TEKS SULUH


Sabtu, 25 Desember 2021

Batu bata yang dibakar lebih bagus kwalitasnya

 Sarapan Pagi:

Ternyata batu bata yang dibakar lebih bagus kwalitasnya dengan bata kucur. Artinya produk apa saja termasuk karya sastra akan bermutu jika melalui tahap 'pembakaran (proses yang sungguh-sungguh) dan tidak asal jadi seperti bata kucur. Meski bata kucur (batu bata press) juga bermanfaat tetapi proses yang dilakukan dengan terdapat penggodogan yang matang menghasilkan sesuatu yang bermutu. Jadi sebaiknya prodak sastra tidak seperti bata kucur yang asal jadi.

(sarapan pagi 21-12-21)**

Apresiasi yang Tulus

 Seorang murid SMP mencari rumahku , Ia ingin membeli buku cerita anak2 Kopral Dali untuk lomba bercerita di sekolahnya. Bersusah payah ia mencari rumahku, Ketika sudah ketemu aku trenyuh atas apresiasi itu. Kugratiskan buku yang dikendaki bahkan aku hanya punya satu buku. Atas apresiasi anak itu aku berikan gratis buku2 lainnya. Itu apresiasi dari seorang anak kecil dan aku menerima apresiasinya yang tulus.

Profesionalitas menulis pena tinta perlu didukung tinta pena yang baik

Sarapan Pagi:

Anda tahu pulpen tinta pena? Pulpen itu bisa digunakan jika diisi cairan tinta. Biasanya tabung pulpen itu terbuat dari bahan karet yang apabila dipencet menyempitkan ruang tabung dan jika dilepas seketika dapat menarik benda seperti cairan tinta. Kemudian jika tabung itu berisi cairan tinta, pulpen itu bisa digunakan kembali.

Pulpen pena itu hanya bisa digunakan oleh yang terbiasa atau penulis yang memiliki jiwa seni. Hasilnya sangat indah, tipis tebal huruf begitu membuat sebuah surat yang ditulis menjadi menarik.

Pena tinta itu kini jarang digunakan karena memang sudah jarang yang mampu menggunakan, tinta pulpen itu akhirnya hanya untuk tinta stempel.

Ahli ahli penulis dengan penata tinta kini semakin jarang. Tetapi kebanggaan bagi yang masih menggunakannya.

Profesionalitas menulis pena tinta perlu didukung tinta pena yang baik.

Jadi jika kita hendak membedakan diri dengan orang lain, bahwa kita ini lebih hebat dari orang lain harus mampu menggunakan/profesional, memiliki/tersedia sarananya, dan memiliki bahan/barang yang siap habis seperti tinta dan miliki pengalaman.


WENGI DESEMBER, Yanti S Sastro Prayitno

 WENGI DESEMBER

Sajake angin lagi sesingidan ing waliking gegodhongan

lintang-lintang uga lagi lumuh pilih kekudhung mega

lan wengi Desember nembangake lelagon sepa

nunggu gumrojoge udan kang kelangan mangsa

Sepi kang kuwawa ngrerujit ati

rikala liyeping mripat mung ngiwi-iwi

kabuncang pangangen nrajang wektu-wektu kang wus adoh lumaku

tansaya kepingin kabuwang

tansaya rosa angadhang

Apa pancen katresnan iku mung impen

sinelip ing antaraning panguripan

amarga kanyatan kerep  nyulayani pangarep

Apa urip iku mung isi panandhang

rikala kabeh gegayuhan mung ambyar ing tawang

nalika suku napak ing lemah

sanyatane tan bisa agawe bungah

Wengi Desember kadya swaraning nala kang krodha

nyoba nduwa kabeh kang gawe kuciwa

nanging sanyatane urip mung saktitahe

ora perlu mbebujung lintang

apa ngunggahi kluwung

Cukup jumangkah kanthi sumringah

nyisihake sakabehing rasa susah

amarga wektu terus lumaku

ora bakal maelu rasaning atimu

Semarang, 2 Desember 2020



Kamis, 16 Desember 2021

Wirja Taufan : Buku berharga yang memuat 115 Sastrawan penerima Penghargaan dan Medali SETYASASTRA NAGARI 30 Tahun Kesetiaan Sastra Indonesia dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IX 2021

Buku berharga yang memuat 115 Sastrawan penerima Penghargaan dan Medali SETYASASTRA NAGARI 30 Tahun Kesetiaan Sastra Indonesia dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IX 2021  Salam sehat dan bahagia selalu.. Aamiin..
 

