TEKS SULUH


Selasa, 28 April 2015

Apa kata Ki Tapa Kelana :



Sebagai Antplogi Puisi bersama, buku Lumbung Puisi ini dapat menjadi contoh yang baik dan layak untuk dimiliki dan dijadikan buku pelengkap perpustakaan di manapun. Selain disusun secara apik, buku ini terdaftar secara nasional dan internasional. Gagasan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) yang berpusat di Indramayu ini tentu saja dapat menjadi potret perkembangan sastra di Indonesia dan kebanggaan masyarakat Indramayu.
Nurochman Sudibyo, Ys. 29-04-2015

Selamat Kepada Penulis Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia jilid III

001. Roni Nugraha Syafroni. (Kota Cimahi )
002. I Putu Wahya Santosa (Kab.Buleleng)
003. Julia Hartini,( Bandung )
004. Ahmad Samuel Jogawi (Pekalongan).
005. Devi Yulianti Wafiah , (kab Bandung )
006. Ayu kusuma dewi,(Maumere,NTT)
007. Ali Syamsudin Arsi (Banjarbaru)
008. Ari Susanto,(Kebumen)
009. Osratus Sutarso (Sorong, Papua)
010. En Kurliadi Nf (Bekasi)
011. Sumrahadi (Munadi Oke)(Pesisir Selatan,Sumbar)
012. Hasan Maulana A.G (Subang)
013. Novia Rika Perwitasari. (Jakarta)
014. Budhi Setyawan, (Bekasi)
015. Ferry Willi Riawan (Surabaya)
016. Syarif hidayatullah, (Banjarmasin)
017. Fience Mokoginta,(Kotamobagu)
018. Anggi Putri, (Surabaya)
019. Niken Kinanti, (Pati)
020. Imam Khanafi, (Kudus)
021. Panji Subrata, (Pati)
022. Gampang Prawoto (Bojonegoro)
023. Nazri Z. Syah,(Aceh)
024. Akhmad Nurhadi Moekri (Sumenep)
025. BJ Aroki. (Pontianak)
026. Arif Rahman Hakim (Padang)
027. Aditya D. Sugiarso (Demak)
028. Ach.Shobirn ( Pontianak)
029. Taty Toeryanti Noer,
030. Aloeth Pathi, (Pati)
031. Kurnia Fajar (Wonogiri)
032. Alek Brawijaya (Teluk Kijing Sumatra Selatan)
033. Nuraini (Surakarta)
034. Alias, (Kendari)
035. Sofyan RH. Zaid (Sumenep)
036. Ukrowiyah (Kediri)
037. Markhatul Hamidah (Tangerang Selatan)
038. Syarifuddin Arifin (Padang)
039. Norool Fahriyah, (Pulang Pisau, Kalteng)
040. Dasuki Kosim (Indramayu)
041. Ayuning Tyas Muji Rahayu (Gresik)
042. Wahyu Hidayat( Banyuwangi)
043. Fitry Nurul Hanie (Medan)
044. Ni Made Rai Sri Artini (Kab Badung ,Bali)
045. Selendang Sulaiman (Badung Bali)
046. Yose Rizal Triarto (Cirebon)
047. Muakrim M Noer Soulisa (Maluku Tengah)
048. Sokanindya Pratiwi Wening (Aceh Utara)
049. Hasan Bisri BFC (Bogor)
050. Wadie Maharief (Yogyakarta)
051. Herlina Priyambodo (Jakarta)
052. Eddie MNS Soemanto (Padang)
053. Irawati (Pidie)
054. Dewa Sahadewa (Kupang)
055. Saifa Abidillah (Bantul)
056. Darman D. Hoeri (Malang)
057. Soekoso DM (Purworejo)
058. Joni Affandi (Cirebon)
059. Nurjanah Nasution (Medan)
060. Buana K.S (Sidoarjo Jawa Timur)
061. A. Rosidi (Sumenep)
062. Abu Ma’mur MF(sumenep)
063. Ikvan Hadi Prasetyo (Surabaya)
064. Alif Raung Firdaus (Jember)
065. Hartina Samosir (denpasar)
066. Edi Purwanto(Lampung Selatan)
067. Andre Wijaya (Binjai Sumatera Utara)
068. Tara Kartika Soenarto (Surakarta)
069. Imamah Fikriyati Azizah (Klaten)
070. Seruni Unie (Solo)
071. Tri Okta Argarini (Kediri)
072. Elvandarisa Astandi (Malang)
073. Purwanto (Surakarta)
074. Shonhaji (Sidoarjo )
Semoga Lumbung Puisi terus terpelihara bagi dokumentasi sastra terkini Indonesia. Salam Sastra Indonesia

