Untuk menjadi baca puisi sebagai tontonan hiburan komersial (industri kreatif/intertaimet ) maka perlu dirintis oleh pelaku sastra itu sendiri bagaimana membuat baca puisi ini merupakan sesuatu yang digemari sebagai suguhan yang tidak saja inklusif tetapi juga digemari memasyarakat. Diantara pembentukan kearah itu adalah:
1. Mengevaluasi apabila peristiwa pentas baca puisi yang sepi pengunjung.
2. Menghidupkan inovasi baca puisi seperti musikalisasi dengan berbagai jenis musik baik klasic atau modern. Merambah perpaduan dengan drama, monolog, film dsb.
3. Memberkan kesempatan baca puisi pada mereka para tokoh-tokoh publik seperti artis, tokoh politik atau pejabat atau tokoh masyarakat.
4. Menghidupkan berbagai sanggar, kelompok belajar sastra, grup baca puisi, maupun grup musikalisasi puisi.
5. menumbuhkan komunitas-komunitas penyair/sastrawan di berbagai pelosok nusantara.
6. Perlu ditumbuhkan kreatif pertunjukan baca puisi yang menatrik dan baru sehingga memperbanyak warna, jenis atau model baca yang beraneka.
rg bagus warsono, 11-2-16
gambar dari google
1. Mengevaluasi apabila peristiwa pentas baca puisi yang sepi pengunjung.
2. Menghidupkan inovasi baca puisi seperti musikalisasi dengan berbagai jenis musik baik klasic atau modern. Merambah perpaduan dengan drama, monolog, film dsb.
3. Memberkan kesempatan baca puisi pada mereka para tokoh-tokoh publik seperti artis, tokoh politik atau pejabat atau tokoh masyarakat.
4. Menghidupkan berbagai sanggar, kelompok belajar sastra, grup baca puisi, maupun grup musikalisasi puisi.
5. menumbuhkan komunitas-komunitas penyair/sastrawan di berbagai pelosok nusantara.
6. Perlu ditumbuhkan kreatif pertunjukan baca puisi yang menatrik dan baru sehingga memperbanyak warna, jenis atau model baca yang beraneka.
rg bagus warsono, 11-2-16
gambar dari google