TEKS SULUH


Minggu, 31 Maret 2019

Pulung Wreh oleh Rg Bagus Warsono

Pulung Wreh

Pulung Wreh (Wahyu Keraton) adalah jatuhnya tahta keraton pada seseorang calon raja. Pulung Wreh hanya dapat dilihat oleh orang-orang yang memiliki waskita (mata batin dan ilmu penglihatan). Pulung Wreh jatuh atau memasuki seseorang tidak pada mendekati saat sidang / musyawarah sesepuh kerajaan dimulai tetapi bisa saja jatuh dalam 2 tahun sebelumnya.
Tanda tanda Pulung Wreh tiba dan tanda-tanda seseorang memiliki wahyu keraton itu dapat dilihat oleh orang yang memiliki mata bathin / ilmu penglihatan.

Ciri-ciri yang sering terjadi di bumi nusantara ini, pulung wreh dapat dirasakan ketika ada peristiwa seseorang ingin merebut dan berambisi tahta kerajaan . Sejarah mencatat akan wahyu keraton Kerajaan Demak. Sultan Trenggono yang bijaksana itu tiba-tiba menikahkan anaknya dengan seorang prajurit kerajaan bernama Jaka Tingkir. Kejadian yang tak disangka-sangga. Sedangkan para penasehat kerajaan dan kaum cerdik cendekia membiarkan keadaan itu. Para cerdik cendekia dan penasehat kerajaan ruipanya sudah mengetahui keadaan jatuhnya Pulung Wreh. Sebagian menilai karena Sultan Trenggono tak memiliki anak laki-laki.

Adalah Ario penangsang, kemenakan Sultan Trenggono, anak dari Pangeran Sekar, (Sekar Seda Lepen) merasa semakin memiliki peluang setelah Sunan Prawoto (ahli waris lainnya) disingkirkan. Ambisi yang berlebihan semakin menjadi-jadi. Setelah Sultan Trenggono mempunyai menantu maka muncullah pesaing lagi bagi dirinya. Maka tiada jalan kain kecuali menghabisi Mas Karebet yang menetap di Pajang itu agar kesempatannya menjadi lebih besar. Ambisi Aryo Penangsang dinilai oleh masyarakat adalah wajar karena ia memiliki hak waris atas tahta Demak itu.

Sunan Kudus, menjadi prihatin akan hal ini, perannya sebagai penasehat kerajaan pengasuh dan penjaga Tanah Air itu tak dapat berbuat apa-apa karena ia memiliki mata bathin dan ilmu penglihatan yang tajam.

(bersambung, rg bagus warsono)

Kamis, 14 Maret 2019

Di Balik bayang-bayang Kasih Sayang , Novel Indonesia Terkini Karya Wardjito Soeharso



Baiklah kubuka novelmu Mas Wardjito Soeharso 480 halaman "Dibalik Bayang-bayang Kasih Sayang". Sebetulnya aku tak mau memujimu percuma saja memuji orang yang berbeda haluan. Namun itu berarti aku sentimen dengan keadaan, padahal sastra harus tak memandang apa itu beda haluan apalagi sampai seperti perbedaan pandangan, paham, atau bahkan politik. Kewajibanku sebagai penyair sekaligus kurator buku yang bahkan aku geluti sejak muda maka bagaimana berbuat seyogyanya kurator yang harus diakui independennya . Karena itu 480 halaman bukan barang mudah untuk sempat dibaca, tetapi sebagai orang yang terbiasa membaca puluhan ribu halaman maka santai juga membaca bukumu Mas Wardjito Soeharso yang aku juluki Penyair Priyayi sebagai sosok sastrawan yang bertipe akademik yang slalu berada di jajaran atas Penyair indonesia. dan kali ini aku tak akan menyebutmu seorang novelis, tetapi masih Dibalik Bayang-bayang Kasih sayang sebagai seorang untuk diberi gelar tambahan novelis. Alasan itu karena ini novel pertama kali yang ditulisnya, namun demikian kepiawaian dan keterbiasaannya bersastra sejak muda membuatnya novel ini seperti novelis yang sudah menulis berpuluh-puluh novel. Dibalik-bayang-bayang karya Wardjito Soeharso ini menceritakan sebuah drama dengan dengan aneka tragedi dimasa zaman modern dan perubahannya yang semakin modern yang ditangkap penulisnya sehingga menjadi novel yang sangat berarti tidak saja untuk dibaca masyarakat tetapi juga cebagai novel yang patut mendapat apresiasi tinggi dan dicatat dalam sejarah novel indonesia. Karena itu menurutku sempurnalah seorang Wardjito Soeharso menjadi sastrawan Indonesia. !(Rg Bagus Warsono, 14-03-19 membuka bukumu)

Kamis, 07 Maret 2019

Penyair Jenaka, Rg Bagus Warsono

Penyair Jenaka,
Buat : Aloysius Slamet Widodo,

Slamet memang penyair langka
Widodo namanya,
panjang usia gembira
lucu dan jenaka
ditulis
amalmu memberi senyum tawa,
tatkala puisi orang mengkritik
mengadukan kepedihan sengsara duka
sehingga malas dibaca
Slamet menulis lucu,
lalu Indonesia tertawa
monas tertawa
laut tertawa
tiang beton jembatan tertawa
gunung tertawa
mahasiswa tertawa
dokter tertawa
dan keluarga tertawa...

rg bagus warsono, 4 Maret 2019

Celana Pendek Leak karya Rg Bagus Warsono,

Celana Pendek Leak

karya Rg Bagus Warsono,

Celana pendek leak
memasuki gedung terhormat
lirik satpam guman tak sopan
dan wajah cewe cekikik-an
bukan karena kucir rambut kuda
itu celana pendek
memamerkan dengkul
dan sepatu kiker
agar bisa melompat cepat
berlari bebas
dari kejaran puisi-puisi penghujat
dari panggung-panggung pejabat
Celana pendek leak
tak pernah duduk
hanya dikursi kereta
Celana pendek leak
lama dikereta
Celana pendek leak
melekat berpuisi.

04-03-2019

Di Gerbong KRL,Rg Bagus Warsono

Di Gerbong KRL

Pagi padat
bergelantung tangan berbeban badan
karena capai
keringat ditelapak membasahi gelang pegangan tangan
satu persatu kutatap wajah bergelantung tangan
dan dari kaca kulihat gedung berlari
di gerbong KRL
yang kini cukup bersih
sampah
pengamen dan pengemis
senyum simpul wajah
tanpa beban
seakan kapan saja sampai tak merasa kesiangan
namun aku gelisah
sampai dimana stasiun dan halte terlewat
dan pintu terbuka sendiri
penumpang berganti
berebut gelang pegangan tangan
senyum simpul wajah
melompat mengiringi penumpang turun
Astaga aku terlewat turun
di stasiun KRl-ku.