adalah majalah sastra net bagi rakyat Indonesia yang memerlukan sastra sebagai bagian kehidupan indah di Indonesia. Untuk segala umur pecinta sastra di Tanah Air. Pendiri Agus Warsono (Rg Bagus Warsono/Masagus) didirikan 2 Januari 2011, Redaksi Alamanda Merah 6 Citra Dharma Ayu Margadadi, Redaktur sastra Agus Warsono, Koresponden Rusiano Oktoral Firmansyah (Jakarta), Abdurachman M(Yogyakarya).
TEKS SULUH
Rabu, 28 Januari 2015
Selasa, 27 Januari 2015
Senin, 26 Januari 2015
Info kegiatan sastra
IKUTILAH
DOKUMENTASI SASTRA
LUMBUNG
PUISI SASTRAWAN INDONESIA 2015
Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid III
Sanggar
Sastra Meronte Jaring Indramayu
Sekretariat
Jl. Tulip Merah 6 Perumahan Cidhayu
Margadadi
Indramayu-45211 sms 085311088734
Gratis , Tidak ada biaya pendaftaran
kecuali transport pengiriman buku
|
Kegiatan dokumentasi sastra bagi penyair Indonesia dalam
Antologi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid III 2015 Himpunan Masyarakat
Gemar Membaca (HMGM) Indonesia .
Deadline 31 Maret 2015
Adalah
kegiatan sastra tahunan bagi penyair Indonesia dalam rangka dokumentasi sastra
Indonesia ke dalam Antologi Lumbung Puisi sastrawan Indonesia yang kini
memasuki jilid III syarat :
1.
Tema : Perempuan Desa
biodata singkat.
3.
Sertakan alamat penulis dan no. hp serta email Anda untuk pengiriman buku bila
puisi Anda lolos seleksi.
4.
Deadline kegiatan ini hingga 31 Maret 2015
5.
Puisi masuk diseleksi oleh sastrawan yang ditunjuk oleh panitia
6.
Penulis tidak adapat mengganggu gugat atas hasil keputusan penyeleksian.
7.
Pengumuman Seleksi 10 April 2015
8.
Penulis yang dinyatakan lolos seleksi berhak mendapatkan 2 buah buku antologi
Lumbung Puisi sastrawan Indonesia Jilid III
2015
9.
Pengiriman Buku 21 April 2015
10.
Kirimkan serta transport biaya pengiriman buku bila Anda lolos seleksi sesuai
jarak
Ke Rekening BRI Indramayu
no rek : 0028-01-001671-53-1 an. Agus warsono
11.
Puisi serta penyair lolos seleksi akan
dipromosikan melalui www.ayokesekolah.com
dan blog sastra terkenal majalasuluh.blogspot.com
12.
Panitia tidak menyediakan hadiah atau honorarium apa pun
13.
Buku antologi tidak diperjualbelikan dan dicetak terbatas
14.
Buku antologi untuk kepentingan pendidikan dapat diperbanyak penulisnya.
Kegiatan ini bersifat
dokumentasi bertujuan menjalin persahabatan antar penyair Indonesia. Terima
kasih
Indramayu, 2 Januari 2015
Sastrawan Pengasuh
Rg Bagus Warsono
Minggu, 25 Januari 2015
GERAKAN PUISI MENOLAK KORUPSI Penerbitan Antologi “Puisi Menolak Korupsi Jilid 4; Ensiklopedia Koruptor”
GERAKAN PUISI MENOLAK KORUPSI
Penerbitan Antologi “Puisi Menolak Korupsi Jilid 4; Ensiklopedia Koruptor”
Gagasan
Selain perampas hak ekonomi rakyat, korupsi adalah perampok hak sosial masyarakat. Ialah aktor utama pemenggal mata rantai kesejahteraan warga negara dan pengorosi kualitas generasi masa depan. Itulah kenapa korupsi setimpal disebut sebagai kejahatan luar biasa, yang proses penanganannya pun harus dengan cara luar biasa pula, baik saat pencegahan maupun kala penindakan. Jika untuk pencegahan telah diamanatkan oleh undang-undang agar mengepung virus korupsi lewat jamaah warga negara yang berhati nurani, maka saat penindakannya pun ia musti dikeroyok oleh seluruh lembaga penegak hukum berikut perangkat perundang-undangan yang berpijak kepada kebenaran. Semua upaya harus ditempuh agar memberi efek jera bagi pelaku di samping untuk menyelamatkan harta negara hasil jarahannya, serta guna memenuhi rasa keadilan masyarakat.