Selamat atas terbitnya Antologi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid III 2015

Penulis Antologi Lumbung Puisi sastrawan Indonesia mengucapkan
Terima kasih Kepada :
Bapak Sosiawan Leak, dosen tamu fakultas sastra di beberapa universitas di Jateng, Bapak Drs. Wardjito Soeharso,MM. Widyaswara di Badan Diklat Profinsi Jateng, Ibu Dyah Setyawati , Tokoh perempuan penyair Indonseia di Tegal, Bapak Ali Arsy (Ali Syamsudin Arsi, MPd.) aktifis pendidikan di Banjarbaru Kalteng, Bapak Hasan Bisri BSC, tokoh penyair dan pimpinan sanggar sastra di Bogor Jabar, Bapak Budhi Setyawan, MPd. , aktifis pendidikan dan pimpinan sanggar sastra di Bekasi, Bapak Sofyan RH Zaid , Aktifis pendidikan serta tokoh penyair di Jakarta, Bapak Drs, Thomas Haryanto Soekiran, aktifis pendidikan dan pimpinan sanggar Sastra, Tari dan Teater di Purworejo Jateng dan Bapak Nurochman Soedibyo YS, SPd. ( Ki Tapa Kelana ) seniman di Tegal, dan segenap keluarga HMGM di Tanah Air , atas terbitnya Lumbung Puisi sastrawan Indonesia Jilid III 2015
Semoga amal ibadahnya mendapat imbalan dari Yang Maha Kuasa. Amien.
Hormat kami:
001. Roni Nugraha Syafroni. (Kota Cimahi )
002. I Putu Wahya Santosa (Kab.Buleleng)
003. Julia Hartini,( Bandung )
004. Ahmad Samuel Jogawi (Pekalongan).
005. Devi Yulianti Wafiah , (kab Bandung )
006. Ayu kusuma dewi,(Maumere,NTT)
007. Ali Syamsudin Arsi (Banjarbaru)
008. Ari Susanto,(Kebumen)
009. Osratus Sutarso (Sorong, Papua)
010. En Kurliadi Nf (Bekasi)
011. Sumrahadi (Munadi Oke)(Pesisir Selatan,Sumbar)
012. Hasan Maulana A.G (Subang)
013. Novia Rika Perwitasari. (Jakarta)
014. Budhi Setyawan, (Bekasi)
015. Ferry Willi Riawan (Surabaya)
016. Syarif hidayatullah, (Banjarmasin)
017. Fience Mokoginta,(Kotamobagu)
018. Anggi Putri, (Surabaya)
019. Niken Kinanti, (Pati)
020. Imam Khanafi, (Kudus)
021. Panji Subrata, (Pati)
022. Gampang Prawoto (Bojonegoro)
023. Nazri Z. Syah,(Aceh)
024. Akhmad Nurhadi Moekri (Sumenep)
025. BJ Aroki. (Pontianak)
026. Arif Rahman Hakim (Padang)
027. Aditya D. Sugiarso (Demak)
028. Ach.Shobirn ( Pontianak)
029. Taty Toeryanti Noer,
030. Aloeth Pathi, (Pati)
031. Kurnia Fajar (Wonogiri)
032. Alek Brawijaya (Teluk Kijing Sumatra Selatan)
033. Nuraini (Surakarta)
034. Alias, (Kendari)
035. Sofyan RH. Zaid (Sumenep)
036. Ukrowiyah (Kediri)
037. Markhatul Hamidah (Tangerang Selatan)
038. Syarifuddin Arifin (Padang)
039. Norool Fahriyah, (Pulang Pisau, Kalteng)
040. Dasuki Kosim (Indramayu)
041. Ayuning Tyas Muji Rahayu (Gresik)
042. Wahyu Hidayat( Banyuwangi)
043. Fitry Nurul Hanie (Medan)
044. Ni Made Rai Sri Artini (Kab Badung ,Bali)
045. Selendang Sulaiman (Badung Bali)
046. Yose Rizal Triarto (Cirebon)
047. Muakrim M Noer Soulisa (Maluku Tengah)
048. Sokanindya Pratiwi Wening (Aceh Utara)
049. Hasan Bisri BFC (Bogor)
050. Wadie Maharief (Yogyakarta)
051. Herlina Priyambodo (Jakarta)
052. Eddie MNS Soemanto (Padang)
053. Irawati (Pidie)
054. Dewa Sahadewa (Kupang)
055. Saifa Abidillah (Bantul)
056. Darman D. Hoeri (Malang)
057. Soekoso DM (Purworejo)
058. Joni Affandi (Cirebon)
059. Nurjanah Nasution (Medan)
060. Buana K.S (Sidoarjo Jawa Timur)
061. A. Rosidi (Sumenep)
062. Abu Ma’mur MF(sumenep)
063. Ikvan Hadi Prasetyo (Surabaya)
064. Alif Raung Firdaus (Jember)
065. Hartina Samosir (denpasar)
066. Edi Purwanto(Lampung Selatan)
067. Andre Wijaya (Binjai Sumatera Utara)
068. Tara Kartika Soenarto (Surakarta)
069. Imamah Fikriyati Azizah (Klaten)
070. Seruni Unie (Solo)
071. Tri Okta Argarini (Kediri)
072. Elvandarisa Astandi (Malang)
073. Purwanto (Surakarta)
074. Shonhaji (Sidoarjo )
Semoga Lumbung Puisi terus terpelihara bagi dokumentasi sastra terkini Indonesia. Salam Sastra Indonesia

