Hamangkubowono IX dan Aku
Hamangkubuwono IX dan Aku bertemu dalam waskita alam masa depan.
Menjadi sahabat dalam cita-cita pribumi
nusantara
raja yang tersisa
menyembunyikan waris tahta
berpakaian gerilya, tentara kita
atau ala perintis merdeka
Hamangkubuwono IX dan aku bertemu dalam bilik kamar markas gerilnya
Pistol kecil dipinggangnya
Tanpa keris nagarunting
Tampa tobak gagak rimang
Yang menggerigisi
Aku mendepa memberi salam
Waris Sutawijaya
Majapahit, Demak , Pajang lalu Mataram
Kau senopati perangku
Hamangkubuwono IX dan aku bertemu di meja tuan-tuan
Jangan memberi hormat padaku tuan
Anak desa putra awam jelata
Dan aku berebut salam
Katanya, Sejak zaman Demak, waris tak pernah sampai
Aku waris bukan pewaris.
Rg Bagus Warsono 1995
Puisi ini ditulis dalam imajener Rg Bagus Wasono: Menceritakan persahabatan Si Bung dan Hamangkubuwono IX. Raja itu sangat rendah hati, kedudukannya yang tinggi dalam budaya Jawa tak pernah ia hiraukan. Istananya ia persilahkan untuk kaum pergerakan, di militer ia berpangkat perwira sama halnya pribumi lain yang memasuki tentara Indonesi. Dan ia rela memberi dorongan kepada Si Bung untuk Nusantara, bukan hanya Yogjakarta tetapi Indonesia yang lebih besar.
Miliki bukunya di Leutika prio
Miliki bukunya di Leutika prio