Tak pelak hal itu membutuhkan kehadiran negara dalam wujud mentalitas yang bersih dan tegas dari para aparat penegak undang-undang baik kepolisian, kejaksaan, kehakiman, KPK, serta lembaga terkait lainnya. Mereka berkewajiban membongkar semua kasus korupsi hingga tuntas. Maka undang-undang yang ada pun mesti mampu menjerat pelaku serta menghadiahi mereka dengan hukuman yang berat. Segala aturan formal harus dirancang berbekal itikad luhur serta cara-cara bermartabat guna menjaga kekayaan negara untuk kemakmuran rakyat serta demi menegakkan kehormatan bangsa.
Namun selama ini banyak fakta bicara, bahwa vonis terhadap sejumlah terpidana kasus korupsi masih jauh dari rasa keadilan rakyat dan tidak menyentuh harapan masyarakat yang selalu bermimpi agar korupsi mati. Kalau bukan lantaran lembaga penegak hukum yang lembek, kerap kali hal itu akibat dari pasal-pasal perundang-undangan yang ditelikung atau dibancikan oleh sebagian kalangan.
Jika prosedur formal beserta perangkat resmi pemerintahan kurang bertaji menghukum perilaku korupsi, maka prosedur formal itu tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Harus ada upaya bersama dari kalangan warga negara untuk menambah daya hukuman itu, sekaligus membuat catatan sejarah yang bakal jadi sandaran ingatan bagi anak cucu bangsa di masa datang; menyoal deretan panjang para pelaku korupsi yang pantang dilupakan. Di sinilah posisi dan fungsi penerbitan antologi “Puisi Menolak Korupsi Jilid 4; Ensiklopedia Koruptor” dirancang dan diproporsikan.
Meski sama sekali tak berpotensi menyandang fungsi penindakan dalam kasus korupsi, namun program penerbitan ini bakal mengusik beban psikhologis para koruptor yang selama ini diganjar dengan hukuman yang kurang sepadan. Program ini juga diharapkan mampu mengirim sinyal peringatan kepada calon koruptor lainnya agar berpikir ulang jika hendak melakukan tindak korupsi. Sebab puisi-puisi dalam program penerbitan antologi ini akan mencatat riwayat mereka lewat beragam sisi dan sudut pandang, jika mereka nanti terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi.
Dalam ranah ketatanegaraan program ini merupakan dukungan konkret warga terhadap kebijakan negara yang tengah dilemahkan. Lewat perspektif kebudayaan hal itu juga merupakan ekspresi sosial yang merepresentasikan kebenaran moral untuk merebut kembali rasa keadilan rakyat dalam wujud laku kreatif yang bermuatan data, etika, dan estetika.
Penerbitan Antologi “Puisi Menolak Korupsi Jilid 4; Ensiklopedia Koruptor”
Gagasan
Selain perampas hak ekonomi rakyat, korupsi adalah perampok hak sosial masyarakat. Ialah aktor utama pemenggal mata rantai kesejahteraan warga negara dan pengorosi kualitas generasi masa depan. Itulah kenapa korupsi setimpal disebut sebagai kejahatan luar biasa, yang proses penanganannya pun harus dengan cara luar biasa pula, baik saat pencegahan maupun kala penindakan. Jika untuk pencegahan telah diamanatkan oleh undang-undang agar mengepung virus korupsi lewat jamaah warga negara yang berhati nurani, maka saat penindakannya pun ia musti dikeroyok oleh seluruh lembaga penegak hukum berikut perangkat perundang-undangan yang berpijak kepada kebenaran. Semua upaya harus ditempuh agar memberi efek jera bagi pelaku di samping untuk menyelamatkan harta negara hasil jarahannya, serta guna memenuhi rasa keadilan masyarakat.
