TEKS SULUH


Minggu, 31 Desember 2017

Bibir Pantai Mulut Sungai, Rg Bagus Warsono

Bibir pantai mulut sungai

Bibir pantai mulut sungai
indah dalam lamunan
menerawang nun jauh lautmu
Luas seluas harapan
cita dan masa depan
hanya untuk pemilik citarasa
yang menyukai alam dan kenangan
peristiwa dan pengalaman
bersama kawanmu ini
yang berada di bibir pantai mulut sungai
yang menelan lautmu
garammu
dan ikanmu
bibir pantai mulut sungai disana aku bertemu

Kamis, 28 Desember 2017

Si Bung Menangis. Indramayu, 21 Maret 2001, Rg. Bagus Warsono - PDF

Si Bung Menangis. Indramayu, 21 Maret 2001, Rg. Bagus Warsono - PDF: Si Bung Menangis Mari buka buku sejarahmu dengan penggaris dan pena menekan kata Duhai kesuma haruskah belajar mengeja sedang umurmu tlah dewasa Tersenyum Si Bung memandang anak-anak bangsa Betanyalah!

Selasa, 26 Desember 2017

Ambil Satu Untukmu, Rg Bagus Warsono

Ambil Satu Untukmu

Kuberi besar
karena kau yang pertama
mengapresiasi perahuku
ambil satu untukmu
untuk makan dirumah



Buang Saja Jasadku ke Laut, Rg Bagus Warsono

Buang Saja Jasadku ke Laut

untuk makanan ikan-ikan teri
agar dimakan sejuta teri
sampai bersisa tulang, tenggelam

Percuma dikubur di darat
Kuburan makin sempit
prosesi kematian mahal

Buang saja jasadku kelaut
tanpa patok nisan, prasasti marmer
agak ketengah biru

Buang saja jasadku kelaut

Rumah di Tepi Sungai, Rg Bagus Warsono

Rumah di Tepi Sungai

Seperti di Nederland
atau seperti di Venice Italy
Rumah di tepi sangai Cimanuk
menghadap Timur dan Barat
dari lalu lalang perahu
yang hilir-mudik desa dan laut
Kita telusuri sungai
dimana rumahmu
tak bersertivikat
seperti si kaya yang tamak

Jalan Kampung Nelayan, Rg Bagus Warsono

Jalan Kampung Nelayan

Diantara tambatan perahu tepi Cimanuk
Sampai kemuara hilir
seperti parkiran
dengan tambatan tali dan galangan bambu
semau dimana suka
karna sungai milik bersama
sebagai jalan kampung nelayan
ramai
dimusim ikan

Hari-harimu , Rg Bagus Warsono dipersembahkan untuk Mentri Susi Pudjiastuti

Hari-harimu

Ikan banyak
Hari-harimu
Hari-hari seperti biasa
dan hari-hari luar biasa
Sehingga perahu karap oleh sarat tuna
tak usah berebut hanya karena ikan
sebab ikan adalah hari-harimu
dan hari-hari kita
makan ikan

Dipersembahkan untuk Susi Pudjiastuti , 25 Desember 2017

Jumat, 22 Desember 2017

Tambatkan Semaumu, Rg Bagus Warsono

Tambatkan Semaumu

Tambatkan semaumu dengan tambang penuh sambungan
Biarkan alam mengadili perahumu
dengan mesin mati penuh jelaga
kayu yang penuh karat paku papan
bendera robek robek
untuk bermain anak-anak pantai
untuk menyambut musim hujan


                                           Rg Bagus Warsono

Ikan Ada Sepanjang Tahun, Rg Bagus Warsono

Ikan Ada Sepanjang Tahun

Kau saja yang bodoh
Lautmu menyediakan
Ikan sepanjang tahun
tak pedulikan musim
dan hari pantangan
ikan diambil kapan saja
Tetapi nelayan itu laut kita
bebas mengamil ikan kapan saja
tak melaut pun ikan ada di sana


Dan Awak-awak Kapal, Rg Bagus Warsono

Dan Awak-awak Kapal.

Dan awak-awak kapal yang gagah
Darwani, Tarmudi, Sukani, Narsiwan, Martaka
dengan otot kekar dan kulit legam
yang kebal
Panas, angin dan hujan
cerdas dan piawai
Selamat dan ikan penuh dilambungmu

                                    Rg Bagus Warsono

Tak Bercerita Pengalaman, Rg Bagus Warsono

Tak Bercerita Pengalaman

Sombong benar engkau didarat
Aku yang mengelilingi nusantara
menyusuri pulau tak berpenghuni
dan pulaumu yang kau injak
aku tak bercerita pengalaman
tentang sengsara dan bahagia
karna laut dan darat sama saja
Bedanya keringatku cercapur air saja


Dua Kapal Satu Nahkoda, Rg Bagus Warsono

Dua Kapal Satu Nahkoda

Tak Ada Berhenti Makan Ikan
Rusak perahu ditambat pinggir sungai
Dua kapal berangkat pagi ini
Dengan montir handal
juru radio, juru AC dan juru masak
Dinahkodai Mang Sukara
Dua kapal satu nahkoda


Kata Nelayan Juragan itu Bodoh, Rg Bagus Warsono

Kata Nelayan Juragan itu Bodoh

Silahkan kau kaya dengan sepuluh kapal
Rumah dan mobil kemewahan
Sementara aku hanya bergumul sarung
Rokok dan kopi hangat
Kau tidak tau ikan mendekat aku usir
Ikan ditangkap aku buang
Ikan datang menyerbu kapal aku biarkan
Ikan mahal aku bagi-bagikan
Ketika kau menanti ikan di dermaga
pelelangan yang kau harapkan
aku tertawa untukmu juragan
kau memuji itu biasa
kau marah aku pindah kapal !


