Wahyu Cipta:
Membakar Sampah Mie Instan
Di tempat kami berdiri
Ratusan pabrik dan ribuan orang Bekasi
Menjadi ibu kost bagi buruh Indonesia
Lalu macet sore hari jelang mesin pabrik
berhenti
Di tempat kami berdiri corong pabrik berasap dan suara mesin
Yang dijaga satpam pembela majikan
Lalu kami melihat kesengsaraan buruh pabrik dengan keringat air mata
Memohon sewa kost ditunda
Karena gaji tak kunjung tiba
Dan mie instan mulai menipis
Di tempat kami berdiri
Berbondong-bondong manusia,
Teriak ribuan spanduk menutup papan nama jalan
Menuntut keadilan majikan
Di tempat kami berdiri
Corong pabrik menjulang dan asap tebal
Membakar sampah mie instan
Cikarang 2010
Membakar Sampah Mie Instan
Di tempat kami berdiri
Ratusan pabrik dan ribuan orang Bekasi
Menjadi ibu kost bagi buruh Indonesia
Lalu macet sore hari jelang mesin pabrik
berhenti
Di tempat kami berdiri corong pabrik berasap dan suara mesin
Yang dijaga satpam pembela majikan
Lalu kami melihat kesengsaraan buruh pabrik dengan keringat air mata
Memohon sewa kost ditunda
Karena gaji tak kunjung tiba
Dan mie instan mulai menipis
Di tempat kami berdiri
Berbondong-bondong manusia,
Teriak ribuan spanduk menutup papan nama jalan
Menuntut keadilan majikan
Di tempat kami berdiri
Corong pabrik menjulang dan asap tebal
Membakar sampah mie instan
Cikarang 2010
Wahyu Cipta, perempuan penyair asal Cikarang ini memulai menulis sejak anak-anak dan
gemar membaca, menulis puisi untuk murid-muridnya yang dibacakannya di depan
kelas, tinggal di Cikarang Bekasi.