TEKS SULUH


Sabtu, 02 Desember 2017

Kilas Balik Sastra 2017 Masih Ada Pembodohan dari Pelaku.

Bagian A.
Tahun 2017 yang merupakan tahun pencarian bagi sastra Indonesia yang ditandai sebagai tahun Ayam Api oleh penanggalan Cina atau penulis sengaja menyebut tahun "tembelek" mencatat berbagai peristiwa penting sekaligus lucu dalam perjalanan sastra Indonesia.
Tetapi tidaklah separah tahun 2014 yang mencatat "peristiwa sastrawan berpengaruh" yang mencederai generasi sastra negeri ini. Di tahun 2017 peristiwa sastra kita diwarnai gejolak hasrat pelaku sastra dalam menyikapi dinamika kehidupan di Indonesia ini.
Tetapi tidaklah menjadi dikatakan pesimistis dikarenakan masih banyak pelaku-pelaku sastra kita yang tetap komitment terhadap dunianya. Sebagai sastrawan yang memiliki niat baik berkarya dan berkesenian.
Sastra 2017 tetap diwarnai oleh aktifitas-aktifitas komunitas sastra di berbagai daerah.yang tekun dan berkembang. Mereka masih tetap setia dengan 'sastra jujur , yaitu berkarya dan beraktifitas sebagaimana wajarnya berkreativitas sastra.
Di sisi lain aktifitas lembaga sastra pun turut bergairah dengan kegiatan-kegiatan yang mampu diterima khalayak sastra Indonesia di setiap propinsi oleh Badan Bahasa. Kemudian Perpustakaan Nasional turut memberi gairah baru dalam kegiatannya terutama dalam mendukung program literasi yang digalakan Kemendikbud dalam kabinet kerja Djoko Widodo. Tak kalah pentingnya juga Badan Bahasa setingkat diatas Balai Bahasa yang berkedudukan di Jakarta pun tak henti memberikan suport kegiatan sastra dan kepenulisan bagi masyarakat. Kegiatan lembaga lembaga tersebut tentu dikarenakan adanya anggaran pemerintah yang sengaja diporsikan untuk kegiatan bahasa.
Lembaga lain yang turut memberikan aktivitas sastra Indonesia di tahun 2017 adalah peran-peran lembaga sastra populair seperti Pusat Dokumentasi HB Jassin, Taman Mini Indonesia Indah serta Ubud Writer di Bali yang didukung kantor Dokumentasi budaya Bali.
Dinamika sastra dan pelaku sastra pada tahun ini padat dipengaruhi oleh aktivitas daerah dengan komunitas-komunitas sastra/pelaku sastra /penyair yang atif berpacu. Kehadiran mereka tidak dipandang enteng malah justru menentukan perjalanan sastra Indonesia.
Masih dalam wacana Puisi Menolak Korupsi (PMK) dengan motor-motor penggeraknya Sosiawan Leak dan mampu memunculkan tokoh penggerak lain di setiap daerah penyelenggara Roadshow PMK, gerakan ini telah hampir menginjak berbagai kota dan pelosok negeri ini membawa pengaruh yang kuat dalam gerakan sastra Indonesia khusus puisi. oleh karena itu layak apabila Sosiawan Leak disebut 'Duta Puisi Indonesia 2017' . PMK semakin menembus daerah-daerah terpencil dan otomatis melalui roadshownya membawa gairah baru sastra Indonesia yang berkembang dan menumbuhkan generasi muda sastra kita.
Kehadiran PMK sayang sekali tidak dibarengi dengan kehadiran karya terpopular yang ditulis laskar PMK, dikarenakan banyaknya karya bermutu dan kehadiran penyair-penyair populair sehingga terdapat kesan lebih mempopulairkan pelakunya ketimbang puisinya yang seperti sengaja 'dibenamkan.
Peta dan pemetaan sastra Indonesia 2017 Masih didominasi oleh kota-kota yang biasa aktif mengadakan kediatan sastra. Peta dan pemetaan baru kini mulai bermunculan di berbagai naerah nusantara. Tentu saja ini dikarenakan jasa-jasa oleh penggerak sastra yang ada di daerah tersebut sehingga tampaklah peta dan pemetaannya.
Peta kegiatan dan pemetaan pun tidak saja pada kota-kota kabupaten tetapi juga kini telah dilakukan di daerah terpencil kecamatan maupun desa yang mampu menyelenggarakan event sastra bertaraf nasional.
Di bagian lain penulis akan menyebut siapa-siapa mereka yang patus mendapat apresiasi dan bila perlu diperhitungkan karyanya untuk dapat diapresiasi oleh pencinta sastra secara nasional. Kehadirannya patut mendapat penghargaan dikarenakan sangat penting atinya bagi kelangsungan sastra Indonesia yang semakin berkembang. (Bersambung , Rg Bagus Warsono, 3-12-17)