TEKS SULUH


Rabu, 25 Juli 2012

KISAH SANG PELUKIS



Menjajakan lukisan di tahun 89-an Berangkat karena kebutuhan untuk makan keluarga Rg. Bagus Warsono membawa 6 buah lukisan yang belum dipigura. Sengaja agar dibawa lebih praktis cukup dengan digulung. Arahnya ke kota Cirebon. Di komplek-komplek rumah mewah tak satupun ada yang membeli lukisan. Sampai tiga hari di perjalanan menjual lukisan dengan tidur di emper masjid atau toko, sampailah hingga bekal habis. Maka diputuskan untuk pulang ke rumah sebelum putus asa. Distasiun kereta api menunggu kereta barang yang murah ongkosnya. Iseng aku membuka lembar lukisan-lukisanku sekedar meyakinkan apakah lukisanku layak jual.Namun Allah Maha Penyayang, seseorang tua mendekat dan melihat apa yan aku bawa. Ia bertanya apa aku seorang pedagang lukisan. Aku mengangguk tanpa suara. Ia kemudian menanyakan harga, dan aku pun menjawab seharga rencana penjualan saat itu , cuma 25 ribu rupiah! Orang yang baik hati itu merogoh sakunya dan membayar sebuah lukisan itu. Tanpa pikir panjang agar istriku tak bersedih aku membeli oleh oleh beberapa roti dan buah jeruk untuk anak-anak. Sampai dirumah aku bercerita dihadapan anak istriku dengan sedikit berbohong bahwa bapaknya tidak kesusahan di jalan. Ketika istriku meliat tas yang aku bawa sebagai tempat gulunan lukisan, tampaklah lukisan itu hanya laku selembar. Tampak titik air dimata istriku bahwa aku tidak membawa uang banyak. 

Jumat, 20 Juli 2012

aku senang


agus warsono



Aku senang dengan orang-orang cerdas, tapi tak senang jika  kecerdasan itu untuk membodohi orang.
Aku senang bila melihat orang cantik, tapi tak senang bila kecantikan dibandingkan dengan orang yang jelek.
Aku senang dengan keindahan, tapi tak senang dengan keindahan untuk menutupi keburukan.
Aku senang dengan dengan cinta, tapi tak senang bila cinta untuk mekultuskan seseorang.
Aku senang ...

tertipu sepintas pandang tentang diriku




agus warsono

Itulah aku, anda tertipu
bukan misteri bukan semu
itulah aku, anda tertipu
dan anda akan tau siapa aku
jika anda mulai tertipu pandang tentang diriku
itulah aku anda tertipu
tau siapa diriku adalah jika anda tertipu
mereka tahu ditiku :
cinta, pengertian , solidaritas, persaudaraan, satu faham, seperjuangan

























HIMPUNAN MASYARAKAT GEMAR MEMBACA INDONESIA

Adalah himpunan orang-orang yang gemar membaca dari sejak bisa membaca sampai mata tak bisa membaca. Siapa pun boleh menjadi anggota dengan mendaftar di Email agus.warsono@ymail.com . HMGM Indonesia berpusat di Indramayu.dengan alamat jl. Alamanda merah no. 6 perumahan Citra Dharma Ayu Margadadi Indramayu. HMGM didirikan pada 1 januari 1999 atas kecintaan pendiri terhadap membaca sebagai kunci pembuka pengetahuan manusia. HMGM bukan organisasi politik ,pemerintah, agama, atau aliran apa pun tetapi hanya wadah pecinta buku dan independen. HMGM didirikan oleh Agus Warsono seorang guru yang mencintai anak-anak yang gemar membaca. Semua yang menjadi Anggota HMGM tidak mengikat iuran atau hak apa pun, namun ia yang diterima diberikan sertifikat penghargaan nasional sebagai sosok intelektual yang gemar membaca. Anugerah Kutu Buku Emas adalah anugerah bagi masyarakat yang gemar membaca dengan kategori anugerah seperi pembaca buku terbanyak, koleksi perpustakaan pribadi terbanyak, pengarang buku terbanyak, dsb. adalah anugerah dari HMGM untuk masyarakat yang diberikan setiap lima tahun sekali. HMGM tidak melindungi anggotanya karena tidak mengikat. tanpa iuran dan menghargai karya orang lain. Ayo bergabung dengan HMGM.

Persaingan Karya Tulis



Persaingan Karya Tulis
oleh : Agus Warsono, SPd.,MSi.

