adalah majalah sastra net bagi rakyat Indonesia yang memerlukan sastra sebagai bagian kehidupan indah di Indonesia. Untuk segala umur pecinta sastra di Tanah Air. Pendiri Agus Warsono (Rg Bagus Warsono/Masagus) didirikan 2 Januari 2011, Redaksi Alamanda Merah 6 Citra Dharma Ayu Margadadi, Redaktur sastra Agus Warsono, Koresponden Rusiano Oktoral Firmansyah (Jakarta), Abdurachman M(Yogyakarya).
TEKS SULUH
Rabu, 25 Desember 2013
Selasa, 24 Desember 2013
DISKUSI NASIB SASTRAWAN 2014
foto Dwi Klik Santosa
Diskusi Sastrawan Indonesia tidak hanya tentang tulis menulis, namun juga memcahkan masalah nasib sastrawan Indonesia. Seperti yang diketengahkan sastrawan asal Indramayu , Rg Bagus Warsono, dalam Temu Karya Sastrawan Nusantara 21-23 Desember lalu di Tangerang. Nasib sastrawan sangat kurang diperhatikan pemerintah, padahal sastra merupakan sesuatu yang sangat penting dalam sebuah negara. Ia bukan hanya memberikan bacaan wacana semata namun sastra juga memberikan ruh jiwa bangsa ini sebab satra tidak pernah mengajarkan pada bangsa sesuatu yang kotor, justru sastra selalu memberikan suara kepribadian bangsa yang luhur, budaya luhur dan cinta Tanah Air.
Dalam diskusi itu, nasib sastrawan diperlukan keberanian untuk dapat memperoleh jobnya yang khusus yakni menulis buku-buku sastra. Kesadaran ini diperlukan berkenaan dengan Kementrian Pendidikan Nasional telah menyediakan prosentasenya anggaran pembelian buku dari anggran pendidikan yang telah ditetapkan. Namun ada yang perlu diperjelas tentang anggran pembelian buku ini kepada masyarakat termasuk para sastrawan. Berapa prosen pada tiap jenis dan jenjangnya serta siapa pelaksana penguna anggran itu, apakah APBD kabupaten/kota, APBD propinsi, atau APBD Pusat. Dan mengharapkan pemerintah memberikan keterangan jelas berapa buku fiksi yang diperlukan sehingga sastrawan Indonesia bisa hidup.
(rg.bagus warsono 24-12-2013)
Diskusi Sastrawan Indonesia tidak hanya tentang tulis menulis, namun juga memcahkan masalah nasib sastrawan Indonesia. Seperti yang diketengahkan sastrawan asal Indramayu , Rg Bagus Warsono, dalam Temu Karya Sastrawan Nusantara 21-23 Desember lalu di Tangerang. Nasib sastrawan sangat kurang diperhatikan pemerintah, padahal sastra merupakan sesuatu yang sangat penting dalam sebuah negara. Ia bukan hanya memberikan bacaan wacana semata namun sastra juga memberikan ruh jiwa bangsa ini sebab satra tidak pernah mengajarkan pada bangsa sesuatu yang kotor, justru sastra selalu memberikan suara kepribadian bangsa yang luhur, budaya luhur dan cinta Tanah Air.
Dalam diskusi itu, nasib sastrawan diperlukan keberanian untuk dapat memperoleh jobnya yang khusus yakni menulis buku-buku sastra. Kesadaran ini diperlukan berkenaan dengan Kementrian Pendidikan Nasional telah menyediakan prosentasenya anggaran pembelian buku dari anggran pendidikan yang telah ditetapkan. Namun ada yang perlu diperjelas tentang anggran pembelian buku ini kepada masyarakat termasuk para sastrawan. Berapa prosen pada tiap jenis dan jenjangnya serta siapa pelaksana penguna anggran itu, apakah APBD kabupaten/kota, APBD propinsi, atau APBD Pusat. Dan mengharapkan pemerintah memberikan keterangan jelas berapa buku fiksi yang diperlukan sehingga sastrawan Indonesia bisa hidup.
