TEKS SULUH


Rabu, 15 Desember 2021

Elly Azizah AIR TIK KERTO Penantian Pangeran Negeri Tasik/Prasasti Antologi Untaian Pualam Sastrawan Dalam Khazanah Daerah, Pelangi Dipa Nusantara Cahaya Katulistiwa Amanat Sastratama Pujangga Modern Republik Indonesia Leksikon Abadi 2022 Emas.

 Elly Azizah


AIR TIK KERTO

Penantian Pangeran Negeri Tasik


Hari ini begitu aneh

Hati berdebar-debar berdesir

Hari panas hujan rintik

Mengiringi langkah gadis Kerto

Ke tepian mata air tik

Bakul berisi beras dikepit

Siput dijinjing tuk dibersihkan

Si gadis remaja terkesiap

Mata nanar termangu

Bila kayu lapuk tersangkut di sini

Tak ada kayu tumbang

Tak juga angin ribut

Sambil melangkah tegak berdiri di kayu

Senandung cinta digumamkan

Bakul beras melenggang menari di air bening

Bakul siput terduduk di atas kayu  

Perlahan tapi pasti kayu begerak pergi

Menghilang di tubir mata air

Beras di tangan tumpah

Bakul siput berserak meruah

Kaki di kayu bagai terpasak

Bunda menanti gelisah mengisak

Anak gadis hilang rumah lengang bisu

Makan malam tidak jadi dihidang membeku

Selera makan menghilang layu


Canang bertalu tanda bahaya

Anak negeri berkumpul mencari dara

Bunda gundah anak tak bersua

Bunda bersimpuh mencari berturo-turo bermadah

Asap kemenyan dibakar membumbung


Kaleu nien keme tuhunan sebee tehet

Kaleu nien keme turunan sebee tikis

Dek belek mai tebo

Tulung keme…..

Keme lem duko

Hai…..

Dek tinga dak lekok geliwak

Dak imbo selembano

Ite idup dak dunio

Dakmi saling gemanggeu kemucak

(Kalau nian kami turunan nenek Tehet

Kalau nian kami turunan nenek Tikis

Yang balik ke gunung

Tolong kami…..

Kami dalam duka

Hai…..


Yang tinggal di jurang gua air

Di rimba belantara

Kita hidup di dunia

Jangan saling mengganggu)


Bunda lelah tertidur bermimpi

Wahai bunda, janganlah bersedih

Kami berdua meminang anak dara

Untuk anak kami sang Pangeran

Ia takkan kami sia-siakan

Ia sudah jadi kemantin Pangeran Tasik

Bila Ibu rindu atau sakit

Datanglah ke mata air tik

Minum dan makanlah siput

Pelerai demam dan rindu


Wahai Dinda Kerto

Kau renggut tali kasihku tali rinduku

Menghentak berkelenyar hingga ke urat nadi

Penantian ini tak dapat kutampung lagi

Di air tik kularung pertemuan kita

Kutuntun langkahmu saat gerimis luruh

Menjelang panas matahari melindap

Kubayar tunai meminangmu

Di kebeningan air tik syahdu

Negeri Tasik kita bersemayam memadu


Kita perlu kirim warta

Pada ayah bunda

Suatu saat kita berpesta raya

Mempertemukan dua keluarga berbeda

Bersama anak cucu dan bala tentara

Melalui hujan lebat

Diiringi guntur kilat menyambar 


Air sungai dan air tik apus

Binatang air semua keluar

Itu tanda kita datang

Bunda dan sanak saudara tak usah takut

Dua ekor yang besar bentuk aneh

Itulah Ananda berdua

Bila Bunda rindu sebut kami

Di air tik pintu gerbang rumah

Kami akan berkunjung


Air tik air Kerto

Tempat Kerto dilarung pinangan

Pinangan Pangeran Tasik

Air tik Kerto pelepas dahaga

Siput Tik Kerto pelerai demam

Air Tik Kerto dingin menyembuhkan

Di muara dua air belum menyatu

Jalan melingkar menikung

Menggelora di ceruk saling memadu

Cemas bunda hilang

Walau terasa hampa di dada takdir tergurat

Anak dipinang makhluk lain

Telaga bening air Tik Kerto

Nama anak abadi di sana

Pawon:

Cerita rakyat Kepahiang Bengkulu

#lumbung_ea

Bengkulu, 12122021