adalah majalah sastra net bagi rakyat Indonesia yang memerlukan sastra sebagai bagian kehidupan indah di Indonesia. Untuk segala umur pecinta sastra di Tanah Air. Pendiri Agus Warsono (Rg Bagus Warsono/Masagus) didirikan 2 Januari 2011, Redaksi Alamanda Merah 6 Citra Dharma Ayu Margadadi, Redaktur sastra Agus Warsono, Koresponden Rusiano Oktoral Firmansyah (Jakarta), Abdurachman M(Yogyakarya).
Laman
▼
Minggu, 15 September 2013
Sastrawan TaufiQ Ismail juga menulis puisi Anti Korupsi
TaufiQ Ismail jauh sebelumnya sudah membuat puisi menolak korupsi. Berikut cuplikannya. "Tiga Kali Potong", "Dua Kali Mundur", dan "Satu Kali Membela (dialog anak muda yang demo)". Tiga Kali Potong. "Di Republik Rakyat Tiongkok koruptor. Dipotong kepala. Di Arab Saudi koruptor. Dipotong tangan. Di Indonesia koruptor. Dipotong masa tahanan". Dua Kali Mundur. "Di Jepang menteri merasa bersalah. Memang mundur. Di Indonesia menteri jelas salah. Pantang Mundur". Satu Kali Membela (dialog anak muda yang demo). "Kalian membela yang bayar. Kami membela yang benar".
(TaufiQ Ismail adalah salah satu tokoh sastrawan angkatan 66)