TEKS SULUH


Kamis, 16 November 2017

Monyet Bertelor Pisang , dongeng Rg Bagus Warsono

Ternyata Monyet Banyak Akal

Monyet Bertelor Pisang.
Dongeng : Oleh Rg Bagus Warsono.


Suatu hari Monyet memasuki kebun pisang Pak Tani. Sudah sekian lama Monyet menanti pisang di kebun Pak tani ini masak-masak. Dilihatnya banyak pisang masak betapa gembiranya si Monyet melihat banyak pisang sudah masak dipohon, karena itu ia langsung memanjat pohon dan makan sekenyangnya.
Pak Tani yang tengah mempersiapkan untuk panen akan menebang beberapa pohon pisang yang sudah siap panen.
Betapa kagetnya ternyata banyak pisang yang rusak tandanannya. Pak Tani pun meneliti apakah pisang itu dimakan codot atau hewan lain. Kalau yang makan codot biasanya hanya beberapa buah saja tidak merusak tandanan dan banyak kulit pisang berserakan. Dilihatnya beberapa pohon mengalami serupa. Pak tani pun akhirnya sudah tahu tahu siapa biangkeroknya.
Karena sudah berkali-kali mengalami kejadian serupa, dan malingnya jelas Si Monyet, maka Pak tani memasang jebakan yang jitu. Dibuatnya perangkap kurungan di pagar-pagar yang bisa dimasuki Si Monyet.
Hari berikutnya seperti biasa Si onyet memasuki kebun Pak Tani. Tampak beberapa pohon pisang ada buah yang sudah matang. Si Monyet pun langsung naik pohon dan asyik makan.
Belum kenyang gemuruh air sungai, Monyet pun tahu untuk segera kembali ke hutan. Tetapi Jika sungai banjir ia tidak bisa ke kebun Pak tani. Terpikir olehnya untuk membawa satu sisir pisang yang matang. Dipetiknya satu sisir piosang matang dan kemudian lari keluar kebun sebelum sungai banjir.
Karena membawa pisang Si Monyet mencari pagar yang terbuka untuk menerobos keluar. Ternyata pagar yang terbuka itu telah dipasangi perangkap oleh Pak Tani. Ketika Si monyet menerobos pagar ternyata itu adalah pagar masuk perangkap. Jadilah Si Monyet terperangkap dalam kandang yang otomatis menutup pintunya sendiri apabila ada hewan masuk kandang.
Pak tani yang baru masuk Kebun terdengar suara Monyet memukul-mukul kandang perangkap. Pak tani tersenyum dan segera menuju kandang perangkap di pagar pinggir kebun.
Si monyet yang tahu kedatangan Pak tani bingung dan semakin takut. Tangannya masih memegang pisang masak satu sisir. Ini barang bukti , kata Si Monyet dalam hati. Dasar Si Monyet biasa mungkir, sisiran pisang masak itu didudukinya agar tak terlihat Pak tani. Ha
"Ha ha ha . Kamu ya yang mencuri dan bikin onar kebun petani?"Kata Pak Tani sambil mengacungkan parang.
Si Monyet itu mungkir sambil menggeser pantatnya menutupi pisang yang didudukinya. "Saya gak mencuri pisang Pak, saya takut sungai banjir jadi mencari tempat pindah"
Pak tani tersenyum kembali, "Itu yang kuning-kuning dipantatmu apa?"
"Ïni tahi kotoranku Pak, "berkata monyet sambil menutupi kotorannya.
Pak tani tertawa terbahak-bahak, karena tahi Si Monyet itu tidak bau , itu adalah pisang yang kepencet pantat si Monyet yang botak. Dengan tertawa Pak tani mengangkat kandang perangkap yang berisi maling pisang, untuk dibawa ke kampung. Ha ha ha ha tertawa pak Tani yang kali ini tidak bisa dikibuli Si Monyet.
Rg Bagus Warsono, 16-11-2017