Biarkan Perahu Kecil Lewat, Rg Bagus Warsono

Biarkan Perahu Kecil Lewat

Biarkan perahu Kecil Lewat
Memberi Kesempatan Ikan
Laut luas, sempit itu sungaimu
Biarkan perahu kecil menghitung ikan
Tak sebanyak lambung kapal
Laut itu kaya, miskin itu jiwamu
Biarkan perahu kecil lewat
atau mendahului laju kapalmu

Rg Bagus Warsono

Banyak Ruas Jalan di Laut, Rg Bagus Warsono

Banyak Ruas Jalan di Laut,

Badanmu besar tak membuat sempit lautmu
Tak ada monopoli area
karena ikan di pinggir pantau atau di laut lepas
menyusup di terumbu atau berkeliaran di samudra
Buat kapalmu yang maha besar
agar kau perkasa di nusantara
Tak perlu trayek
Tak perlu toll
dan tak perlu parkir
Ruas jalanmu banyak
Lautmu jalanmu yang bebas.

Jumat, 15 Desember 2017

Puisi Rg Bagus warsono: Sebait Puisi Hilang

Sebait Puisi Hilang

atas seleksi berlapis
memotong kata lalu kalimat
membuat puisi dari tegas menjadi pudar
dari berani menjadi sembunyi
dari lantang menjadi diam
dari menusuk menjadi tunduk
dari keras menjadi lemas
dan kini sebait hilang tanpa krana
induk mencari bait
yang tinggal sepotong
sepotong hati
sepotong kejujuran
sepotong niat baik
Sebait puisi yang hilang
terbang ataukah hinggap
atau dalam brankas terkunci
temukan bait itu
dimana disimpan

(indramayu, 14 Desember 2017)

Sabtu, 02 Desember 2017

Buku Tadarus Puisi Dibaca Masyarakat


Kilas Balik Sastra 2017 Masih Ada Pembodohan dari Pelaku.

Bagian A.
Tahun 2017 yang merupakan tahun pencarian bagi sastra Indonesia yang ditandai sebagai tahun Ayam Api oleh penanggalan Cina atau penulis sengaja menyebut tahun "tembelek" mencatat berbagai peristiwa penting sekaligus lucu dalam perjalanan sastra Indonesia.
Tetapi tidaklah separah tahun 2014 yang mencatat "peristiwa sastrawan berpengaruh" yang mencederai generasi sastra negeri ini. Di tahun 2017 peristiwa sastra kita diwarnai gejolak hasrat pelaku sastra dalam menyikapi dinamika kehidupan di Indonesia ini.
Tetapi tidaklah menjadi dikatakan pesimistis dikarenakan masih banyak pelaku-pelaku sastra kita yang tetap komitment terhadap dunianya. Sebagai sastrawan yang memiliki niat baik berkarya dan berkesenian.
Sastra 2017 tetap diwarnai oleh aktifitas-aktifitas komunitas sastra di berbagai daerah.yang tekun dan berkembang. Mereka masih tetap setia dengan 'sastra jujur , yaitu berkarya dan beraktifitas sebagaimana wajarnya berkreativitas sastra.
Di sisi lain aktifitas lembaga sastra pun turut bergairah dengan kegiatan-kegiatan yang mampu diterima khalayak sastra Indonesia di setiap propinsi oleh Badan Bahasa. Kemudian Perpustakaan Nasional turut memberi gairah baru dalam kegiatannya terutama dalam mendukung program literasi yang digalakan Kemendikbud dalam kabinet kerja Djoko Widodo. Tak kalah pentingnya juga Badan Bahasa setingkat diatas Balai Bahasa yang berkedudukan di Jakarta pun tak henti memberikan suport kegiatan sastra dan kepenulisan bagi masyarakat. Kegiatan lembaga lembaga tersebut tentu dikarenakan adanya anggaran pemerintah yang sengaja diporsikan untuk kegiatan bahasa.
Lembaga lain yang turut memberikan aktivitas sastra Indonesia di tahun 2017 adalah peran-peran lembaga sastra populair seperti Pusat Dokumentasi HB Jassin, Taman Mini Indonesia Indah serta Ubud Writer di Bali yang didukung kantor Dokumentasi budaya Bali.
Dinamika sastra dan pelaku sastra pada tahun ini padat dipengaruhi oleh aktivitas daerah dengan komunitas-komunitas sastra/pelaku sastra /penyair yang atif berpacu. Kehadiran mereka tidak dipandang enteng malah justru menentukan perjalanan sastra Indonesia.
Masih dalam wacana Puisi Menolak Korupsi (PMK) dengan motor-motor penggeraknya Sosiawan Leak dan mampu memunculkan tokoh penggerak lain di setiap daerah penyelenggara Roadshow PMK, gerakan ini telah hampir menginjak berbagai kota dan pelosok negeri ini membawa pengaruh yang kuat dalam gerakan sastra Indonesia khusus puisi. oleh karena itu layak apabila Sosiawan Leak disebut 'Duta Puisi Indonesia 2017' . PMK semakin menembus daerah-daerah terpencil dan otomatis melalui roadshownya membawa gairah baru sastra Indonesia yang berkembang dan menumbuhkan generasi muda sastra kita.
Kehadiran PMK sayang sekali tidak dibarengi dengan kehadiran karya terpopular yang ditulis laskar PMK, dikarenakan banyaknya karya bermutu dan kehadiran penyair-penyair populair sehingga terdapat kesan lebih mempopulairkan pelakunya ketimbang puisinya yang seperti sengaja 'dibenamkan.
Peta dan pemetaan sastra Indonesia 2017 Masih didominasi oleh kota-kota yang biasa aktif mengadakan kediatan sastra. Peta dan pemetaan baru kini mulai bermunculan di berbagai naerah nusantara. Tentu saja ini dikarenakan jasa-jasa oleh penggerak sastra yang ada di daerah tersebut sehingga tampaklah peta dan pemetaannya.
Peta kegiatan dan pemetaan pun tidak saja pada kota-kota kabupaten tetapi juga kini telah dilakukan di daerah terpencil kecamatan maupun desa yang mampu menyelenggarakan event sastra bertaraf nasional.
Di bagian lain penulis akan menyebut siapa-siapa mereka yang patus mendapat apresiasi dan bila perlu diperhitungkan karyanya untuk dapat diapresiasi oleh pencinta sastra secara nasional. Kehadirannya patut mendapat penghargaan dikarenakan sangat penting atinya bagi kelangsungan sastra Indonesia yang semakin berkembang. (Bersambung , Rg Bagus Warsono, 3-12-17)