Tak pelak hal itu membutuhkan kehadiran negara dalam wujud mentalitas yang bersih dan tegas dari para aparat penegak undang-undang baik kepolisian, kejaksaan, kehakiman, KPK, serta lembaga terkait lainnya. Mereka berkewajiban membongkar semua kasus korupsi hingga tuntas. Maka undang-undang yang ada pun mesti mampu menjerat pelaku serta menghadiahi mereka dengan hukuman yang berat. Segala aturan formal harus dirancang berbekal itikad luhur serta cara-cara bermartabat guna menjaga kekayaan negara untuk kemakmuran rakyat serta demi menegakkan kehormatan bangsa.
Namun selama ini banyak fakta bicara, bahwa vonis terhadap sejumlah terpidana kasus korupsi masih jauh dari rasa keadilan rakyat dan tidak menyentuh harapan masyarakat yang selalu bermimpi agar korupsi mati. Kalau bukan lantaran lembaga penegak hukum yang lembek, kerap kali hal itu akibat dari pasal-pasal perundang-undangan yang ditelikung atau dibancikan oleh sebagian kalangan.
Jika prosedur formal beserta perangkat resmi pemerintahan kurang bertaji menghukum perilaku korupsi, maka prosedur formal itu tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Harus ada upaya bersama dari kalangan warga negara untuk menambah daya hukuman itu, sekaligus membuat catatan sejarah yang bakal jadi sandaran ingatan bagi anak cucu bangsa di masa datang; menyoal deretan panjang para pelaku korupsi yang pantang dilupakan. Di sinilah posisi dan fungsi penerbitan antologi “Puisi Menolak Korupsi Jilid 4; Ensiklopedia Koruptor” dirancang dan diproporsikan.
Meski sama sekali tak berpotensi menyandang fungsi penindakan dalam kasus korupsi, namun program penerbitan ini bakal mengusik beban psikhologis para koruptor yang selama ini diganjar dengan hukuman yang kurang sepadan. Program ini juga diharapkan mampu mengirim sinyal peringatan kepada calon koruptor lainnya agar berpikir ulang jika hendak melakukan tindak korupsi. Sebab puisi-puisi dalam program penerbitan antologi ini akan mencatat riwayat mereka lewat beragam sisi dan sudut pandang, jika mereka nanti terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi.
Dalam ranah ketatanegaraan program ini merupakan dukungan konkret warga terhadap kebijakan negara yang tengah dilemahkan. Lewat perspektif kebudayaan hal itu juga merupakan ekspresi sosial yang merepresentasikan kebenaran moral untuk merebut kembali rasa keadilan rakyat dalam wujud laku kreatif yang bermuatan data, etika, dan estetika.
Teknis
1) Penerbitan Antologi “Puisi Menolak Korupsi Jilid 4; Ensiklopedia Koruptor” bersifat independen, nirlaba, serta berdasar kemandirian individu yang menjunjung tinggi kebersamaan.
2) Penerbitan ini merupakan kelanjutan dari program penerbitan antologi puisi sebelumnya, yang selama ini dilakukan oleh Gerakan Puisi Menolak Korupsi; merangkum dan mengakomodir puisi karya para penyair dari seluruh Indonesia dengan beragam latar belakang, usia, dan gaya puitika.
3) Puisi merupakan karya asli, bertema “Ensiklopedia Koruptor”, memotret para pelaku korupsi --baik dari sisi riwayat hidup, modus operandi, besaran hasil korupsi, efek korupsi, ganjaran hukuman, dan lain-lain-- yang perkaranya telah diputus oleh pengadilan.
