Hujan
Hujan adalah Kisah tentang
melupakan. Tentang Hujan. Novel ini adalah naskah awal (asli) dari penulis;
tanpa sentuhan editing, layout serta cover dari penerbit, dengan demikian,
naskah ini berbeda dengan versi cetak, pun memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Buku ini mendapat apresiasi tinggi dari media social.
Seorang pengamat buku , Abdurrachman M
memuji buku ini sebagai berikut dalam goodreads: Begitulah cinta, ketika kita mengasumsikan
kemungkinan terburuk bahwa kita hanya terlalu berharap dan dia tidak mencintai
kita ternyata dia sedang mempersiapkan hal istimewa untuk kita. Namun, ketika
kita sedang berharap dan merasa dia sangat mencintai kita, ternyata dia
biasa-biasa saja dan tidak ada sedikitpun kita di dalam hati nya. Hujan adalah
novel menarik dengan plot di masa depan mengenai cinta seorang gadis sederhana .kepada
seorang super jenius di zamannya. Lail, seorang gadis yang bagaimanapun
dicobanya perjuangan cintanya tetap sabar dan akhirnya menerima apapun yang
terjadi.
Tere
Liye pengarang buku ini memberi kejelasan tentang hujan sebagai Tentang persahabatan,
Tentang cinta,Tentang perpisahan,Tentang melupakan, Tentang hujan.
Tentang cinta,Tentang perpisahan,Tentang melupakan, Tentang hujan.
Tentang
kehilangan dan penerimaan akan kehilangan itu sendiri, tentang persahabatan dan
ketulusan dalam ikatan tersebut, tentang perpisahan dan cara menemukan jalan
keluar agar tidak melulu galau dalam mengisi penantian panjang. Tokoh Lail
mengajarkan pada saya bahwa dengan menolong banyak oarng adalah salah satu cara
terbaik untuk merelakan kehilangan. Dengan memberi, kita sadar bahwa kehilangn
bukanlah kepahitan hidup yang harus terus diratapi. Tidak, bukan seperti itu.
Lail mengajarkan saya banyak hal. Juga Maryam. Sosok sahabat yang humoris dan
selalu sanggup mencairkan suasana, selalu berada di samping Lail baik susah
maupun senang, gadis berambut kribo yang berpikir dewasa, salah satu orang yang
menjadi alasan Lail bertahan dari lelahnya berlari dan terjatuh dengan jarak 50
kilometer dalam hujan badai.
"Barang siapa yang bisa menerima, maka dia
akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia
tidak akan pernah bisa melupakan." - (Hujan, Epilog, hlm. 318)
“Hidup ini memang
tentang menunggu. Menunggu kita untuk menyadari, kapan kita akan berhenti
menunggu (hal.228)”
“Bagian terbaik dari jatuh cinta adalah
perasaan itu sendiri, Kamu pernah merasakan rasa sukanya, sesuatu yang sulit
dilukiskan kuas sang pelukis, sulit disulam menjadi puisi oleh pujangga, tidak
bisa dijelaskan oleh mesin paling canggih sekalipun. Bagian terbaik dari jatuh
cinta bukan tentang memiliki. Jadi, kenapa kamu sakit hati setelahnya? Kecewa?
Marah? Benci? Cemburu? Jangan-jangan karena kamu tidak pernah paham betapa
indahnya jatuh cinta.”
“Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena
ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang
dengan kejadian menyakitkan itu.”