Kamis, 16 November 2017

Penulis Puisi di Antologi Nasional di Penghujung tahun 2017 dalam The First Drop of Rain

 Antologi puisi The First Drop of Rain.

1 A’YAT KHALILI
2 AAN SETIAWAN
3 ABDUL WACHID B.S
4 ABU MAMUR MF
5 ACEP ZAMZAM NOOR
6 ADE NOVI
7 ADHIMAS PRASETYO
8 ADRI DARMADJI WOKO
9 AGI SUPRAYOGI
10 AGUNG WICAKSANA
11 AGUS PRASETIYA
12 AGUSTINA THAMRIN
13 ALDY ISTANZIA WIGUNA
14 ALEXANDER AUR APELABY
15 ALI SATRI EFENDI
16 ALI SYAMSUDIN ARSI
17 ALOETH PATHI
18 AMANG UNTUNG
19 AMIEN WANGSITALAJA
20 AMRIN TAMBUSE
21 ANDI JAMALUDDIN, AR. AK
22 ANDI JUSIMAN
23 ANISA ISTI
24 ANNA DESLIANI
25 ARDI SUSANTI
26 ARDY SURYANTOKO
27 ARIADI RASIDI
28 ARIEF JOKO WICAKSONO TR
29 ARIEYOKO
30 ARIF HUKMI
31 ARIFFIN NOOR HASBY
32 ASRUL SANIE
33 ATASI AMIN
34 BABAN BANITA
35 BAMBANG EKA PRASETYA
36 BAMBANG WIDIATMOKO
37 BENI SATRI
38 BODE RISWANDI
39 BONTOT SUKANDAR
40 BUDHI SETYAWAN
41 BUDI AGUNG SUDARMANTO
42 CAHAYA BUAH HATI
43 CINTA DAMAYANTI
44 DALASARI PERA
45 DARU MAHELDASWARA
46 DARU SIMA S
47 DEDEH SUPANTINI
48 DEDET SETIADI
49 DEWANDARU IBRAHIM SENJAHAJI
50 DHENOK KRISTIANTI
51 DIAN HARTATI
52 DIDEK SOEPARDI MS
53 DINO UMAHUK
54 EDDIE MNS SOEMANTO
55 EDDY PRANATA PNP
56 EDI SANTOSA
57 EKO RAGIL AR-RAHMAN,
58 EKO SAPUTRA POCERATU
59 ELY WIDAYATI
60 EMI SUY
61 EMMELIA M. HARTAWAN
62 ENDANG SUPRIADI
63 ERNA WINARSIH W
64 ERSA SASMITA
65 EVAN YS
66 FAHMI WAHID
67 FAIZ ADITTIAN AHYAR
68 FANNY JONATHANS POYK
69 GHE DESAFTI
70 GILANG PERDANA
71 GIYANTO SUBAGIO
72 HADI WINATA
73 HAJRIANSYAH
74 HANDRY TM
75 HARDHO SAYOKO SPB
76 HASAN BISRI BFC
77 HENDRY KRISDIYANTO
78 HERI MAJA KELANA
79 HERMAN SAHARA
80 HUDAN NUR
81 IDHEY DETTY
82 IKA Y. SURYADI
83 IMAM BUDIMAN
84 IMAN SEMBADA
85 IRNA NOVIA DAMAYANTI
86 IRVAN MULYADIE
87 ISBEDY STIAWAN ZS
88 ITOV SAKHA
89 JAFAR FAKHRUROZI
90 JAMAL T. SURYANATA
91 JASMAN BANDUL
92 JAUZA,
93 JIMMY MEKO HAYONG
94 JO PRASETYO
95 JOSHUA IGHO
96 JULAIHA S
97 KHALISH ABNISWARIN
98 KIDUNG PURNAMA
99 KURNIA EFFENDI
100 KURNIAWAN JUNAEDHIE
101 LA ODE GUSMAN NASIRU
102 LARASATI SAHARA
103 LUCKY PURWANTINI
104 M. AMIN MUSTIKA MUDA
105 M. JOHANSYAH
106 MAMAT JALIL
107 MARTIN DA SILVA
108 MATDON
109 MICKY HIDAYAT
110 MOH MAHFUD
111 MUHAMMAD ASQALANI ENESTE
112 MUHAMMAD DAFFA
113 MUHAMMAD DE PUTRA
114 MUHAMMAD HUSEIN HEIKAL
115 MUHAMMAD IBRAHIM ILYAS
116 MUHAMMAD IQBAL
117 MULYADI RAZAK
118 MUNIR SHADIKIN
119 NA DHIEN
120 NANANG SURYADI
121 NATASYA ATMIM MAULIDA
122 NAWALRE NURSHAFA IFTIKHAR BUJANADI
123 NORHAM ABDUL WAHAB
124 NOVIA RIKA PERWITASARI
125 NOVIAN FITRI NURANI
126 NOVY NOORHAYATI SYAHFIDA
127 NUNUNG NOOR EL NIEL
128 NURHOLIS
129 NURMASYITHAH
130 P. CEISSAR S.
131 PANJI ASWAN
132 PIMEN D ARYJONA
133 PUDWIANTO ARISANTO
134 PUTRI AL FATIH
135 PUTU GEDE PRADIPTA
136 RAHMAT ALI
137 RD KEDUM.
138 REY
139 REZQIE ALFAJAR ATMANEGARA
140 RG. BAGUS WARSONO
141 RIDUAN HAMSYAH
142 RIDWAN ANDHIKA MARTIANTO
143 RIDWAN CH. MADRIS
144 RIFKY RAYA
145 RINI INTAMA
146 RIRI SATRIA
147 RIZA NUR AZI
148 RIZKI ANDIKA
149 ROYMON LEMOSOL
150 SADRUDIN
151 SAEFULLOH EL MASLUUL
152 SALIM MA’RUF
153 SALIMI AHMAD
154 SANTA MANTARI
155 SARAH MONICA
156 SARTIKA SARI
157 SAUT POLTAK TAMBUNAN
158 SAUT SITUMORANG
159 SELFINA MAULANY
160 SERUNI UNIE
161 SHAH KALANA AL-HAJI
162 SIAMIR MARULAFAU
163 SIGIT APRIYANTO
164 SONI FARID MAULANA
165 SRI ASTUTI
166 SRI REZEKI MARISWATY
167 SUHENDI
168 SULIS BAMBANG
169 SULTAN MUSA
170 SUNU WASONO
171 SUS S. HARDJONO
172 SYAHRIR BASO PAJALESANG
173 SYARKIAN NOOR HADIE
174 T.M. SUM
175 TAJUDDIN NOOR GANIE
176 TJAHJONO WIDARMANTO
177 TRI ASTOTO KODARIE
178 TRISA
179 TRISIA CHANDRA
180 UTHERA KALIMAYA
181 WAGE TEGOEH WIJONO
182 WAHYU BUDIANTORO
183 WAYAN JENGKI SUNARTA
184 WENI SURYANDARI
185 WIDODO ABIDARDA
186 WIEKERNA MALIBRA
187 WILLY ANA
188 WINDU MANDELA
189 WINDU SETYANINGSIH
190 WIRJA TAUFAN
191 WYAZ
192 YAHYA ANDI SAPUTRA
193 YANA RISDIANA
194 YANTI S SASTROPRAYITNO
195 YOGIRA YOGASWARA
196 ZAKI EF
197 ZHAM SASTERA
Sumber : Agustina Tamrin

