TEKS SULUH


Minggu, 14 Agustus 2016

Segera Hadir Kumpulan Puisi Bersama Bertema Margasatwa di Lumbung Puisi Jilid IV





   Banyak margasatwa kita yang punah. Ketika kapal kapal asing yang nyolong ikan ditembak ditenggelamkan, Anda tidak tahu berbagai jenis kera dari rumpun yang sama Sumatra/Kalimantan di colong juga. Apa yang ditembak apa yang ditenggelamkan. Sebab malingnya tidak kemana-mana masih berada di luar negeri. Orang kitalah yang memperkaya diri.

    Beberapa tahun lalu ada bangkai kawanan gajah, tetapi gadingnya sudah tak menempel di kepalanya.
Lalu burung-burung luar negeri yang mungkin bawa penyakit datang dari celah-celah pagar negeri , mengisi sangkar-sangkar hobies burung berkicau.
Dan sungguh luar biasa lagi, ada orang pekerjaannya melawan maut, memburu buaya ganas di sungai-sungai buas. Ternyata mereka mengambil kulit buaya itu.



Penulis :

1.Abu Ma’mur MF (Brebes)
2.Agustav Triono (Purbalingga)
3.Alveng Subrata(Surabaya)
4.Amrin Moha (Cirebon)
5.Anggoro Suprapto(Semarang)
6.Anjrah Lelono Broto(Jombang/Mojokerto)
7.Arif Khilwa (pati)
8.Ari Witanto (Bekasi)
9.Arwinto Syamsunu Ajie(Kebumen)
10.Arya Setra (Jakarta Utara)
11.Bambang Widiatmoko(Jakarta)
12. Damar Angara (Demak)
13.Dedy Tri Riyadi (Tangerang)
14.Denting Kemuning(Surabaya)
15.Denis Hilmawati (Bekasi )
16.Dharmadi, DP (Purwokerto)
17.Daviatul Umam (Sumenep)
18.Eka Rs (Tasikmalaya)
19.Ersa Sasmita(Jakarta)
20.Eno El Fadjeri (Jakarta Barat)
21.Eri Sofratmin (Muara Bungo Jambi))
22.Faiz Saf'ani(Tegal)
23. Fitrah Anugerah(Bekasi)
24. H. Shobir Poer (Tangerang)
25. Hadi sastra(Tangerang)
26.Harmany (Pamekasan)
27.Hasan Maulana A. G( Serawak Malaysia)
28..Heru Mugiarso(Semarang)
29.Jen Kelana(Muara Angin Jambi)
30.Kurniawan Yunianto(Semarang)
31.Little Lite (Muara Bungo, Jambi)
32.Mike Dwi Setiawati(Cirebon)
33..Mohamad Firdaus (Banyumas)
34.Muakrim M Noer Soulisa (Maluku Tengah)
35.Mukti Sutarman Espe (Kudus)
36.Nanang Suryadi (Malang)
37.Navys Ahmad(Tangerang)
38. Ni Made Rai Sri Artini (Denpasar)
39.Novia Rika (Jakarta)
40.Rachmad Basuni (Solo)
41.Refa Kris Dwi Samanta (Banyumas)
42.Rere Desvada (Bandung)
43.Riswo Mulyadi (Banyumas)
44.Rg Bagus Warsono(Indramayu)
45.Sami’an Adib (Jember)
46.Shon Sweet's(Sidoarjo)
47.Sumrahhadi (Munadi Oke)(Jakarta)
48.Sri Subekti Handayani (Bandung)
49.Supi El-Bala (Tangerang)
50.Suyitno Ethex (Mojokerto)
51.Tajuddin Noor Ganie(Banjarmasin)
52..Thomas haryanto soekiran(Purworejo)
53.W Haryanto(Blitar)
54.Wadie Maharief (Jogyakarta)
55.Wahyudi Abdurrahman Zaenal (Ketapang Kalbar)
56. Wans Sabang(Jakarta)
57.Yuyun Ambarwanto(Wonogiri)




























   Ternyata margasatwa (binatang) kita penuh filosofi, kelakuan binatang kadang cermin buat filosofi hidup. Bukan berarti lebih baik binatang dari manusia, tetapi manusialah yang mirip perilaku binatang. Atau bisa juga binatang lebih baik perilakunya ketimbang segelintir manusia yang kadang tak memiliki norma. Tetapi pernyataan ini jangan ditafsirkan demikian sebab puisi adalah gambaran , sebuah gambaran yang memiliki ragam apresiasi. Boleh jadi apresiasi itu berbeda dari sebuah puisi. Makna yang sama arti pun berbeda bila dipadukan dengan kata lain, bukan. Nah kalau begitu puisi adalah permainan kata-kata.