Rabu, 15 Desember 2021

Elly Azizah AIR TIK KERTO Penantian Pangeran Negeri Tasik/Prasasti Antologi Untaian Pualam Sastrawan Dalam Khazanah Daerah, Pelangi Dipa Nusantara Cahaya Katulistiwa Amanat Sastratama Pujangga Modern Republik Indonesia Leksikon Abadi 2022 Emas.

 Elly Azizah


AIR TIK KERTO

Penantian Pangeran Negeri Tasik


Hari ini begitu aneh

Hati berdebar-debar berdesir

Hari panas hujan rintik

Mengiringi langkah gadis Kerto

Ke tepian mata air tik

Bakul berisi beras dikepit

Siput dijinjing tuk dibersihkan

Si gadis remaja terkesiap

Mata nanar termangu

Bila kayu lapuk tersangkut di sini

Tak ada kayu tumbang

Tak juga angin ribut

Sambil melangkah tegak berdiri di kayu

Senandung cinta digumamkan

Bakul beras melenggang menari di air bening

Bakul siput terduduk di atas kayu  

Perlahan tapi pasti kayu begerak pergi

Menghilang di tubir mata air

Beras di tangan tumpah

Bakul siput berserak meruah

Kaki di kayu bagai terpasak

Bunda menanti gelisah mengisak

Anak gadis hilang rumah lengang bisu

Makan malam tidak jadi dihidang membeku

Selera makan menghilang layu


Canang bertalu tanda bahaya

Anak negeri berkumpul mencari dara

Bunda gundah anak tak bersua

Bunda bersimpuh mencari berturo-turo bermadah

Asap kemenyan dibakar membumbung


Kaleu nien keme tuhunan sebee tehet

Kaleu nien keme turunan sebee tikis

Dek belek mai tebo

Tulung keme…..

Keme lem duko

Hai…..

Dek tinga dak lekok geliwak

Dak imbo selembano

Ite idup dak dunio

Dakmi saling gemanggeu kemucak

(Kalau nian kami turunan nenek Tehet

Kalau nian kami turunan nenek Tikis

Yang balik ke gunung

Tolong kami…..

Kami dalam duka

Hai…..


Yang tinggal di jurang gua air

Di rimba belantara

Kita hidup di dunia

Jangan saling mengganggu)