4) Puisi dapat juga merupakan representasi atau tafsir dari gagasan di atas, berdasarkan kasus-kasus korupsi yang pernah terjadi di Indonesia.
5) Untuk menjaga kualitas tematik dan puitik agar penerbitan ini proporsional sebagai buku sastra, akan dilakukan seleksi obyektif atas seluruh puisi yang masuk.
6) Biaya percetakan/penerbitan akan didukung bersama-sama oleh para penyair yang karyanya lolos seleksi dan dimuat dalam antologi.
7) Selain mengirim karya, pada tahap selanjutnya (usai seleksi) penyair yang karyanya lolos dimohon mengirim iuran ongkos cetak/penerbitan minimal Rp 100.000,oo.
8) Iuran tersebut akan dikembalikan kepada para penyair dalam wujud buku Antologi “Puisi Menolak Korupsi Jilid 4; Ensiklopedia Koruptor” yang jumlahnya sebanding dengan nominal iuran.
9) Seluruh proses mulai dari pengumpulan naskah, seleksi, administrasi, dan tahapan penerbitan akan diinformasikan secara transparan lewat Grup Facebook: PUISI MENOLAK KORUPSI dan Facebook: Sosiawan Leak.
10) Kesediaan berpartisipasi dan mengirim puisi dibatasi hingga 15 Maret 2015.
11) Dipersilahkan mengirimkan lebih dari 1 puisi (disertai biodata, foto diri, alamat detil, email, facebook, dan nomor hp) ke: sosiawan.leak@yahoo.com atau ke Inbox Facebook: Sosiawan Leak.
Solo, 16 Januari 2015
Salam hangat, doa kuat!
Sosiawan Leak
(Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi)
1) Penerbitan Antologi “Puisi Menolak Korupsi Jilid 4; Ensiklopedia Koruptor” bersifat independen, nirlaba, serta berdasar kemandirian individu yang menjunjung tinggi kebersamaan.
2) Penerbitan ini merupakan kelanjutan dari program penerbitan antologi puisi sebelumnya, yang selama ini dilakukan oleh Gerakan Puisi Menolak Korupsi; merangkum dan mengakomodir puisi karya para penyair dari seluruh Indonesia dengan beragam latar belakang, usia, dan gaya puitika.
3) Puisi merupakan karya asli, bertema “Ensiklopedia Koruptor”, memotret para pelaku korupsi --baik dari sisi riwayat hidup, modus operandi, besaran hasil korupsi, efek korupsi, ganjaran hukuman, dan lain-lain-- yang perkaranya telah diputus oleh pengadilan.
4) Puisi dapat juga merupakan representasi atau tafsir dari gagasan di atas, berdasarkan kasus-kasus korupsi yang pernah terjadi di Indonesia.
5) Untuk menjaga kualitas tematik dan puitik agar penerbitan ini proporsional sebagai buku sastra, akan dilakukan seleksi obyektif atas seluruh puisi yang masuk.
6) Biaya percetakan/penerbitan akan didukung bersama-sama oleh para penyair yang karyanya lolos seleksi dan dimuat dalam antologi.
7) Selain mengirim karya, pada tahap selanjutnya (usai seleksi) penyair yang karyanya lolos dimohon mengirim iuran ongkos cetak/penerbitan minimal Rp 100.000,oo.
8) Iuran tersebut akan dikembalikan kepada para penyair dalam wujud buku Antologi “Puisi Menolak Korupsi Jilid 4; Ensiklopedia Koruptor” yang jumlahnya sebanding dengan nominal iuran.
9) Seluruh proses mulai dari pengumpulan naskah, seleksi, administrasi, dan tahapan penerbitan akan diinformasikan secara transparan lewat Grup Facebook: PUISI MENOLAK KORUPSI dan Facebook: Sosiawan Leak.
10) Kesediaan berpartisipasi dan mengirim puisi dibatasi hingga 15 Maret 2015.
