AKU BURUNG INGIN BICARA
h. shobir poer
Aku burung ingin bicara:
di rumah miniatur rimbun, kami tinggal
mengalir gemericik air, temani senandung
di setiap pagi,siang, malam sambil mengepakkan sayap
ku menari bersamamu
kau dan aku, ciptaanMu yang saling berbagi
kau datang, tengok kawankawan ku yang mengaum,
membagi makanan anakanakku yang mencicit,
menderit, berkokok, menyiulkan suara indah ke telingamu
di rumahku, hutan belantara miniatur yang kau buat
aku sumringah betapa syukur ucap padamu
yang bertandang dan membagi cinta
dengan menaburkan senyum, tangan yang kau ulurkan
dan makanan makanan yang kau tebar di manamana
namun sayang, aku tak sanggung mematuk lagi
harimau terkatup mulutnya, tak sanggup mengaum
kawankawanku mulai kehilangan cinta
rumah miniatur menjadi kandang neraka
banyak yang mati siasia
Tangsel, 17 April 2016
h. shobir poer
Aku burung ingin bicara:
di rumah miniatur rimbun, kami tinggal
mengalir gemericik air, temani senandung
di setiap pagi,siang, malam sambil mengepakkan sayap
ku menari bersamamu
kau dan aku, ciptaanMu yang saling berbagi
kau datang, tengok kawankawan ku yang mengaum,
membagi makanan anakanakku yang mencicit,
menderit, berkokok, menyiulkan suara indah ke telingamu
di rumahku, hutan belantara miniatur yang kau buat
aku sumringah betapa syukur ucap padamu
yang bertandang dan membagi cinta
dengan menaburkan senyum, tangan yang kau ulurkan
dan makanan makanan yang kau tebar di manamana
namun sayang, aku tak sanggung mematuk lagi
harimau terkatup mulutnya, tak sanggup mengaum
kawankawanku mulai kehilangan cinta
rumah miniatur menjadi kandang neraka
banyak yang mati siasia
Tangsel, 17 April 2016