Bunda lelah tertidur bermimpi

Wahai bunda, janganlah bersedih

Kami berdua meminang anak dara

Untuk anak kami sang Pangeran

Ia takkan kami sia-siakan

Ia sudah jadi kemantin Pangeran Tasik

Bila Ibu rindu atau sakit

Datanglah ke mata air tik

Minum dan makanlah siput

Pelerai demam dan rindu


Wahai Dinda Kerto

Kau renggut tali kasihku tali rinduku

Menghentak berkelenyar hingga ke urat nadi

Penantian ini tak dapat kutampung lagi

Di air tik kularung pertemuan kita

Kutuntun langkahmu saat gerimis luruh

Menjelang panas matahari melindap

Kubayar tunai meminangmu

Di kebeningan air tik syahdu

Negeri Tasik kita bersemayam memadu


Kita perlu kirim warta

Pada ayah bunda

Suatu saat kita berpesta raya

Mempertemukan dua keluarga berbeda

Bersama anak cucu dan bala tentara

Melalui hujan lebat

Diiringi guntur kilat menyambar 


Air sungai dan air tik apus

Binatang air semua keluar

Itu tanda kita datang

Bunda dan sanak saudara tak usah takut

Dua ekor yang besar bentuk aneh

Itulah Ananda berdua

Bila Bunda rindu sebut kami

Di air tik pintu gerbang rumah

Kami akan berkunjung


Air tik air Kerto

Tempat Kerto dilarung pinangan

Pinangan Pangeran Tasik

Air tik Kerto pelepas dahaga

Siput Tik Kerto pelerai demam

Air Tik Kerto dingin menyembuhkan

Di muara dua air belum menyatu

Jalan melingkar menikung

Menggelora di ceruk saling memadu

Cemas bunda hilang

Walau terasa hampa di dada takdir tergurat

Anak dipinang makhluk lain

Telaga bening air Tik Kerto

Nama anak abadi di sana

Pawon:

Cerita rakyat Kepahiang Bengkulu

#lumbung_ea

Bengkulu, 12122021


Selasa, 14 Desember 2021

Pertemuan Kecil 3 Penyair Rg Bagus Warsono, Wawan Hamzah Arfan dan Soekardi Wahyudi

 Siang ini 14-12-21 Lumbung Puisi kedatangan penyair terkenal Kalimantan  Timur Soekardi Wahyudi  peraih nominasi  penghargaan Sastrawan berdedikasi 2021 Kaltim dan penerima Sebutan Sastrawan Setyasastra Nagari dari Lumbung Puisi 2021. Kedatangan beliau bersama Sastrawan inti Lumbung Puisi Wawan Hamzah Arfan dari Cirebon bersama mantan pacarnya Ibu Susilawati. Dalam kesempatan ini Rg Bagus Warsono, tukang kebun, Lumbung Puisi memberikan kenang kenangan sejumlah buku untuk Sastrawan Kaltim yang dimasa purnabaktinya mengabdikan diri sebagai guru SMA di Kutai Kartanegara. Soekardi Wahyudi memulai kariernya sebagai sastrawan sejak th 80-an dengan menampilkan banyak puisi-puisinya di media massa. Beliau juga bergabung dengan Lumbung Puisi lewat beberapa antologi bersama Lumbung Puisi.



Soekardi wahyudi ke Lumbung Puisi

 Pertemuan yang tak disangka-sangka, 2000 km Kutai Kertanegara Indramayu. Mohon maaf mas Soekardi Wahyudi kami tidak bisa memberi hormat apa-apa dengan kedatangan Mas yang tak disangka sangka itu. Trims juga buat mas Wawan Hamzah Arfan yg sudi mengantarkan ke Lumbung Puisi. (Indramayu, 14 Desember 2021)



Senin, 13 Desember 2021

Klipping Puisi Naim Emel Prahana


 

Berita Sastra dari Penyair Pulo Lasman Simanjuntak


 Berita Sastra

Penyair Pulo Lasman Simanjuntak Masuk Dalam Buku Setyasastra Nagari, 30 Tahun Kesetiaan Sastra Indonesia Oleh Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia 

Pamulang, BeritaRayaOnline,-,-Puji Tuhan, hari ini (Senin, 13 Desember 2021) kembali bersukacita mendapat kiriman Buku "SetyaSastra Nagari" 30 Tahun Kesetiaan Sastra Indonesia oleh Lumbung Puisi Sastrawan  Indonesia dengan penyusun Penyair Rg.Bagus Warsono.

Pada buku pengayaan sastra untuk Sekolah Lanjutan dan Perguruan Tinggi  ini, sebagai penyair saya  juga memperoleh lencana Anugerah 30 Tahun Kesetiaan Setyasastra Nagari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia 2021.

Sebagai penyair yang lebih dari 30 tahun berkiprah di dunia kesusasteraan Indonesia dalam buku setebal 274 halaman dengan penerbit Penebar Media Pustaka  (Bantul, Yogjakarta) dan ISBN :978-623-6875-97-1 cetakan 1, 2021 ini.

Biodata kepenyairan saya ada di halaman 195- 197.Sedangkan karya puisi saya yang telah dimuat (dipublikasi) di Surat Kabar Mingguan (Skm) Simponi (Jakarta)  tahun 1983 lalu.