Monyet Bertelor Pisang , dongeng Rg Bagus Warsono

Ternyata Monyet Banyak Akal

Monyet Bertelor Pisang.
Dongeng : Oleh Rg Bagus Warsono.


Suatu hari Monyet memasuki kebun pisang Pak Tani. Sudah sekian lama Monyet menanti pisang di kebun Pak tani ini masak-masak. Dilihatnya banyak pisang masak betapa gembiranya si Monyet melihat banyak pisang sudah masak dipohon, karena itu ia langsung memanjat pohon dan makan sekenyangnya.
Pak Tani yang tengah mempersiapkan untuk panen akan menebang beberapa pohon pisang yang sudah siap panen.
Betapa kagetnya ternyata banyak pisang yang rusak tandanannya. Pak Tani pun meneliti apakah pisang itu dimakan codot atau hewan lain. Kalau yang makan codot biasanya hanya beberapa buah saja tidak merusak tandanan dan banyak kulit pisang berserakan. Dilihatnya beberapa pohon mengalami serupa. Pak tani pun akhirnya sudah tahu tahu siapa biangkeroknya.
Karena sudah berkali-kali mengalami kejadian serupa, dan malingnya jelas Si Monyet, maka Pak tani memasang jebakan yang jitu. Dibuatnya perangkap kurungan di pagar-pagar yang bisa dimasuki Si Monyet.
Hari berikutnya seperti biasa Si onyet memasuki kebun Pak Tani. Tampak beberapa pohon pisang ada buah yang sudah matang. Si Monyet pun langsung naik pohon dan asyik makan.
Belum kenyang gemuruh air sungai, Monyet pun tahu untuk segera kembali ke hutan. Tetapi Jika sungai banjir ia tidak bisa ke kebun Pak tani. Terpikir olehnya untuk membawa satu sisir pisang yang matang. Dipetiknya satu sisir piosang matang dan kemudian lari keluar kebun sebelum sungai banjir.
Karena membawa pisang Si Monyet mencari pagar yang terbuka untuk menerobos keluar. Ternyata pagar yang terbuka itu telah dipasangi perangkap oleh Pak Tani. Ketika Si monyet menerobos pagar ternyata itu adalah pagar masuk perangkap. Jadilah Si Monyet terperangkap dalam kandang yang otomatis menutup pintunya sendiri apabila ada hewan masuk kandang.
Pak tani yang baru masuk Kebun terdengar suara Monyet memukul-mukul kandang perangkap. Pak tani tersenyum dan segera menuju kandang perangkap di pagar pinggir kebun.
Si monyet yang tahu kedatangan Pak tani bingung dan semakin takut. Tangannya masih memegang pisang masak satu sisir. Ini barang bukti , kata Si Monyet dalam hati. Dasar Si Monyet biasa mungkir, sisiran pisang masak itu didudukinya agar tak terlihat Pak tani. Ha
"Ha ha ha . Kamu ya yang mencuri dan bikin onar kebun petani?"Kata Pak Tani sambil mengacungkan parang.
Si Monyet itu mungkir sambil menggeser pantatnya menutupi pisang yang didudukinya. "Saya gak mencuri pisang Pak, saya takut sungai banjir jadi mencari tempat pindah"
Pak tani tersenyum kembali, "Itu yang kuning-kuning dipantatmu apa?"
"Ïni tahi kotoranku Pak, "berkata monyet sambil menutupi kotorannya.
Pak tani tertawa terbahak-bahak, karena tahi Si Monyet itu tidak bau , itu adalah pisang yang kepencet pantat si Monyet yang botak. Dengan tertawa Pak tani mengangkat kandang perangkap yang berisi maling pisang, untuk dibawa ke kampung. Ha ha ha ha tertawa pak Tani yang kali ini tidak bisa dikibuli Si Monyet.
Rg Bagus Warsono, 16-11-2017