Sekarang ini tumbuh bermunculan penulis penulis pemula dari berbagai daerah, Ini menandakan gairah menulis tumbuh berkembang seiring dengan sejauh mana pendidikan Bahasa Indonesia di ajarkan di sekolah sekolah 

dengan mutu yang baik atau tidak. Keberhasilan pendidikan Bahasa Indonesia adalah keberhasilan guru Bahasa Indonesia hingga tumbuh minat dan bakat pada murid-muridnya. Pada umumnya dalam setiap kelas, sekolah, atau angkatan memunculkan penulis yang berbakat. Kemudian mereka mengasah ketajaman penanya sehingga tumbuh berkembang kemandirian dalam hah kepenulisan. 
Penyaluran karya tulis tidak seiring dengan gairah membaca masyarakat. Penyaluran mereka sangat sempit untuk dapat tersalurkan baik melalui media cetak, internet, maupun visual lainnya.
Banyaknya penulis yang tak sebanding dengan banyaknya pembaca membuat ruang penampungan/penyaluran karya tulis terhambat. Bagaimana tidak mendia media cetak banyak yang tidak menggantungkan oplahnya pada masyarakat, tetapi lebih kepada donatur/sponsor, atau pemerintah yang mendanai penerbitan itu.
Tambak penurunan dratis adalah semakin sediknya media cetak sastra. Kalau punada di setiap daerah hanya dengan hitungan jari. Ketika mereka masih di bangku sekolahg/kuliah majalah dinding adalah bentuk pelampuasan penampungan para penulis. Kini media cetak umum yang bertahan hanya beberapa saja dan hanya terdapat di kota besar atau ibu kota. Media tersebut hanya membri kesempatan sedikit sekali kepada penulis. Redaktur lebih banyak mempertimbangkan segi pemerataan dengan pertimbangan penulis dadari daerah mana dengan jumlahoplah atau pembaca. Honorarium pun begitu rendah.
Persaingan di sini sangat kentara. Redaktur yang seletif memang lebih mementingkan mutu tulisan, sedang di luar itu pertimbangan kuota pembaca.
Untuk menghindari persaingan, harus diupayakan tumbuh berkembangnya gairah membaca masyarakat. di samping itu dasar kebutuhan akan konsummen, apa yang dibutuhkan pembaca sekarang ini.
Oleh karena itu Persaingan Karya Tulis dewasa ini harus diimbangi dengan kecakapan dalam hal menulis.
Pertama disarankan kepada para penulis untuk memiliki spesialis jenis kepenulisan, sehingga memiliki nilai jual yang tingg idan peluang diterbitkan oleh penerbit. Spesialis itu dapat diambil dari apa-apa yang dimiliki para penulis dengan kekhasannya.
Spesialis sangat penting untuk para pemulis menghhindari persaingan yang tak wajar. Spesialis dibutuhkan ketika redaktur akan menampilkan tulisan sesuatu, maka diberikan pada spesial hal menulili kepada penuloisd yangh memiliki spesialis jenis tulisan tertentu.

Kamis, 19 Juli 2012

Layang-layang cinta dari Layan-layang cinta 2012

Ini bukan puisi
wajahmu di fecebook , merasuk 
dindingmu lucu
profil dengan kekaguman
pujaan spanjang masa
layang-layang cintaku
aku diam seakan kau berlari di depanku

Agus Warsono

Rabu, 18 Juli 2012

PROFIL PENYAIR AGUS WARSONO



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

AGUS WARSONO, lahir di Tegal 29 Austus 1965.menulis sejak bangku sekolah berupa puisi, cerpen, cerita anak, dongeng, dan artikel tersebar di berbagai media seperti Pikiran Rakyat, Suara Karya,Suara Daerah, Suara guru.Pernah menjadi wartawan Gentra Pramuka, dan tercatat sebagai anggota PWI Jabar. Aktifitas sehari-hari adalah guru sekolah dasar di Indramayu. Mengunjungi SPGN Indramayu, STAI Jakarta, dan Maister Administrasi (S2) di YAPPANN Jakarta. Kini aktif menulis di blog Mingguan Potlot, Kayuh Sepeda Ontel, dan Majalah Sastra Bulanan Suluh
Karya: Kumpulan puisi : Mata Air 1980
                Bunyikan Aksara Hatimu 1996
                Aku Bagai Kapas Terbang 2004
Kumpulan Cerpen anak : Rumahku di Tepi Rel Kereta Api 2006
AGUS WARSONO, memasuki SPGN Indramayu 1985, PGSD UT UPBJJB Bdg. 1989 (D II) ,STAI Jakarta (S1), YAPPAN Adm. Pendiddikan (S2. Megister Dengan Pujian). Menulis sejak bangku sekolah, tersebar di berbagai media di Indonesia. Pemenang Penghargaan Karya Tulis Ilmiah PGRI/Depdikbud 1996 tingkat Nasional). Kini Kepala SD di UPTD Pasekan Dinas Pendidikan Kab. Indramayu. Beliau adalah seorang penulis cerpen, kolumnus, wartawan, dan pengamat dan praktisi pendidikan. Banyak sekali tulisannya yang dimuat di majalah-majalah pendidikan sala satunya di majalah Suara Guru, sekarang tulisannya terindeks di Perpustakaan Digital Universitas Negeri Malang.