Minggu, 26 April 2015

Road Show XXX, Puisi Menolak Korupsi di Mall Ciputra World Surabaya

Road Show XXX, Puisi Menolak Korupsi di Mall Ciputra World Surabaya
 
 
Kepada Yth.
Penyair ……………………………………….
Di Tempat.
 
Salam,
 
Kawan2, berikut saya lampirkan Undangan Road Show ke 30 PMK (Puisi Menolak Korupsi) yang bakaldiselenggarakan besok:
 
Hari/Tanggal   : Kamis, 28 Mei 2015
Pukul               : 18.30 WIB – 22.00 WIB
Acara               : Diskusi, Baca Puisi, dan Pentas Seni Puisi Menolak Korupsi
Narasumber    : Prof. Budi Darma & Penyair PMK
Tempat            : Mall Ciputra World Surabaya
Alamat                        : Jl. Mayjend Sungkono, No. 87, Dukuh Pakis, Surabaya.  
 
Konfirmasi kehadiran Anda bisa langsung dilakukan kepada Ribut Basuki, HP 083857263895, Email:rbasuki@petra.ac.id, facebook: Ribut Basuki
 
Demikian undangan ini kami sampaikan dengan sebenar-benarnya agar mendapat respon serta dukungan konkret sebagaimana mestinya. Terima kasih.
 
Solo, 26 April 2015
 
Salam hangat doa kuat,
 
Sosiawan Leak
Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi

Sabtu, 25 April 2015

Telah Terbit Antologi Mas Karebet Karya Rg Bagus Warsono



Dengan Hormat,
Karya puisi Anda yang telah ditetapkan masuk dalam Antologi Puisi Sastrawan Indonesia Jilid III, berhak mendapat 2 buah buku dari panitia.
Sebagaimana pemberitahuan kegiatan ini, pendaftaran bersifat gratis tidak dipungut biaya apa pun termasuk penyeleksian oleh sastrawan yang ditunjuk. Serta promosi gratis di web dan blog kami juga tidak dipungut biaya. Sedangkan untuk biaya pengirimannya ditanggung peserta yang puisinya dinyatakan masuk yakni memberikan dana partisipasi pengiriman bukuyang disesuaikan dengan jarak rumah Anda dengan panitia (Indramayu) dengan jasa TIKI.
Jika tidak keberatan Anda dapat kirimkan ke rekening
BRI Cab Indramayu atas nama Agus Warsono, SPd no. rekening : 0028-01-001671-53-1