Ketiga puisi tersebut  berjudul "Pukul Sembilan Malam Di Jalan Cokroaminoto", "Trauma" dan "Hotel Adhirama Kamar Nomor Genap" ada di halaman 54-55.

(Pulo Lasman Simanjuntak)

Salam Puisi Indonesia

Pamulang, Senin siang

13 Desember 2021

Editor : Jhonnie Castro


Minggu, 12 Desember 2021

Agus Mursalin: 30 tahun berpuisi ternyata tak terasa lama

 Terimakasih Bapak RgBagus Warsono kiriman buku dan penghargaan Satyasastra Nagari sudah saya terima dengan gembira.

30 tahun berpuisi ternyata tak terasa lama... Hehe




I Made Suantha: Sebuah apresiasi untuk tetap bersetia berpuisi.

Saya hanyalah seorang penulis puisi yang biasa saja.

Dan tidak pernah ada dalam sebuah pendakian gunung di areal puncak penciptaan puisi. Hanya berkutat di kawasan kaki perbukitan, yang terkadang terperosok dalam jurang tegalan puisi.

Saya hanya tulus dan setia saja.

Tetapi, penghargaan dari Mas RgBagus Warsono dan Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia adalah sebuah apresiasi untuk tetap bersetia berpuisi.


Jaya selalu Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia dengan pembinanya Mas RgBagus Warsono.


Rahayu

Rahayu

Rahayu.

 

Jumat, 10 Desember 2021

Aming Amidoeddin : Lemah teles, Gusti Allah sing bakale mbales.

 Aming Amidoeddin : Lemah teles, Gusti Allah sing bakale mbales.



Nanang Supriyatin: Blm sempat buka2.

 


Yus Harris: apresiasi yang luar biasa

 Terima kasih pak RgBagus Warsono  atas


apresiasi yang luar biasa

Endang Supriyadi: Saat sore mau pupus,

 Saat sore mau pupus, saya mendapat kiriman satu buah buku Setyasastra Nagari dan sebuah medali 30 Tahun Kesetiaan Sastra Indoensia dari Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia. Terima kasih saya ucapkan kepada RgBagus Warsono , yang telah memberi perhatian kepada perjalanan saya di dunia sastra. Harapan saya, semoga mas "Bagus"  tak henti berkarya untuk terus mengisi lumbung sastra yang dijaganya



Barokah nawawi : Medali indah Setya sastra nagari Bakti tak henti

 Medali indah Setya sastra nagari Bakti tak henti


Di Jum'at yang penuh berkah datang anugerah yang tak ternilai dari Bapak RgBagus Warsono, Pimpinan Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.

Terima kasih atas perhatian dan suport Bapak terhadap perjalanan sastra saya yang sebenarnya masih belum memadai untuk menerima penghargaan ini.

Semoga Bapak dan Lumbung Puisi terus jaya dan eksis di dunia Sastra Indonesia.




Rabu, 08 Desember 2021

Dami Ndandu Toda

 Dami Ndandu Toda, (Pongkor, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, 20 September 1942 - Leezen, Jerman, 10 November 2006), adalah kritikus sastra Indonesia. Dami menempuh pendidikan dasarnya di SD Ruteng I, Manggarai (1954). Kemudian ia melanjutkan ke pendidikan menengah di Seminari St. Yohanes Berkhmans, Mataloko, Flores (1961), dan meneruskan ke pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Ledalero, Maumere, Sikka, Flores (tidak tamat), lalu ke Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta sampai tingkat sarjana muda dan doktoral (1967), Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya (tidak tamat), dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jakarta (1974).



Rabu, 01 Desember 2021

12 Penulis Produktif 2021 Pilihan Lumbung Puisi:

 12 Penulis Produktif 2021 Pilihan Lumbung Puisi: Kasdi Kelanis, Bambang Widi Yogyakarta, Arief Joko Wicaksono, Heru Mugiarso, Wardjito Soeharso (novel), Dyah Nkusuma, Surasono Rashar, Wandi Julhandi, Heru Patria, Rissa Churria. Wirja Taufan, Nyoman Wirata.

                                                                 Surasono Rashar
                                                                 Wardjito Soeharso