Selasa, 14 November 2017

Penyair Itu dan Rokok

                                Mathen Reasoa

                                 Zaeni Boli

                                              Eri Syofratmin

                                Aloet Pathi

                                 WS Rendra

Penyair dan Rokok

Emha Ainun Nazib

                                  Umbu Landu Paranggi


                                            Saut Situmorang

Penyair Legendaris pun Merokok

                                                          WS Rendra

                                                 Chairil Anwar

                                Pramoedya Ananta Toer

Gaya Penyair Indonesia, dalam Pose Merokok

                                          Aloet Pathi

                                           Eddy Pramduane



                                                              Aang AK

                                          Arief Kilwa

                                          Zaeni Boly

                                                          Slamet Unggul

                                                        Rg Bagus Warsono

             

                                                        Arso M Pamenang

Minggu, 12 November 2017

Apakah Penyair itu Idealnya Merokok

Sederet penyair-penyair top seperti Emha Ainun Nadjib, Isbedy ZS Stiawan, Saut Situmorang, Sosiawan Leak, Umbu Landu Paranggi, Sutarji Calzeum Bachri , menyusul jejak pendahulunya seperti Chairil Anwar, Pramoedya Ananta toer, Rendra adalah perokok walau dalam kadar pemakainya berbeda


Rokok bukan identik dengan penyair, tapi penyair memerlukan rokok. Seakan ketergantungan, Rokok pun menjadi alasan bagi sebagian penyair, ada yang memerlukan untuk teman menulis, penggali ispirasi, perenungan, bahkan pengembangan ide.

Beberapa penyair kelihatannya merokok bahkan sudah 'nyandu (Kecanduan). Tetapi sebetulnya bukan trens bagi seorang penulis/penyair. Bukan gagah-gagahan tetapi kebiasaan buruk bagi kesehatan. Padahal belum pasti dari mana mereka mendapatkan rokok. Sebab kita tahu sendiri tiada penghasilan pasti bagi seorang penyair.

Menurut penyair Bambang Joko Susilo Penyair boleh merokok sebab kalau tdk ada yg merokok kasihan penjual rokok, sepi, pabrik rokok bisa bangkrut, pajak negara berkurang dan koruptor pun kehilangan lahan korupsi.Merokok itu sebetulnya tidak penting, tapi untuk bisa tahu bahwa merokok tdk penting seseorang harus merokok spy benar-benar tahu bhwa merokok memang tidak penting. Yang penting heppy.

penyair lain , Wardjito Soeharso Bagi berpendapat ,  sebaiknya perokok menahan diri untuk tidak merokok bila dalam lingkarannya ada yang tidak perokok. Hormati yang tidak perokok untuk mendapatkan haknya menghirup udara segar dan bersih. Atau paling tidak meminta ijin pada yang tidak perokok terlebih dahulu. Tapi susah ya. Perokok memang termasuk orang2 paling egois di dunia ini. Sorry ya, untuk para perokok. Hehehe...

Perempuan penyair diam-diam merokok juga.
Penulis juga menjumpai banyak perempuan penyair merokok dari yang tingkat iseng ikut-ikutan, yang sudah terbiasa, sampai perokok berat. Penulis belum dapat menyebutkan nama orangnya karena belum ada bukti fotonya, namun di bernagai penampilan banyak juga dijumpai mereka tengah 'nglepus dengan teman perempuan penyair lainnya. Fenomena ini telah menjadi biasa dan maklum bagi penyair, betulkah?

Kadang sulit untuk menghindar dari kebiasaan buruk kesehatan yang telah dilakukan terus menerus, mudah-mudahan tidak ditiru kebiasaan merokok itu bagi generasi muda.dalam hal ini para penulis/ penyair muda.

Demikian, akhirnya merokok diserahkan pada kepribadian masing-masing dan resiko masing-masing. Beberapa hal yang mungkin perlu dihindari bagi pemakai rokok dan yang tidak merokok adalah bagaimana menjaga jarak anta perokok dan yang tidak merokok. Kesulitannya adalah pergaulan tidak hanya karena merokok jadi putus hubungan namun demikian demi kesehatan diri agaknya harus punya pengertian masing-masing antara si perokok dan yang bukan perokok.
(rg bagus warsono)