Jika tidak mengirimkan partisipasi biaya cetak dan pengiriman buku juga tidak apa-apa , karya saudara tetap terjaga di perpustakaan kami.
Pengiriman buku akan dimulai tanggal 3 Mei 2015 hingga sepenjang waktu.
Trimakasih .
Salam sastra Indonesia
Rg. Bagus Warsono

Jumat, 10 April 2015

Apa kata Sofyan RH. Zaid tentang Lumbung Puisi Jilid III



Sofyan RH. Zaid
Melanjutkan Sejarah
   Rg Bagus Warsono adalah salah satu -dari sedikit orang- yang sadar pentingnya dokumentasi (sastra) untuk berlangsungnya sebuah sejarah, sebab –meminjam kalimat Maman S Mahayana- lupa dokumentasi, maka tuna sejarah.
Kesadaran tersebut diwujudkan dengan cara mengundang para penyair indonesia mengirimkan puisi dengan tema tertentu dan diseleksi, kemudian secara mandiri dikumpul-terbitkan dalam satu buku tiap tahunnya. Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia jilid I dan II adalah buku yang telah beredar di khalayak, selanjutnya jilid III ini.
   Terlepas dari buku tersebut sebagai dokumentasi sastra atau bukan, upayanya layak mendapat apresiasi yang tinggi. Sebagaimana lazimnya buku dokumentasi sastra yang lahir dan menjadi perdebatan yang hangat, pro dan kontra tidak bisa dihindari; siapa nama-nama yang masuk dan siapa yang melakukan dokumentasi. Namun hal itu merupakan sesuatu yang wajar sebagai sebuah dinamika, pertanda sastra masih ada.
    Hanya di antara riuh perdebatan dan kritik pedas itu, kita kadang lupa bahwa H.B Jassin sekalipun yang dikenal sebagai kritikus adalah sosok yang sabar melakukan kerja dokumentasi sepanjang hidupnya. Bayangkan jika H.B Jassin tidak pernah ada dalam sejarah sastra kita. Itulah kenapa A Teeuw sangat yakin bahwa; kerja pertama seorang kritikus sastra adalah dokumentasi karya.
   Secara jujur, saya ucapkan terima kasih kepada Rg Bagus Warsono atas perjuangan dan sumbangsinya bagi sejarah, selebihnya biarlah sastra sebagai benda hidup budaya yang menunjukkan siapa diri kita sebenarnya terus berjalan dan berubah, seperti perempuan dan cuaca. “Pendek kata, saya tidak perlu ambil pusing mengenai penilaian yang akan diberikan masa depan pada hasil karya saya, karena saya tidak dapat berbuat apapun terhadap penilain itu,” kata Jean-Paul Sartre.
11 April 2015


Aku Melihat Indonesia karya Ir. Soekarno


Aku Melihat Indonesia
Djikalau aku melihat gunung gunung membiru
Aku melihat wadjah Indonesia
Djikalau aku mendengar lautan membanting di pantai bergelora
Aku mendengar suara Indonesia
Djikalau aku melihat awan putih berarak di angkasa
Aku melihat keindahan Indonesia
Djikalau aku mendengarkan burung perkutut dipepuhunan
Aku mendengarkan suara Indonesia

Djikalau aku melihat matanja rakjat Indonesia di pinggir djalan
Apalagi sinar matanja anak anak ketjil Indonesia
Aku sebenarnja melihat wadjah Indonesia

Djikalau aku melihat gunung gunung membiru
Aku melihat wadjah Indonesia
Djikalau aku mendengar lautan membanting di pantai bergelora
Aku mendengar suara Indonesia
Djikalau aku melihat awan putih berarak di angkasa
Aku melihat keindahan Indonesia
Djikalau aku mendengarkan burung perkutut dipepuhunan
Aku mendengarkan suara Indonesia

Djikalau aku melihat matanja rakjat Indonesia di pinggir djalan
Apalagi sinar matanja anak anak ketjil Indonesia
Aku sebenarnja melihat wadjah Indonesia

