Buku-buku sastra / kesusastraan lama kini makin sedikit jumlahnya karena itu banyak para kolektor sekaligus intelektual mencari buku-buku lama. Banyak hal dengan buku lama, mereka menilai buku lama lebih asli apalagi dengan ejaan bahasa Indonesia sebelumnya. Kemudian ada sedikit kebanggan memilikinya. Bahkan perpustakaan-perpustakaan baik pribadi maupun lembaga akan dengan bangga jika memiliki bubu-buku koleksi sastra cetakan lama yang orisinil. Sebaliknya buku cetakan baru memang memudahkan pembaca karena menggunakan ejaan yang digunakan sekarang, berkertas dan tulisan yang baik dan jelas. Namun tetap saja buku-buku sastra/kesusastraan lama membuat bangga pemiliknya.
adalah majalah sastra net bagi rakyat Indonesia yang memerlukan sastra sebagai bagian kehidupan indah di Indonesia. Untuk segala umur pecinta sastra di Tanah Air. Pendiri Agus Warsono (Rg Bagus Warsono/Masagus) didirikan 2 Januari 2011, Redaksi Alamanda Merah 6 Citra Dharma Ayu Margadadi, Redaktur sastra Agus Warsono, Koresponden Rusiano Oktoral Firmansyah (Jakarta), Abdurachman M(Yogyakarya).
TEKS SULUH
Sabtu, 06 Juli 2013
BUKU KESUSASTRAAN LAMA BANYAK DICARI ORANG
Buku-buku sastra / kesusastraan lama kini makin sedikit jumlahnya karena itu banyak para kolektor sekaligus intelektual mencari buku-buku lama. Banyak hal dengan buku lama, mereka menilai buku lama lebih asli apalagi dengan ejaan bahasa Indonesia sebelumnya. Kemudian ada sedikit kebanggan memilikinya. Bahkan perpustakaan-perpustakaan baik pribadi maupun lembaga akan dengan bangga jika memiliki bubu-buku koleksi sastra cetakan lama yang orisinil. Sebaliknya buku cetakan baru memang memudahkan pembaca karena menggunakan ejaan yang digunakan sekarang, berkertas dan tulisan yang baik dan jelas. Namun tetap saja buku-buku sastra/kesusastraan lama membuat bangga pemiliknya.