(rg.bagus warsono 24-12-2013)
Minggu, 22 Desember 2013
'Dialog Calon Arang dan Bagawat Barada' karya Raka Mahendra meriahkan peluncuran buku kumpulan puisi Sastrawan Nusantara "Bunga Rampai Puisi dan Kreasi Cerita rakyat" pada Temu Karya Sastrawan Nusantara 2013.
Raka Mahendra dramawan asal pulau Dewata yang kini menetap di Jakarta kembali menggebrak seni teater Indonesia yang mulai lesu di Tanah Air. Lewat " Dialog Calon Arang dan Bagawat Barada" , Raka yang kerap mempertahankan dan mempopulairkan seni klasik Bali di Jakarta menuturkan pada pagelaran berdururasi 3o menit akan nilai sastra dalam cerita Calon Arang . Menurutnya ada sepenggal tutur dialog kisah Calon Arang yang berisi pentingnya sastra bagi kehidupan.
Dengan dibantu oleh Putu Swatini, I Wayan, dan Ketut, Raka Mahendra mampu memberikan suguhan yang terbaik dalam acara Temu Karya Sastrawan Nusantara 2013 yang diselenggrakan di Tangerang pada 21-23 Desember 2013 .
RATNA M ROHIMAS BINTANG SASTRAWAN PADA TEMU KARYA SASTRAWAN NUSANTARA 2013 .
RATNA M ROHIMAS BINTANG SASTRAWAN PADA TEMU KARYA SASTRAWAN NUSANTARA 2013 . Ratna tampil paling memukau penonton, dengan 'Asmarandana'-nya.
Sastrawan langsing nan cantik ini bak menghipnotis penonton ketika tampil membacakan puisi. Ratna yang berasal dari kebun Sastra Bandung ini adalah penyair sekaligus seniman panggung yang telah menekuni bidangnya sejak tahun 1997. Ia dikenal sebagai perempuan multi talenta.
Sastrawan Indramayu, Rg Bagus warsono wakili Indramayu dalam Temu Karya sastrawan Nusantara Tangerang 2013
Sastrawan Indramayu Rg Bagus warsono (Agus Warsono, SPd.MSi) pengasuh sanggar satra Meronte Jaring Indramayu mewakili Sastrawan Indramayu dalam Temu sastrawan Nusantara yang akan diselenggarakan di Tangerang , Banten, 21-23 desember ini. Rg Bagus Warsono mewakili sastrawan Indramayu tersebut berkenaan dengan karya sastranyanya tyermasuk dalam Antologi Bunga Rampai Sastrawan Nusantara yang diterbitkan/diselenggarakan oleh dewan Kesenian Kabupaten Tangerang yang bekerjasama dengan Disporabudpar Kabupaten Tangerang.
Rabu, 11 Desember 2013
UNDANGAN BERGABUNG DALAM ANTOLOGI PUISI “120 PUISI PENYAIR BOGOR”
Dengan bangga Komunitas Pasar Sastra Leuwiliang (KPSL) mengajak dan mengundang para penyair Bogor untuk bergabung dalam penyusunan sebuah buku antologi puisi “120 Puisi Penyair Bogor” dan sekaligus memperingati 1 tahun KPSL berdiri. Antologi ini direncanakan terbit pada April 2014 bertepatan dengan Bulan Sastra.
- Syarat dan Ketentuan:
1. Siapa saja, segala usia, pria/wanita, berdomisili di Bogor Raya.
2. Setiap penyair dipersilakan mengirim hanya 5 naskah puisi, puisi akan diseleksi oleh kurator (sastrawan Indonesia: Mugya Syahreza Santosa).
