiliki rasa kasih sayang.





 Terima kasih sebesar-besarnya kepada sahabat yang mendukung acara ini. Terimakasih kepada semua sahabat yang hadir di acara kecil ini. Semua kejadian, pertemuan, perpisahan, dan keselamatan adalah karena Allah SWT. Karunia yang tak terhingga selagi masih hidup. Kita hanya mengisi waktu didunia, ibarat hidup itu sekedar 'ngombe saja.
Kekurangan adalah keterbatasan, manusia yang menyadari banyak kekurangan adalah maaf yang sedalam-dalamnya.
Kami hanya mengedepankan silaturahmi, juga kepada semua saja sahabat penyair Indonesia.
Tak ada niat apa-apa, pamer, bersaing atau narsis untuk kepopulairan diri, kami hanya berkesenian.
Mari kita saling mengenal agar memiliki rasa kasih sayang.

Selasa, 13 Desember 2016

Juru Mudi . Rg Bagus Warsono Baca Puisi di Tengah Laut.




Juru Mudi
Biar merenung
dalam malam sinar cahaya disel
suara motor kapal
kemudi bergoyang sendiri
dalam malam sinar cahaya disel
mercusuar yang semakin menjauh
lewat lampunya melambung hanyal
kebahagiaan
mencampuri pikiran
haruskah aku memegang kemudi
memandang mersusuar semakin jauh
menghilang.

rg bagus Indramayu, Januari 1995

Kamis, 08 Desember 2016

Merenungi Korupsi di Hari Anti Korupsi

Merenungi Korupsi di Hari Anti Korupsi
Besok 9 Desember 2016 adalah hari Anti Korupsi. Bagi penyair yang getol mengkampanyekan anti korupsi seperti para penyair di buku antologi Puisi Menolak Korupsi (PMK) adalah hari dimana penyair 'merenung merenungi Indonesia ini. Meski tak berbuat praktis 'menangkap para koruptor seperti KPK , para penyair PMK telah berbuat untuk Indonesia lebih baik.
Upaya 'ngerem tindakan korupsi lewat sentuhan mental bangsa melalui sastra merupakan sumbangsih besar para penyair PMK terhadap negeri ini.
Roadshoownya yang dimana-mana memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada 'perlawanan terhadap korupsi oleh masyarakat yang digelorakan para penyair.
Namun seakan anjing menggonggong kafilah berlalu, korupsi terus saja malah menjadi-jadi. Sebuah tantangan bagi bangsa ini.
Namun ada banyak manfaat dari apa yang digelorakan sahabat penyair PMK bahwa sentuhan mental sebetulnya sama 'tusukannya dengan borgol kepolisian, atau baju KPK atau cindera mata peti mati. Sentuhan mental Anti korupsi ini yang diprakarsai para penyair PMK justru sebuah cara ampuh untuk menolak apa itu korupsi agar mereka malu, dan anti pati terhadap korupsi.
Akhirnya kita berucap terima kasih kepada para penyair PMK dengan motor penggeraknya Leak Sosiawan Leak, Heru Mugiarso dan semua saja yang menyelenggarakan Roadshoow di banyak kabupaten kota di seluruh Indonesia. Semoga di hari Anti Korupsi 9 Desember ini para penyair PMK berbahagia , bahwa telah menoreh sesuatu yang besar untuk negeri. (rg bagus warsono, 8-12-16)


Rabu, 07 Desember 2016

Budaya, Pagirikan Desa Pengrajin Kapal Kayu










 Budaya, Pagirikan Desa Pengrajin Kapal Kayu. Nelayan tapi bukan, Petani juga bukan. Orang Pagirikan tukang membuat perahu.

Aku nahkodai sendiri kapalku

Rg Bagus Warsono

Aku nahkodai sendiri kapalku

Aku nahkodai sendiri kapalku
kapiten terakhir
terus ketengah biru sampai lambung penuh tuna
dan kapiten disambut istri dan anakku dipantai pelelangan
Dengan solar sebulan bercampur keringat bidak kapal
berganti ikan
tarik jaringmu yang sobek oleh sirip cucut
menggelepak digeladag
jangan pancung kepalanya
Mari pulang
aku jurumudi sekaligus kapiten
lepaskan layar
tambah kecepatan mesin
jangan sampai ikan tak segar lagi sampai pantai
Indramayu, 11 September 2015 rgbagus warsono


Time Friends With Nature , Temu Kecil Penyair Pertama di Indonesia


Temu kecil Penyair Nasional yang digagas penyair Rg Bagus Warsono akan digelar di Sanggar sastra Meronte Jaring Indramayu, Temu kecil dihadiri oleh penyair-penyair asal Semarang, Yogyakarta, Tegal, Bandung, Bekasi dan Jakarta. Petemuan yang dinamai Time Friends With Narure ( Sejenak Sahabat bersama Alam) ini merupakan temu kecil penyair pertama yang diadakan Sanggar Sastra Meronte jaring Indramayu asuhan Rg Bagus Warsono. Temu mengagendakan saresehan, baca puisi, dan mancing di sungai ini merupakan ujud nyata penyair dalam mempromosikan budaya daerah Indramayu kepada para penyair / Penulis Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh belasan penyair nasional . Kegiatan sastra yang dilaksanakan pada 10-11 Desember 2016 adalah kegiatan penyair yang dipadukan dengan budaya setempat dalam hal ini di Indramayu adalah dengan budaya nelayan pantura yang letaknya di Desa karang Song Indramayu.

