Banyak margasatwa kita yang punah. Ketika
kapal kapal asing yang nyolong ikan ditembak ditenggelamkan, Anda tidak tahu
berbagai jenis kera dari rumpun yang sama Sumatra/Kalimantan di colong juga.
Apa yang ditembak apa yang ditenggelamkan. Sebab malingnya tidak kemana-mana
masih berada di luar negeri. Orang kitalah yang memperkaya diri.
Beberapa tahun lalu ada bangkai kawanan
gajah, tetapi gadingnya sudah tak menempel di kepalanya.
Lalu burung-burung luar
negeri yang mungkin bawa penyakit datang dari celah-celah pagar negeri ,
mengisi sangkar-sangkar hobies burung berkicau.
Dan sungguh luar biasa
lagi, ada orang pekerjaannya melawan maut, memburu buaya ganas di sungai-sungai
buas. Ternyata mereka mengambil kulit buaya itu.
Penulis :
1.Abu Ma’mur MF (Brebes)
2.Agustav Triono
(Purbalingga)
3.Alveng
Subrata(Surabaya)
4.Amrin Moha (Cirebon)
5.Anggoro
Suprapto(Semarang)
6.Anjrah Lelono
Broto(Jombang/Mojokerto)
7.Arif Khilwa (pati)
8.Ari Witanto (Bekasi)
9.Arwinto Syamsunu
Ajie(Kebumen)
10.Arya Setra (Jakarta
Utara)
11.Bambang
Widiatmoko(Jakarta)
12. Damar Angara (Demak)
13.Dedy Tri Riyadi
(Tangerang)
14.Denting
Kemuning(Surabaya)
15.Denis Hilmawati
(Bekasi )
16.Dharmadi, DP
(Purwokerto)
17.Daviatul Umam
(Sumenep)
18.Eka Rs (Tasikmalaya)
19.Ersa Sasmita(Jakarta)
20.Eno El Fadjeri
(Jakarta Barat)
21.Eri Sofratmin (Muara
Bungo Jambi))
22.Faiz Saf'ani(Tegal)
23. Fitrah
Anugerah(Bekasi)
24. H. Shobir Poer
(Tangerang)
25. Hadi
sastra(Tangerang)
26.Harmany (Pamekasan)
27.Hasan Maulana A. G(
Serawak Malaysia)
28..Heru
Mugiarso(Semarang)
29.Jen Kelana(Muara
Angin Jambi)
30.Kurniawan
Yunianto(Semarang)
31.Little Lite (Muara
Bungo, Jambi)
32.Mike Dwi
Setiawati(Cirebon)
33..Mohamad Firdaus
(Banyumas)
34.Muakrim M Noer
Soulisa (Maluku Tengah)
35.Mukti Sutarman Espe
(Kudus)
36.Nanang Suryadi
(Malang)
37.Navys
Ahmad(Tangerang)
38. Ni Made Rai Sri
Artini (Denpasar)
39.Novia Rika (Jakarta)
40.Rachmad Basuni (Solo)
41.Refa Kris Dwi Samanta
(Banyumas)
42.Rere Desvada
(Bandung)
43.Riswo Mulyadi
(Banyumas)
44.Rg Bagus
Warsono(Indramayu)
45.Sami’an Adib (Jember)
46.Shon Sweet's(Sidoarjo)
47.Sumrahhadi (Munadi
Oke)(Jakarta)
48.Sri Subekti Handayani
(Bandung)
49.Supi El-Bala
(Tangerang)
50.Suyitno Ethex
(Mojokerto)
51.Tajuddin Noor
Ganie(Banjarmasin)
52..Thomas haryanto
soekiran(Purworejo)
53.W Haryanto(Blitar)
54.Wadie Maharief (Jogyakarta)
55.Wahyudi Abdurrahman
Zaenal (Ketapang Kalbar)
56. Wans Sabang(Jakarta)
57.Yuyun
Ambarwanto(Wonogiri)
Ternyata margasatwa (binatang) kita penuh
filosofi, kelakuan binatang kadang cermin buat filosofi hidup. Bukan berarti
lebih baik binatang dari manusia, tetapi manusialah yang mirip perilaku
binatang. Atau bisa juga binatang lebih baik perilakunya ketimbang segelintir
manusia yang kadang tak memiliki norma. Tetapi pernyataan ini jangan
ditafsirkan demikian sebab puisi adalah gambaran , sebuah gambaran yang
memiliki ragam apresiasi. Boleh jadi apresiasi itu berbeda dari sebuah puisi.
Makna yang sama arti pun berbeda bila dipadukan dengan kata lain, bukan. Nah
kalau begitu puisi adalah permainan kata-kata.