Di Gerbong KRL
Pagi padat
bergelantung tangan berbeban badan
karena capai
keringat ditelapak membasahi gelang pegangan tangan
satu persatu kutatap wajah bergelantung tangan
dan dari kaca kulihat gedung berlari
di gerbong KRL
yang kini cukup bersih
sampah
pengamen dan pengemis
senyum simpul wajah
tanpa beban
seakan kapan saja sampai tak merasa kesiangan
namun aku gelisah
sampai dimana stasiun dan halte terlewat
dan pintu terbuka sendiri
penumpang berganti
berebut gelang pegangan tangan
senyum simpul wajah
melompat mengiringi penumpang turun
Astaga aku terlewat turun
di stasiun KRl-ku.
Pagi padat
bergelantung tangan berbeban badan
karena capai
keringat ditelapak membasahi gelang pegangan tangan
satu persatu kutatap wajah bergelantung tangan
dan dari kaca kulihat gedung berlari
di gerbong KRL
yang kini cukup bersih
sampah
pengamen dan pengemis
senyum simpul wajah
tanpa beban
seakan kapan saja sampai tak merasa kesiangan
namun aku gelisah
sampai dimana stasiun dan halte terlewat
dan pintu terbuka sendiri
penumpang berganti
berebut gelang pegangan tangan
senyum simpul wajah
melompat mengiringi penumpang turun
Astaga aku terlewat turun
di stasiun KRl-ku.