3. Tema puisi: “Bogor, Budaya, dan Cinta”.
4. Puisi harus ditulis dengan Bahasa Indonesia, karya asli buatan sendiri, terbaru, belum pernah dimuat dalam media apapun, belum pernah diterbitkan, dan tidak sedang diikutkan dalam lomba.
5. Saat dikirim, puisi dalam bentuk lampiran (attachment) bukan ditulis di badan email. Serta harus dilengkapi dengan biodata penyair: Nama, Tempat Tanggal Lahir, Alamat Lengkap, No Telp, Akun FB, Twitter.
6. Sertakan juga file foto diri close-up terbaru.
7. Puisi dikirim ke email: office.kpsl@yahoo.com atau office.kpsl@gmail.com, paling lambat sudah harus diterima pada 1 Februari 2014 pukul 23:50 WIB.
8. Email harus menggunakan Subjek: Puisi Antologi Bogor– [nama penyair].
Contoh: Puisi Antologi Bogor– Alanwari.
9. Untuk kepentingan update informasi tentang 120 PPB, Anda harus bergabung di Fans page FB (https://www.facebook.com//pasarsastraleuwiliang)
- Apresiasi:
1. Puisi yang lolos seleksi oleh dewan kurator, akan diterbitkan dalam buku Antologi 120 Puisi Penyair Bogor.
2. Penyair yang mengirimkan karyanya akan secara otomatis menjadi anggota dari Komunitas Pasar Sastra Leuwiliang (KPSL).
3. Mengingat penerbitan buku ini tidak untuk keperluan komersial dan karena akan diterbitkan secara Indie, para penyair yang karyanya dimuat tidak memperoleh honorarium/royalti. Namun akan diberi apresiasi khusus berupa 1 (satu) buku sebagai bukti dan akan diundang pada saat launching buku 120 Puisi Penyair Bogor.
- Lain-lain:
Segala pertanyaan mengenai 120 Puisi Penyair Bogor silakan dilayangkan ke:
1. Facebook : https://www.facebook.com/pasarsastraleuwiliang atau Yuna Zahrotunnisa.
2. Twitter : @kpsl_bobar / @anugrahpena (Betta Anugrah Setiani)
3. Blog : berandapasarsastra.blogspot.com
4. Ponsel : Yuna Zahrotunnisa (0858-9086-4135)
Fahmi Reza (0897-976-1088)
PJ.: Betta Anugrah Setiani
Salam hormat, salam jabat sastra!
Penyelenggara:
Selasa, 10 Desember 2013
Wahyu Cipta: Membakar Sampah Mie Instan
Wahyu Cipta:
Membakar Sampah Mie Instan
Di tempat kami berdiri
Ratusan pabrik dan ribuan orang Bekasi
Menjadi ibu kost bagi buruh Indonesia
Lalu macet sore hari jelang mesin pabrik
berhenti
Di tempat kami berdiri corong pabrik berasap dan suara mesin
Yang dijaga satpam pembela majikan
Lalu kami melihat kesengsaraan buruh pabrik dengan keringat air mata
Memohon sewa kost ditunda
Karena gaji tak kunjung tiba
Dan mie instan mulai menipis
Di tempat kami berdiri
Berbondong-bondong manusia,
Teriak ribuan spanduk menutup papan nama jalan
Menuntut keadilan majikan
Di tempat kami berdiri
Corong pabrik menjulang dan asap tebal
Membakar sampah mie instan
Cikarang 2010
Membakar Sampah Mie Instan
Di tempat kami berdiri
Ratusan pabrik dan ribuan orang Bekasi
Menjadi ibu kost bagi buruh Indonesia
Lalu macet sore hari jelang mesin pabrik
berhenti
Di tempat kami berdiri corong pabrik berasap dan suara mesin
Yang dijaga satpam pembela majikan
Lalu kami melihat kesengsaraan buruh pabrik dengan keringat air mata
Memohon sewa kost ditunda
Karena gaji tak kunjung tiba
Dan mie instan mulai menipis
Di tempat kami berdiri
Berbondong-bondong manusia,
Teriak ribuan spanduk menutup papan nama jalan
Menuntut keadilan majikan
Di tempat kami berdiri
Corong pabrik menjulang dan asap tebal
Membakar sampah mie instan
Cikarang 2010
Wahyu Cipta, perempuan penyair asal Cikarang ini memulai menulis sejak anak-anak dan
gemar membaca, menulis puisi untuk murid-muridnya yang dibacakannya di depan
kelas, tinggal di Cikarang Bekasi.