Time friends with nature


kearifan lokal

Ternyata kearifan lokal banyak sekali sebagai bahan tulisan yang tidak pernah habis untuk terus digali. Hanya terkadang kita tak peduli dengan tempat dimana kita tinggal. Lingkungan sekitar sebetulnya memberi tahu agar kita mampu beradaptasi. Orang terkadang memandang sebelah mata sisi kehidupan masyarakat yang keras karena memang harus mempertahankan hidup, kaena kita tidak menyadari andai seperti mereka masyarakat yang berpengharapan tidak pasti tapi mampu mempertahankan hidup.

Minggu, 04 Desember 2016

Sastra Net, Sebuah Perubahan Pandang



Sastra Net, Sebuah Perubahan Pandang
Melalui mbah google aku dapat membaca karya puisi yang diunggah dari penyair di seluruh pelosok tanah air. Sangat banyak pilihan baca untuk diapresiasi. Pertumbuhan penyair begitu cepat grafiknya dalam 20 tahun terakhir. Sebuah perkembangan yang sangat baik untuk dunia sastra kita. Mengungah karya puisi di internet juga merupakan bentuk pengenalan karya pada publik pembaca dunia maya yang cepat dan mencakup luas jelajah wilayah baca.
Banyak karya puisi bagus dijumpai di mbah google pada websait yang beraneka. Pilihan baca kemudian menjadi kesukaan dan pada gilirannya menjadi fand penyair tertentu . Akhirnya kesejajaran akan tubuh manakala tulisan siapa yang banyak dikunjungi. Kesetaraan penyair akhirnya dapat dikettahui melalui kemajuan teknologi media sosial. Pada saatnya dan kini sudah mulai tampak bahwa buku teah mendapat saingannya yakni media sosial.
Tentu saja masyarakat dalam memilih karya bagus dan penyair dengan karya bagus itu tidak akan meminta jasa lembaga survai. Apalagi sekarang banyak lembaga survai yang dibentuk untuk kepentingan tertentu dan ada juga yang siapa berani membayar tinggi. Masyarakat penguna inernet akan dapat memahami penilaian itu dengan tingkatan pengalaman bacanya.
Akhirnya penyair tak hanya menulis puisi semata, tetapi dituntut penguasaan teknologi internet serta aplikasinya. Sebuah tuntutan kemampuan diri penyair yang sangat penting di zaman teknologi ini. Jika doeloe Chairil Anwar menulis puisi dengan tulis tangan lalu dikirim ke penerbit media masa, maka itu bukan zamannya lagi dilakukan di masa ini.
Tahu tidak? Dari temanku yang ikut pembicaraan-pembicaraan tokoh penyair 'papan atas telah ada kelapangan dada untuk berbuat demokratis dalam pandangan dunia sastra dewasa ini. Mengapa? Mereka ternyata takut kalau sampai tidak disebut oleh penulis-penulis muda berbakat yang tulisannya berserakan di banyak media masa termasuk media sosial. (rg bagus warsono, 11 Nofember 2016)

Istimewanya Puisi

Istimewanya Puisi
Sahabat menanyakan apakah bisa dikategorikan makar? Langsung aku jawab kalau itu puisi : tidak. Karena itu tafsir puisi tidak persis artikel atau surat. Akan tetapi belakangan banyak muncul puisi yang transparan arti hingga membuat pembacanya geleng-geleng kepala. Tetapi pasti ada kecil atau besar arti yang disembunyikan penyairnya. Yaitu sesuatu maksud yang hanya dapat ditafsirkan oleh pencita puisi itu sendiri.
Puisi sindir-menyindir tidak bisa dikatakan makar, misalnya puisi itu menohok seseorang. Yang jadi permasalahan adalah yang membuat puisi itu penyair atau bukan? Kalau ia seorang penyair tentu ia gunakan dengan pilihan kata yang sesuai dengan puisi.
Hal mengenai tafsir puisi, penyair akan dapat lebih cepat memahami arti puisi itu dibanding profesi lain, tetapi hati kecil tak mau mengungkap arti sesunguhnya dikarenakan maksud mungkin penyair membuat puisi itu lain. Di sini letak kekuatan puisi itu.
Tak ada kasus penyair diperkarakan karena menulis puisi. Kecuali penyair itu sudah melakukan tindakan praktis. Sebab sulit puisi menjadi pembuktian. Puisi adalah puisi.
Begitu kuatnya sebuah puisi, sehingga banyak orang berminat berpuisi. Puisi begitu kuat terhadap hantaman atau diterjang tuduhan apa pun. Semua itu tentu saja harus puisi bukan karya tulis lain. Itulah keistimewaan puisi.
Jika puisi itu istimewa berarti puisi itu mahal. Ya, memang demikian, karena puisi sebetulnya melalui tahapan proses yang mahal juga. Mahal di sini apabila mereka mau mengakui bahwa seni itu memiliki proses kelahirannya.
 (rg bagus warsono, 3-12-16)