Senin, 06 November 2017

Ketika masyarakat pecinta sastra tidak melihat sastra

Adalah ketika judul puisi, cerpen dan novel tak dikenal lagi oleh pecinta sastra. Mereka lebih mengenal nama-nama penyair, cerpenis, dan novelis ketimbang karyanya. 
Bagaimana bisa mengenal judul puisi, cerpen, atau novel , membacanya saja tidak. Pokoknya kita mengenal Si Ä adalah penyair terkenal.
Inilah dampak yang dikhawatirkan (semoga tidak demikian), namun gejalanya telah terlihat seperti promosi kegiatan, spanduk event sastra, serta cover-cover kegiatan seperti dalam peluncuran, baca puisi, bahkan sampai bazar buku yang dipampangkan bukan kartanya tetapi jusstru mensosialisasikan tokoh tertentu bak calon gubernur.
Agaknya sekali lagi budaya baca perlu digiatkan sepanjang waktu.
Mengisi kegiatan sastra suka-suka, apa pun bentuknya yang penting happy. Apapun boleh diikuti, siap tenaga dan 'sangu di jalan. Pokoknya ada dimana-mana.
Terencana dan terprogram namun juga memerlukan biaya. Biaya bagi seseorang tak menjadi soal.Yang penting target populair dan dikenal dengan cepat tercapai.
Kini menuju popularitas seseorang memakin modern dan dengan langkah yang semakin terencana dan maju. Banyak dilakukan dengan cara konfensional namun juga banyak yang menggunakan strategi menyesuaikan perkembangan zaman dengan perkembangan media dan perilaku sastra kita
Anda bisa saja diundang di sebuah hotel tetapi hanya untuk datang dan melihat pameran buku-buku karya seseorang atau kelompok. Tentu tidak akan menemukan karya Sahabatmu atau Idolamu karena semua karya terfokus pada karya2 yang mengundang Anda itu.
Di tempat lain Anda bisa saja dilibatkan untuk berperan serta dalam moment tertentu entah apa pun namanya. Kemudian Anda hanya akan menjadi penonton dan dipelakukan seperti anak-anak yang tengah belajar menulis.
(Rg Bagus Warsono 7-11-17)

Selasa, 31 Oktober 2017

Berkaca Ilmiah

Berkaca ilmiah :
Seringkali Anda menghadapi penyair 'Ge Er atau merasa diri paling hebat. Tak perlu khawatir sebab sesungguhnya dia belum positif untuk posisi yang diakuinya itu.
Adalah teori Charles Darwin yang mengusung akan 'penilaian teman sejawat artinya ada penguatan orang lain untyuk mengiyakan dia itu. Jika hasilnya negatif maka dia harus bercermin diri.
Agaknya belum cukup sampai di situ saja, objektivitas juga perlu dicari sebagai penguatan ilmiah. Kita dapat melalui berbagai cara seperti diskusi, debat, jurnal atau konferensi.
melalui Komunitas Ilmiah.
Komunitas ilmiah terdiri dari total tubuh ilmuwan, serta hubungan dan interaksinya. Komunitas ilmiah biasanya terbagi menjadi "sub-komunitas" yang bekerja pada bidang sainsnya masing-masing. Objektivitas diharapkan dicapai melalui metode ilmiah. Penilaian sejawat, melalui diskusi dan debat pada jurnal dan konferensi, membantu meningkatkan kualitas metodologi penelitian dan interpretasi hasil.
Repotnya jika kita berhadapan dengan orang yang tidak ilmiah alias orang yang (kurca) kurang membaca atau (buas) buta wawasan. Jadilah seringkali timbul kata 'kamu siapa? Puisimu saja belum dibicarakan orang, apalagi penyairnya, Sok terkenal lagi. Sudahlah orang semacam ini anggap hiburan saja.

Minggu, 29 Oktober 2017

Indonesia Lucu, Tema Lumbung Puisi Jilid VI 2018

Dokumentasi Puisi : Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Memasuki Jilid VI

29 Oktober 2017
Dokumentasi puisi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia oleh Himpunan masyarakat Gemar Membaca memasuki jilid VI.
Antologi nasional Lumbung Puisi semakin mengikohkan diri sebagai komunitas sastra yang terus aktif menggairahkan dunia sastra khusus puisi dan aktifitas penyair Indonesia. Kini memasuki jilid VI tahun 2018 tak kalah menarik perhatian karena mengusung tema yang slalu hangat yaitu Indonesia Lucu.
Lumbung Puisi diselenggarakan oleh HMGM (Himpunan Masyarakat Gemar Membaca) Indramayu, beralamat Di Jalan Tulip Merah perumahan Cidhayu , Margadadi Indramayu.
Lumbung Puisi telah mencatat banyak sastrawan populair Indonesia yang telah mersama dalam antologi sebelumnya seperti nama-nama Tajuddin Noor Ganie, Heru Mugiarso, Wadie Maharief, Wardjito Soeharso, Thomas haryanto Soekiran, Anggoro Soeprapto, Dharmadi, Wans Sabang, Arya Setra, dan sederet penyair angjatan 2000-an lain serta penyair muda terkenal seperti Sofyan RH Zaid, Dimas Indiana Senja, Lukni Maulana, Sindi Violinda, dan lain-lain.
Dalam Jilid VI ini Lumbung Puisi mengangkat Tema Indonesia Lucu sebuah tema yang memotret Indonesia yang semakin lucu saja dan bikin tertawa. Karena itu lumbung puisi yang dimotori Rg Bagus Warsono, turut didukung sastrawan komedian puisi Alaoysius Slamet Widodo yang turut memberikan puisinya dalam antologi yang akan digarap ini.
Berikut ketentuan / syarat keikutsertaan Lumbung Puisi Jilid VI 2018
  1. Tema : Indonesia Lucu
  2. Peserta : Penyair Indonesia
  3. Rekrutmen Puisi : 28 Oktober 2017 -21 April 3018
  4. Puisi : Kirim 2 buah puisi terbaik bertema Indonesia Lucu ke email gus.warsono@gnail.com berserta biodata singkat.
  5. Gratis dan tidak ada biaya pendaftaran dan apabila menghendaki buku antologinya dapat memesan dengan biaya 125rb untuk 2 eks termasuk ongkos kirim se Indonesia dan diberi piagam penghargaan.
  6. Deadlinne : 21 April 2018
  7. Tim Seleksi : 2 Orang ditunjuk oleh Panitia terdiri dari unsur penyair senior dan Guru Bahasa.20171028_164957
  8. Terbit Mei 2018
  9. Fasilitas : Puisi peserta diunggah di http://www.ayokesekolah,com
  10. Sifat : Dokumentasi puisi.
Lumbung Puisi sastrawan Indonesia Jilid VI
Panitia.