Jumat, 06 Desember 2013
semua pamong pakai lencana karya hartati
Hartati
semua pamong pakai lencana
kantor pemerintahanku
kursi tamu dan senyum satpam
panggilan meja satu
bertumpuk map menutupi daun meja kaca
perlu apa?
cepat aku tandatangani
kalau ibu cepat
kami juga cepat
ibu menolak hanya sampai meja satu
dan kembali di ruang tunggu
kawan sesama langsung meja lima
keluar masuk dari pintu ruang tanpa panggilan
pelayanan cepat selesai
ibu menunggu
masih ada pamong jujur di kantor ini
tapi dia cuti hari ini
Kantor pemerintahanku
layar monitor di meja menyajikan data
hanya ada pesuruh
maaf hari ini bapak dinas luar
besok pagi boleh ibu kembali
kantor pemerintahanku
bendera berkibar
paman nama berukuran besar
agar rakyat mudah menemukan
pelayanan semakin cepat
kalau ibu cepat
kantor pemerintahanku
ada ramai dan sepi
ramai bukan banyak layanan
sepi bukan hari libur
di kantor pemerintahan
semua pamong pakai lencana
meniru pucuk pimpinan
semua pamong pakai lencana
kantor pemerintahanku
kursi tamu dan senyum satpam
panggilan meja satu
bertumpuk map menutupi daun meja kaca
perlu apa?
cepat aku tandatangani
kalau ibu cepat
kami juga cepat
ibu menolak hanya sampai meja satu
dan kembali di ruang tunggu
kawan sesama langsung meja lima
keluar masuk dari pintu ruang tanpa panggilan
pelayanan cepat selesai
ibu menunggu
masih ada pamong jujur di kantor ini
tapi dia cuti hari ini
Kantor pemerintahanku
layar monitor di meja menyajikan data
hanya ada pesuruh
maaf hari ini bapak dinas luar
besok pagi boleh ibu kembali
kantor pemerintahanku
bendera berkibar
paman nama berukuran besar
agar rakyat mudah menemukan
pelayanan semakin cepat
kalau ibu cepat
kantor pemerintahanku
ada ramai dan sepi
ramai bukan banyak layanan
sepi bukan hari libur
di kantor pemerintahan
semua pamong pakai lencana
meniru pucuk pimpinan
Rabu, 04 Desember 2013
Suatu hari di Kantor Pos Besar
Tasinah
Suatu hari di Kantor Pos Besar
Hari ini perangko habis
Kilat dan tercatat
Atau khusus kiriman luar negeri
Ada juga paket
Per ons
Senyum pagi salam satpam dipintu
Dan gaya pak pos mengetok stempel tanggal
Kilat dan tercatat
Ribuan orang berkumpul di halaman
Menerjang masuk kantor pos besar
Lalu melompat pagar
Satu-satu mereka dipanggil , senyum si miskin dalam desakan
Kilat dan tercatat
Terik mulai membakar keringat
Apalagi panggilan belum kurun tiba
Haus menelan air liur belaka
Nama tak ada dalam data
Nenek-nenek itu pingsan seketika
Kilat dan tercatat
Kakek melompat pagar antrian
Menyerbu petugas dalam kepanikan
Per ons akan ditimbang
Untuk kiriman paket khusus reformasi kita
Lalu pak pos pun mengetok palu stempel dengan irama rock
Memang hari ini perangko habis.