11) Dipersilahkan mengirimkan lebih dari 1 puisi (disertai biodata, foto diri, alamat detil, email, facebook, dan nomor hp) ke: sosiawan.leak@yahoo.com atau ke Inbox Facebook: Sosiawan Leak.
Solo, 16 Januari 2015
Salam hangat, doa kuat!
Sosiawan Leak
(Koordinator Gerakan Puisi Menolak Korupsi)
Jumat, 23 Januari 2015
Kamis, 22 Januari 2015
Kiriman dari Papua : Lumbung Puisi sastrawan Indonesia Jilid III Osratus
PROTES YANG TERSULUT SALUT PADA PEREMPUAN LAUT
Osratus
“ Dut, dut…. Drudut, drudut. Umpan imut
terpagut ikan cucut penuhi
kebutuhan perut?
Lihatlah, perempuan laut!
Dia cemberut.
Dia bilang, engkau curang.
Engkau bilang, padanya
engkau sayang.
Tapi mengapa padanya engkau tarik insang?
Apakah menurutmu, engkau curang?
Menurutku
engkau tidak curang, ibu.
Maka, bicaralah. Kalau tak mau, ya sudah.
Telah kutanya pada hiu dan
lumba-lumba.
Kata mereka,
justru ibu yang telah berribu kali
dicurangi.
Cumi-cumi dan tengiri
juga bilang padaku,
bahwa dirimu perempuan laut yang
karena kebaikanmu,
seluruh biota laut
menjadikanmu sebagai ibu angkat.
Mereka salut padamu,
aku juga salut padamu,
hai penggayuh perau yang tangguh.
Mengapa si ikan cucut tiruan itu
tega permainkan dirimu, ibu?”
Sausapor, 15012015
Osratus
SESENDOK PROTES BUAT PEREMPUAN PENOHOK SAGU
“ Istirahat dulu, ibu.
Minum dulu
obat malaria dengan sesendok protes
yang kami ambil
dari (dalam) perut noken
kehilangan persediaan obat.
Proganil, dimanakah engkau proganil?
Klorokuin, ke mana engkau pergi?
Apakah engkau masih menuda
kunjunganmu ke parasit leptospirosis,
doxycycline?
Semoga cepat sembuh, ya buuu.
Supaya ibu menohok sagu
dengan bugar di badan.
Tapi, ibu termasuk perempuan
yang kondisi fisiknya
bagus.
Kalau tidak, ibu sudah
lama
ditusuk jarum infus di kota.
Ada pepatah mengatakan,
lebih baik mencegah daripada
mengobati :
Jam tidur jangan biarkan terulur
Makan teratur, jangan biarkan dia tergusur.
Mandi tengah malam, okelah kalau hanya semalam.
Malaria paling suka,
kalau kita kosongkan
perut.
Tidur
larut malam,
kepada kita dia bilang salut.
Kalau kita tiba-tiba merasa :
kecerdasan otak di atas angin,
mandi malam tidak masuk angin,
perut kosong terasa kenyang,
tidur tidak mengantuk tidak ,
mungkin itu gejala malaria.
Tapi tak usah takut. Malaria juga punya hati
Sebenarnya dia sayang pada kita.
Hanya, dia tak mampu melawan kebiasaannya.”
