TEKS SULUH


Kamis, 02 April 2020

Puisi-puisi Corona , HERISANTO BOAZ ELEGI MEMBACA PANDEMIK

Puisi-1 Karya : HERISANTO BOAZ



LUSASTRA MELAWAN CORONA



peperangan ini telah dibentangkan

tanpa senjata, tanpa musuh kelihatan

tapi mencekam, para korban bergelimpangan

tanpa pandang muka, semua bisa diserang

dikepung kematian, keyakinan dipertaruhkan



ini bukan perang antar negara di bumi

juga bukan serangan planet antar galaksi

ini ciptaan terhebat lawan yang nano mini

tapi bisa menyusup, dan tak mudah diketahui

menyergap nafas, dan paru-paru pun terinfeksi

ini perang senyap, tapi bisa terekam dalam puisi



markas perang ini di rumah sakit bertanda siaga

hidup dan maut berkecamuk, dalam takut fana

semua wajib taat dan patuh pada protokol negara

anggaran besar digelontorkan, tangani bencana

di sudut rumahnya, Lusastra doa melawan Corona



@Teater Holistik,  Bandung, 27 Maret 2020


















 HERISANTO BOAZ



ELEGI MEMBACA PANDEMIK



dengan huruf kecil melambangkan nurani

kutulis kembali, elegiku membaca pandemik

catatan tragedi banyak bangsa di muka bumi



di Wuhan, China, wabah itu berasal, kota dikunci

meski tak religi, rakyatnya tertib mengatur diri

pemulihan dan kesembuhan masal cepat terjadi



di Iran, Inggris, India, Belanda, USA, Arab dan Itali

dan banyak negara lainnya, korban tiada henti

meski katanya religi atau modern dan teruji



di Indonesia, religi berwarna, komen merajalela

mulai si mulut zonk, yang banci dungu jika bicara

hingga stasiun tv serak, debat berak sok kuasa

semuanya dan pengikutnya, hanya nyinyir berbusa

mereka akan ditagih nyawa oleh korban kelak di sana



di bait seni ini, di sudut kota tak punya tradisi puisi ini

sajakku mencatat, rakyat banyak, dan pemimpin, sehati

menghadang pandemik, dengan kerja, doa, dan nurani



@Bait Seni Hereditas,  Bandung,  28 Maret 2020