Indramayu , 2008
Suatu hari di Kantor Pos Besar
Hari ini perangko habis
Kilat dan tercatat
Atau khusus kiriman luar negeri
Ada juga paket
Per ons
Senyum pagi salam satpam dipintu
Dan gaya pak pos mengetok stempel tanggal
Kilat dan tercatat
Ribuan orang berkumpul di halaman
Menerjang masuk kantor pos besar
Lalu melompat pagar
Satu-satu mereka dipanggil , senyum si miskin dalam desakan
Kilat dan tercatat
Terik mulai membakar keringat
Apalagi panggilan belum kurun tiba
Haus menelan air liur belaka
Nama tak ada dalam data
Nenek-nenek itu pingsan seketika
Kilat dan tercatat
Kakek melompat pagar antrian
Menyerbu petugas dalam kepanikan
Per ons akan ditimbang
Untuk kiriman paket khusus reformasi kita
Lalu pak pos pun mengetok palu stempel dengan irama rock
Memang hari ini perangko habis.
Indramayu , 2008
Tasinah lahir di Indramayu 7 Oktober 1966, menulis
puisi juga puisi anak , ceren anak. Sambil menjadi guru sekolah dasar di
Indramayu.
Minggu, 01 Desember 2013
PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3, Pelajar Indonesia
Penerbitan Buku
Kumpulan PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3, Pelajar Indonesia
Salam,
Mencermati berbagai informasi serta menyerap banyak respon menyoal Gerakan PUISI MENOLAK KORUPSI (PMK) utamanya dari kalangan pelajar, kami berencana menerbitkan Buku Kumpulan PMK Jilid 3 yang memuat karya para pelajar dari seluruh pelosok Indonesia.
Penerbitan tersebut mendesak dilakukan sebab makin maraknya tindak korupsi (hingga kasus-kasus terkini), di samping karena korupsi tidak bisa dihentikan dalam waktu singkat serta cenderung membutuhkan perjuangan yang lama dan panjang. Dari sudut pandang inilah pelajar sebagai generasi masa depan memiliki peran penting dan mendasar dalam membangun perikehidupan berbangsa & bernegara yang lebih bermartabat di jaman mendatang.
Proses penerbitan PMK Jilid 3 tersebut akan mengutamakan azas kemandirian berdasar manajemen yang transparan, guna mengawal fungsi & kedudukan puisi (karya sastra) sebagai pembangun watak dan moral manusia ke arah kehidupan yang lebih beradab dan berkebudayaan.
Penerbitan tersebut bersifat nirlaba, tanpa biaya dan terbuka bagi siapa pun yang berstatus Pelajar Indonesia dari tingkat SD, SMP, SMA, dan yang sederajat. Oleh karena itu kami memohon dukungan konkret kawan-kawan pelajar untuk mengirimkan puisi dengan syarat:
1. Puisi adalah karya asli, bukan jiplakan atau saduran (dikuatkan dengan surat pernyataan).
2. Puisi bertema korupsi, ditulis dalam gaya bebas (sesuai ekspresi masing-masing penulisnya).
3. Setiap pelajar diperbolehkan mengirimkan lebih dari 1 judul puisi.
4. Puisi disertai data diri, alamat (rumah & sekolah), copy kartu pelajar serta foto close up dikirim ke:
email: sosiawan.leak@yahoo.com
atau inbox FB: Leak Sosiawan
atau alamat: Sosiawan Leak, Jl. Pelangi Utara III, No 1, Perumnas Mojosongo, Solo 57127.
5. Puisi berikut perlengkapannya dapat dikirim sejak 1 Desember 2013 hingga 1 Pebruari 2014.
6. Puisi yang masuk akan diseleksi secara obyektif, serta diterbitkan pada 31 Maret 2014.
7. Pelajar yang puisinya lolos seleksi akan mendapatkan Buku Kumpulan PMK Jilid 3 masing-masing 2 eksemplar secara cuma-cuma.