Sausapor, 15012015
Osratus merupakan nama pena dari Sutarso nama sebenarnya. Lahir di Purbalingga (Jawa Tengah), 8 Maret 1965. Tahun 1981, hijrah ke Sorong, Irian Jaya (sekarang Papua Barat). Sekarang Tinggal di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Penyair adalah Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Al-Amin Sorong (sekarang Universitas Muhammadiyah Sorong), lulus tahun 2001. Alamat penyair : Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tambrauw – Papua Barat. Jl. Warfaknik No. 01 Sausapor. Penyair adalah Kepala Bidang Transmigrasi pada Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Aktif menulis puisi sejak tahun 1980-an dan dipublikasikan ke Majalah Transmigrasi (1984-1989), Majalah Trubus (1982-1988), Tabloid Simphoni (1991), Swadesi (1991), Harian Berita Yudha (1990-1996), Majalah GONG (2005-2006) dan harian Republika (1997-2010). Majalah HORISON (2012 sampai sekarang).Penyair, juga seorang jurnalis, Pelukis, komikus dan kartunis lepas di beberapa media massa di Indonesia. Penyair pernah menjadi guru Bahasa Indonesia dan guru Kesenian di beberapa sekolah tingkat SLTP dan SLTA di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong (2001 -2010. Pernah mengikuti pelatihan program Pendidikan Seni Nusantara (PSN) pada tahun 2004, 2005 dan 2006) Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sorong (tahun 2006-2010). Mengantarkan mahasiswa menjadi juara I (satu) pada Lomba Cipta dan baca puisi dalam PORSENI untuk universitas dan perguruan tinggi se-kopertis Maluku dan Papua (tahun 2008). Tahun 2013 mulai menulis puisi untuk diplubikasikan ke harian KOMPAS.
Jumat, 16 Januari 2015
Biar begini aku baca puisi PMK. !!!
"Pemerintahan Baru maupun pemerintahan yang sudah-sudah sama saja!" ujar pedagang Tahu Gejrot di SportCentre Indramayu, "Korupsi tetep korupsi, yang ga korupsi dibilang ketinggalan kereta, pejabat miskin dibilang goblok ! " ujarnya sambil ngiris bawang.
"Kalian tidak tahu? Hari ini RoadShow Puisi Menolak Korupsi (PMK) di Surabaya disiarkan TV lokal di sana", ujarku.
"Lho kok penyair ? yang rajin gembar-gembor pemberantasan korupsi? ", Kata tukang Es Kelapa Muda.
"Jangan ikut ngomong , ngerti ora! " kata pedagang tahu gejrot.
" Ya ngertilah itukan Mas Sosiawan Leak , ya kan?, disangkanya aku ora ngerti ! Biar begini aku baca puisi PMK. !!!"
"Selamat dan Sukses Roadshow PMK Surabaya , 18 Januari 2015"
Salam aktifis PMK dan para penyair di suarabaya
Rg. Bagus warsono
"Kalian tidak tahu? Hari ini RoadShow Puisi Menolak Korupsi (PMK) di Surabaya disiarkan TV lokal di sana", ujarku.
"Lho kok penyair ? yang rajin gembar-gembor pemberantasan korupsi? ", Kata tukang Es Kelapa Muda.
"Jangan ikut ngomong , ngerti ora! " kata pedagang tahu gejrot.
" Ya ngertilah itukan Mas Sosiawan Leak , ya kan?, disangkanya aku ora ngerti ! Biar begini aku baca puisi PMK. !!!"
"Selamat dan Sukses Roadshow PMK Surabaya , 18 Januari 2015"
Salam aktifis PMK dan para penyair di suarabaya
Rg. Bagus warsono
Kamis, 15 Januari 2015
Info Kegiatan lomba : Menulis Cerpen
Lomba Menulis Cerpen
Halo, Sobat Asrifa, lagi pada sibuk apa akhir-akhir ini? Yang demen nulis, pasti pada ikutan event, 'kan? Nah, kali ini Penerbit Asrifa mengadakan event nulis nih, makanya semua harus pada ikutan, ya! Pasti seru kok. Nulisnya bisa bareng atau didampingin do'i, biar makin semangat.
Apa, belum punya pasangan? Bilangnya pakai bisik-bisik lagi. Malu ya, masih jomblo.
Pas banget nih buat yang masih jomblo untuk ikutan event ini.
Apa, udah punya pasangan? Boleh kok ikutan. Jangan khawatir.