Sabtu, 21 Oktober 2017

Sabut Lumbung Puisi sastrawan Indonesia Jilid VI 2018, rekrutment puisi 20 Oktober 2017-21 April 2018

Pastikan Anda (penyair) terdata di Lumbung Puisi-mu, dengan menjadi bagian penyair pengisi lumbung, dengan puisimu, dengan antologimu. Rambahan karier kepenyairanmu pertama atau terakhir dalam dunia kepenyairanmu. Reputasikan keprofesionalanmu dalam berkarya nyata, berkarya cipta, berkarya sastra (puisi) dalam Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia dalam jilid VI .
Lumbung puisi senantiasa hangat dengan tema-tema hangat negeri ini. Dan di Lumbung Puisi Jilid VI ini kita bertema
"INDONESIA LUCU" ya Indonesia memang lucu, aneh, bikin tertawa dan juga 'mangkel bahkan 'nyemengit.
Pastikan Anda menjadi bagian Lumbung Puisi di Jilid VI 2018 ini yang kan dimulai rekrutment puisinya pada 28 Oktober 2017 hingga 21 April 2018 , rekrutment puisi yang cukup panjang agar semua bisa berpartisipasi
(rg bagus warsono)

https://id.wikipedia.org/wiki/Lumbung_Puisi

Penyair Idola
Rambah dunia ini dengan puisimu
Pancaran buku/karya tulis berupa puisi tiada batas. Demikian karena aksara adalah jelajah negeri sejak doeloe. Jika mungkin tebaran karya puisimu hingga pelosok dunia. Sehingga yang tahu anda penyair itu bukan di daerahmu saja, bukan di komunitasmu saja, dan bukan dikotamu saja. Sebarkan karya Anda.
Sambil menunggu pendistribusian Kita Dijajah Lagi , sebuah antologi kecil yang menggerigisi, edisi spesial Lumbung Puisi tahun 2017 kita sambut : 
Lumbung Puisi Jilid VI 2018 yg akan dimulai rekrutment puisinya pada 28 Oktober hingga 21 April 2018 
Dalam tema yang menggelitik : INDONESIA LUCU .
Ya Indonesia Lucu selucu negerimu yang tercinta, yang slalu bikin tertawa, tersenyum bahkan ANEH tapi nyata ini.
Mari bergabung bersama kami di Indonesia Lucu

Senin, 16 Oktober 2017

Miliki Bukunya Kita Dijajah Lagi

Tidak hanya penulisnya saja yang memiliki buku, tetapi juga masyarakat lain. Terutama bagi guru dan pecinta sastra. Ada buku sastra terkini dan terjamin mutu. Miliki bukunya hanya dengan 125rb untuk 2 eks termasuk ongkos kirim ke seluruh Indonesia.
dengan inbox pesan di fb rgbagus warsono

Kesaksian Pembaca Kita Dijajah Lagi


Pelajar dan Mahasiswa generasi muda yang memiliki daya ingat kuat. Antologi harus dibaca oleh mereka. Untuk menjadi kesaksian "Ápa yang ditulis dan siapa yang menulis" . Setidaknya ada perwakilan masyarakat yang meng-iya-kan bahwa seseorang adalah penyair.
Dan Kita Dijajah Lagi masuk dalam area ini dengan menghibahkan beberapa buku semampunya.

Idealnya SEbuah Antologi Nasional

Antologi Bersama Ber-Standar Nasional itu idealnya :
*Diberitakan lewat media nasional
*Diunggah di Websait
*Diikuti beberapa penyair dari berbagai propinsi dan kabupaten
*Sebaran buku di berbagai propinsi dan kabupaten
*Kapasitas sastra 50% terpenuhi kemudian : Ebook, resensi, esai, kritik, pengantar, komentar, rekomendasi, peluncuran, bedah buku,tercatat katalog perpustakaan apa saja,
Dan Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia berusaha untuk memenuhi kreteria ini.


Minggu, 01 Oktober 2017

Dhea Lingkar dalam Hujan Menyapa

Dhea Lingkar perempuan penyair asal Madiun menyapa pembaca di seluruh Tanah Air dengan perantara puisi Hujan Menyapa. Hujan seakan mengingatkan masa yang silih berganti. Panas setahun kalah dengan hujan sehari. Seakan begitu saja terus menerus. Dhea pun maklum akan orang Indonesia yang banyak 'memaklumi bahkan akan peristiwa yg terjadi. Yang sudah-sudah mudah-mudahan yang berjalan tidak demikian atau terus berharap suatu saat nanti akan lebih baik. Apalagi bagi kita rakyat kecil yang terombang ambing terus menerus. Jika tibul harap, hanyalah sesaat harapan pagi yang sinarnya tertutup hujan. Mari kita simak puisinya :