8. Setelah perencanaan matang, Buku Kumpulan PMK Jilid 3 tersebut akan di launching secara mandiri & nirlaba di sejumlah kota di Indonesia dengan melibatkan penulisnya.
9. Ketentuan lain yang belum tercantum dalam edaran ini dapat dikomunikasikan langsung kepada kami.
Terima kasih, kami tunggu respon kawan-kawan pelajar. Semoga tuhan selalu melindungi kita.
Salam hangat, doa kuat!
Sosiawan Leak
(Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi)
Kumpulan PUISI MENOLAK KORUPSI Jilid 3, Pelajar Indonesia
Salam,
Mencermati berbagai informasi serta menyerap banyak respon menyoal Gerakan PUISI MENOLAK KORUPSI (PMK) utamanya dari kalangan pelajar, kami berencana menerbitkan Buku Kumpulan PMK Jilid 3 yang memuat karya para pelajar dari seluruh pelosok Indonesia.
Penerbitan tersebut mendesak dilakukan sebab makin maraknya tindak korupsi (hingga kasus-kasus terkini), di samping karena korupsi tidak bisa dihentikan dalam waktu singkat serta cenderung membutuhkan perjuangan yang lama dan panjang. Dari sudut pandang inilah pelajar sebagai generasi masa depan memiliki peran penting dan mendasar dalam membangun perikehidupan berbangsa & bernegara yang lebih bermartabat di jaman mendatang.
Proses penerbitan PMK Jilid 3 tersebut akan mengutamakan azas kemandirian berdasar manajemen yang transparan, guna mengawal fungsi & kedudukan puisi (karya sastra) sebagai pembangun watak dan moral manusia ke arah kehidupan yang lebih beradab dan berkebudayaan.
Penerbitan tersebut bersifat nirlaba, tanpa biaya dan terbuka bagi siapa pun yang berstatus Pelajar Indonesia dari tingkat SD, SMP, SMA, dan yang sederajat. Oleh karena itu kami memohon dukungan konkret kawan-kawan pelajar untuk mengirimkan puisi dengan syarat:
1. Puisi adalah karya asli, bukan jiplakan atau saduran (dikuatkan dengan surat pernyataan).
2. Puisi bertema korupsi, ditulis dalam gaya bebas (sesuai ekspresi masing-masing penulisnya).
3. Setiap pelajar diperbolehkan mengirimkan lebih dari 1 judul puisi.
4. Puisi disertai data diri, alamat (rumah & sekolah), copy kartu pelajar serta foto close up dikirim ke:
email: sosiawan.leak@yahoo.com
atau inbox FB: Leak Sosiawan
atau alamat: Sosiawan Leak, Jl. Pelangi Utara III, No 1, Perumnas Mojosongo, Solo 57127.
5. Puisi berikut perlengkapannya dapat dikirim sejak 1 Desember 2013 hingga 1 Pebruari 2014.
6. Puisi yang masuk akan diseleksi secara obyektif, serta diterbitkan pada 31 Maret 2014.
7. Pelajar yang puisinya lolos seleksi akan mendapatkan Buku Kumpulan PMK Jilid 3 masing-masing 2 eksemplar secara cuma-cuma.
8. Setelah perencanaan matang, Buku Kumpulan PMK Jilid 3 tersebut akan di launching secara mandiri & nirlaba di sejumlah kota di Indonesia dengan melibatkan penulisnya.
9. Ketentuan lain yang belum tercantum dalam edaran ini dapat dikomunikasikan langsung kepada kami.
Terima kasih, kami tunggu respon kawan-kawan pelajar. Semoga tuhan selalu melindungi kita.
Salam hangat, doa kuat!
Sosiawan Leak
(Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi)
Langganan:
Postingan (Atom)