Jomblo, banyak orang merasa gengsi atau minder untuk menyebut kata itu. Tapi jangan salah, banyak kok orang jomblo untuk mendapatkan sebuah cinta. Kok bisa? Ya bisalah. Mereka memutuskan jomblo alias sendiri karena serius menuntut ilmu, demi mendalami agama Allah Swt, bahkan ada yang rela ngejomblo karena menjaga diri (gak mau tuh yang namanya pacaran. Dosa tahu), intinya jomblo karena Allah Swt dan agar menjaga diri sampai ia bertemu jodohnya kelak, akan mendapat pahala loh.
Gimana, udah dapat ide? Check persyaratannya dulu, yuk!
Persyaratan peserta:
1. Peserta adalah WNI (yang di luar negeri juga boleh ikutan)
2. Peserta umum (tidak ada batas usia, suku, daerah, maupun agama). Semua boleh ikut
3. Event ini GRATIS, alias tidak dipungut biaya
4. Join grup "Nulis Bareng Asrifa" ( https://www.facebook.com/groups/699261216764949/) dan
klik 'Like/Suka' FP Asrifa ( https://www.facebook.com/AsrifaOnline ) untuk mempermudah melihat update peserta dan pengumuman seputar event
5. Daftar dulu, ya, dengan cara copas atau share info event ini dan tag atau mention minimal 19 teman pecinta literasi (termasuk PJ Event)
Persyaratan naskah :
1. Naskah ditulis dalam bentuk FF (Flas Fiction/ karangan penulis) atau FTS (Flash True Story/ kisah nyata), tema "Jomblo Demi Cinta" dengan panjang 2-3 halaman A4 (belum termasuk biodata penulis), diketik pada ms.word 2003/2007, jenis font TNR (Times New Roman) 12, 1.5 spasi, margin standar/normal (margin gak perlu diatur lagi), justify text, dan tabulasi menjorok ke dalam pada paragraf baru maupun dialog, beri nomor halaman, dan sertakan judul beserta nama penulis pada bagian paling atas sebelum isi
2. Tulis biodata narasi (bukan seperti KTP) maksimal 70 kata pada halaman terakhir (halaman keempat), meliputi nama, alamat email, aku FB, dan prestasi dalam bidang menulis (jika ada)
3. Setiap peserta boleh mengirim maksimal 2 naskahnya, dengan ketentuan tiap kategori
(FF/FTS) hanya boleh kirim 1 karya
4. Naskah adalah karya asli penulis dan belum pernah dimuat media maupun tidak diikutkan pada event lain
5. Naskah tidak berbau pornografi, tidak menyinggung SARA, atau melecehkan pihak lain
6. Jika semua syarat telah terpenuhi, kirim naskahmu ke email: tantinafita10@gmail.com dalam bentuk lampiran (badan email biarkan kosong) dengan format:
>Subject:
Jomblo_FF_Judul Naskah_Nama Penulis (jika naskahmu dalam bentuk FF), dan
Jomblo_FTS_Judul Naskah_Nama Penulis (Jika naskahmu dalam bentuk FTS)
>Nama File:
Judul Naskah-Nama Penulis
Naskah yang menarik dan sesuai persyaratan dan tema akan dibukukan bersama tiga juara utama, dengan reward sebagai berikut:
>Juara 1 mendapatkan e-sertifikat dan voucher penerbitan senilai Rp.250.000,- dari Penerbit Asrifa
>Juara 2 mendapatkan e-sertifikat dan voucher penerbitan senilai Rp.200.000,- dari Penerbit Asrifa
>Juara 3 mendapatkan e-sertifikat dan voucher penerbitan senilai Rp.150.000,- dari Penerbit Asrifa
>Seluruh kontributor mendapatkan e-sertifikat dan potongan 10% jika membeli buku tersebut
Batas pengiriman naskah sampai tanggal 16 Januari 2015 pukul 23.59 WIB.
Gimana, menarik bukan? Tunggu apalagi, ayo ikutan, jangan nunggu DL! Jangan lupa taati persyaratannya, ya!
Jika ada satu persyaratan saja yang tidak ditaati, maka naskah dianggap gugur.