Dhea Lingkar

                                                                           Hujan menyapa

Pagi bukan seperti pagi
Menangis di bawah deras rintik air hujan
Gemetar hati untuk berkata
Menahan dingin tetesan
Membasahi tubuh
Masa-masa di mana
Semua orang tak bisa berbicara
Tentang kemerdekaan
Hanyalah angan
Keadilan hanya imajinasi
Hatiku berontak terkekang oleh peraturan
Orde baru
Apalah daya rakyat kecil
Terombang-ambing atas kesabaran
Aku selau ingin berdiri
Dengan mata tajam
Penuh makna
Lelah menjalani kehidupan
Namun waktu belum menjawab
Tetsan tumpah darah untuk negeriku
Aku berteriak dalam hening
Apakah sinar cahaya
untuk menghirup udara angin utara
Segera keluar dari api neraka
Namun cahaya pagi itu
Kembali memudar
Selama-lamanya
Madiun

Chalvin Papilaya dalam Sekarang Bumerang

Adalah Chalvin Papilaya, seorang penyair asal Poka Maluku yang berani mengungkap kata akan potret Indonesia saat ini dalam bahasa Sekarang Bumerang puisinya yang bagus dalam Kita Dijajah Lagi antologi yang menggores Indonesia sampai kapan pun. Puisinya mengembang apresiasi, tetapi judulnya cukup memberi maksud sedang bait ketiga Chalvin Papilaya sedikit menghibur diri dalam kesinisannya , ..//merayakan perkabungan//......sisa-sisa siksa ......// (rg bagus warsono)

Chalvin Papilaya

Sekarang Bumerang

Sekarang, bergelegar para kesatria
Lebih sukar telah berlumur darah
Menanti-nanti takdir bercengkrama
Malam membuat tawanan pengembara
Mulut sesumpal raksasa tak bisa lagi dicabut
Sekarang, bergaya laskar di beranda muka
Panji berdendang, kutahu murka orang asing
Menggemakan mitos purba kaum putih
Dan notulensi di kanan meja memuja-muja ketakutan
Pelayar kapal yang mengenal tuhan, menutup roh-roh
Sekarang, luluh-lantak guru-gurulah jadi pelipur
Mengaku sang ahli nujum, penemu bintang-bintang
Walau metamorfosis di angkasa terbentang ganjil
Dalam sabda gaib, kita merayakan perkabungan
Berlebur urapan duka yang meletupkan sisa-sisa siksa
Ambon, Agustus 2017
Chalvin Papilaya alias ‘sebasta’. Lahir di Poka pada 23 Januari 1992. Sekarang sebagai mahasiswa akhir di Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Maluku. Terkadang bermain teater di Bengkel Sastra Batu Karang dan mendedikasikan puisi bagi kampung.

Jumat, 29 September 2017

Antologi Puisi Batik di Negeri Bati karya Rg Bagus Warsono








Perkembangan motif batik Indonesia kini sangat pesat. Khas modern yang semakin diminati masyarakat. Tidak semata-mata meninggalkan khas seni tradisi yang telah turu temurun tetapi perpaduan agar tak membosankan.

Namun terkadang rindu batik motif tradisi yang ada di setiap kota. Kenali batik tradisi itu agar tak menjadi punah. Sebab diantara inovasi motif tradisi begitu banyak yang tetap melestarikan pakem batik tradisional.

Semoga mengenal batik lewat puisi ini menjadi buku yang bermanfaat bagi pembaca.





Selasa, 26 September 2017

Sarwo darmono geguritan : Senin Budaya Mung Kari Tilas

Mari kita alih-bahasakan geguritan Mas Sarwo Darmono ini yang berjudul "Seni Budaya Mung Kari Tilas" judul yang apik untuk direnungkan kita semua. Mula Sarwo membuka puisinya dengan menampilkan kenyataan akan perilaku berkesenian //kabeh jingkrak senajan hamung jaran kencak// seakan hanya 'segebragan (kontemporer) penampilan semalam (kethoprak/ludruk) dan cuma figuran.
Kemudian puisi ini menceritakan perubahan budaya yg mengagungkan budaya luar. Sarwo menguingatkan untuk keagungan budaya luhur. Katanya mumpung masih ada zaman kembali ke budaya kita yg luhur. Kemasan apik Mas Sarwo Darmono mari kita lihat.

Sarwo Darmono

                                                        Seni Budaya Mung Kari Tilas

Kabeh pada nyengkuyung sanajan hamung kentrung
Kabeh pada gemnruduk sanajan hamung ludruk
Kabeh pada guyub sanajan hamung tayub
Kabeh pada sigrak sanajan hamung kethoprak
Kabeh pada jingkrak sanajan hamung jaran kencak
Kabeh pada girang sanajan hamung wayang Lan Glipang
Kabeh seni budaya iki wus pada ilang
Sanajan ana mung kari arang-arang
Kabeh mung kari tilas
Kabeh pada ora nggagas
Jare ngunu kuwi budaya wus lawas
Budaya ora duwe kelas.
Jarene sing duwe kelas budaya manca
Apa-apa kudhu teka budaya manca
Jogete joget manca
Busanane busana cara manca
Srawungge srawung cara manca
Yen teka manca dipuja-puja
Sanajan kurang prayoga
Budaya manca sumebar ing bumi nuswantara
Kabeh pada lena, ora krasa, ora rumangsa yen budaya nusantara katindes budaya manca
Mumpung esih ana mangsa
Ayo pada rekadaya tresna marang budaya bangsa
Nguri nguri lestari budaya negeri
Seni budaya jatidiri Ibu Pertiwi
Lumajang, 5 Agustus 2017
Sarwo Darmono, penyair dan juga penyiar radio tinggal di Lumajang

Minggu, 24 September 2017

Sastrawan Indonesia per 25 September 2017