                                                                          Soekarno

Apa Kata Penyair Hasan Bisri BFC tentang Lumbung Puisi Jilid III



Hasan Bisri BFC
Adakah yang lebih menarik dari lekuk dada perempuan sehabis mandi di sungai? Ataukah betis kaki yang menyerupai ranum batang padi yang menyembul dari kain batik? Ataukah bulir keringat yang mengalir dari pipi dan meleleh hingga ke jenjang  leher putih?
Adakah yang lebih mengundang simpati dari keramahan, ketekunan dan ketabahan perempuan yang menjaring matahari di sawah-ladang dan pasar setiap pagi? Atau yang menyunggi harapan dan cita-cita di kepalanya karena fitrah sebagai manusia yang tak bisa dielakinya? Atau perempuan yang kehilangan sebagian peran suami sehingga di lengannya bergayut beban kerja bagi buah hati?
Perempuan desa, ia sebagai personal ataupun makhluk sosial senantiasa menjadi sumber inspirasi dan obyek puisi yang tak habis-habisnya. Apalagi dalam perspektif kekinian: peran perempuan gampang bergeser, atau bahkan keluar dari jalur yang sudah berakar. Dari sektor domestik ke sektor publik. Adakah itu sebuah kesadaran ataukah hasil dari keterpaksaan? Maka  kita akan segera membaca: bondongan perempuan urban. Ramai-ramai menjadi tki. Tak malu-malu merambah dunia prostitusi. Tak heran menjadi perempuan di simpang jalan: perempuan desa yang berubah penampilan menjadi perempuan kota.
Maka, betapa penting dan mendesak, ketika panitia Himpunan Masyarakat Gemar Membaca Indonesiaa mengusung tema “Perempuan Desa”. Ia akan menjadi semacam deteksi atau bahkan peringatan dini, sejauh mana kiprah sosial perempuan desa kiwari. Fenomena yang patut disukuri ataukah justru harus diwaspadai! Wallaahu a’lam bishshowab
Jakarta, 10 April 2015

Apa Kata Penyair Dyah Setyowati tentang Lumbung Puisi Jilid III



 Dyah Setyowati
“Perempuan desa,dg rona pipi yg alami , santun dan sederhana pun mampu ikut menopang tiang keluarga , tangan trampilnya tangkas memangkas padi bunting, meronce jaring  ,membatik dlsb. Perempuan Desa jngn cuma ingin kerja ke manca. Semoga perempuan ,kartini kita tak mudah terkena budaya cosmo , mari wanitaku tetaplah jadi panutan ,sebab dari rahimmu nanti lahirlah tunas bangsa yg berkwalitas . Perempuan Desa miss u”

Apa Kata Budhi Setyawan tentang Lumbung Puisi Jilid III



Budhi Setyawan
Bertakzim pada Kesederhanaan
Perempuan desa. Dua kata ini dapat dikatakan punya hakikat yang sama terhadap kehidupan, yaitu menjadi ibu. Perempuan diharapkan akan menjadi ibu kehidupan, ibu bagi anak-anaknya. Demikian juga desa, sebuah wilayah hunian awal manusia yang dominan tergantung pada kegiatan dengan alam lingkungan primer seperti kebun, sawah, hutan, sungai, laut, dan lain-lain. Desa adalah ibu bagi kota-kota, yang terus bertumbuh dan kemudian banyak kota yang lupa pada desa.
Kenapa kesederhanaan dipertanyakan? Jelas ini harus lebih digaungkan ketika zaman mulai dirasuki berbagai wajah manis kemajuan teknologi. Tangan semampai teknologi yang gemulai, yang sebenarnya lahir dari kapitalisme, telah menyulap arus keseharian usia manusia ke jalan konsumerisme. Dengan berbagai iklan dan propaganda bergerak cepat ke setiap sudut kehidupan manusia. Perempuan yang kodratinya menyukai materi, maka dapat menjadi sasaran empuk tangan-tangan manis teknologi itu.
Kesederhanaan diharapkan masih ada pada perempuan yang ibu, yang mengolah putaran kehidupan. Apa jadinya jika makin banyak yang mengejar kemilau hal yang sesungguhnya sampingan dan melupakan sesuatu yang pokok dan utama. Maka diperlukan untuk melihat dan memupuk lagi rasa santun kepada alam, empati pada orang lain, kecintaan sosial dan kebersamaan, gigih, menyegerakan tugas pokok, dan lain-lain. Dengan terpeliharanya kesederhanaan sebagai manusia, diharapkan menjadi kesederhanaan yang akan menjaga masa depan bagi kemanusiaan.