TEKS SULUH


Selasa, 29 Oktober 2019

Iwak Kasatan (Ikan Kekeringan)

Iwak Kasatan (Ikan Kekeringan)

Pada kolam kolam ikan dan sungai kecil dengan yang jauh dari mataair, kemarau panjang menjadikan lumpur seperti batu pecah. Ikan yg bertahan dalam lumpur kering menjadi satu dengan lumpur yang membatu. Kemudian ikan menjadi tanah kering dan tak satu pun ikan di sungai itu.

Ikan tak kelihatan karena tlah menjadi tanah kering. Tidak ada teriakan ikan karena lebih baik memilih kematian.

Ketika peneliti mendatangi kolam kolan kering dan sungai kecil itu, hendak memastikan kematian ikan ikan, ternyata benar benar tak ada kehidupan di sana, bahkan lumut dan rumput sudah membubuk menjadi debu.

Beberapa bulan kemudian hujan pun tiba. Petani membaca awan. Jika berarak tandanya banyak ikan. Kemudian mereka berlari ramai ramai menuju sungai membawa seser penangkap ikan. Tawa gembira mereka mendapat wader (anak anak ikan) dan terdengar teriak gembira dari mereka ketika salah seorang menangkap ikan gabus besar.

Entah dari mana datangnya ikan Allahu alam tetapi itu memang ikan di kolam kolam dan sungai kecil itu.

Sebuah gambaran ekosistem itu tak mati jika manusia tak berulah. Biarlah alam sendiri tak perlu dicampuri atau dirusak. Seperti juga penyair biarlah hidup dan berkreativitas, kelak akan muncul kembali di masa yg akan datang dengan karya karya gemilang (rg bagus warsono)