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan inbox PJ Event atau tulis di kolom komentar. Tapi, jangan menanyakan persyaratan yang sudah jelas.
Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Salam Pena
ttd
PJ Event
(Akatsuki Zozo)
Sabtu, 10 Januari 2015
Lumbung Puisi Jilid III En Kurliadi Nf
PEREMPUAN
TRENGGALEK
Rin,
acapkali rindu menanam sumur airmata di dadaku
Capung
terbang melingkari bayang matahari
Sebab
cinta adalah haluan bagi senyum kita di hari esok
: berenang
di kolam matamu
Istikharahku
kembali menguning
Membuahi
telapak doa yang terus mengalir mengisahkan cinta dan cita
: aku
berlari di padang cinta
keringat
semakin basah saja lukanya
membunyikan
sejenis nada nada runcing
yang
berdiam dalam guritan tatap mata kita
: semenjak
kamar ini sepi dari suaramu
aku
sering mencari lubang rembulan
untuk
bercerita
menuang
sedikit malam pada pintu kamar
agar
gelap tetaplah putih
di desahan
junub kita memenggal waktu
ketika
ciumannmu sedikit hilang di bibirku
hambar
paling dalam adalah surat
dari
perih yang tak lepas
mengenalkan
usianya pada deru sepi,
karena
ketika niat menggantung di jendela
hujan
tiba-tiba pasrah disembunyikan oleh mata
: mendekatlah,
lalu izinkanlah aku tidur di dadamu
sebagai
zakat airmata yang tak linu
menyirami
syahwatku yang telah lunas
membayar
hutangku pada kemarau rindumu
Rin,
acapkali kita mencampur mani kita di malam itu
Sebagai
laut ibadah, agar pahala yang malaikat catat di rahimmu
Tetapalah
surga yang penuh dengsn rukun kerinduan
: pinjamlah
rembulan semalam,
aku
ingin belajar tumbuh menjadi purnama
agar cahaya tetaplah berakar di matamu
Rin,
buanglah puisi ini pada tempatnya
Yaitu
di dadamu yang syahwat dan belukar
2014
Belum diseleksi
EMMA
Biarlah darahku habis emma
Puisi ini adalah mulut rindu yang menganga
Mencari bau hari di sumur doa
Membatalkan kata sebelum bersuara
Jika cinta ini adalah bekal menuju surga bersamamu
Maka akulah lelaki pengamal cinta
Juga pemegang kunci untuk sampai
Sebagai penghuninya
2015
Kamis, 08 Januari 2015
Pepaya Australia ada di rumah Carlota
Pepaya Australia ada di rumah Carlota
Carlota anak Australia
terlahir di Indramayu
dengan ibu muda nan lucu
yang ketemu saat musim salju Australia
dan panas jakarta
Aku mau asal aku diberi pepaya Australia
buah panjang dan keras waktu muda kuning kemerahan
aku suka pepaya Australia keriting daunnya banyak bijinya
Sayang, musim pepaya tiba, setahun sekali
di musim salju dan panas Jakarta
Dia akan datang bersama pepaya kesukaanku
di Indramayu kota kedua setelah Jakarta
Dia tanam pepaya depan rumah Carlota
sebagai ciri Australia
Rg Bagus warsono
Carlota anak Australia
terlahir di Indramayu
dengan ibu muda nan lucu
yang ketemu saat musim salju Australia
dan panas jakarta
Aku mau asal aku diberi pepaya Australia
buah panjang dan keras waktu muda kuning kemerahan
aku suka pepaya Australia keriting daunnya banyak bijinya
Sayang, musim pepaya tiba, setahun sekali
di musim salju dan panas Jakarta
Dia akan datang bersama pepaya kesukaanku
di Indramayu kota kedua setelah Jakarta
Dia tanam pepaya depan rumah Carlota
sebagai ciri Australia
Rg Bagus warsono
Langganan:
Postingan (Atom)