Tentang Penyair Narsis
Publikasi memang perlu. Tetapi publikasi berkaitan erat dengan aktifitas dan prestasi itu.Seorang artis, misalnya dipublikasikan terus menerus namun hanya diberitakan masalah keluarga (sebuah masalah klasik kehidupan) maka pemeberitaan dengan maksud untuk mencari popularitas hanya sebatas ketika public medengar atau sempat membacanya, sudah itu,beralih kepada tokoh lain.
Beda dengan sosok penyair. Penyair narsis itu sangat diperlukan. Karena pembaca ingin mengetahui sosok penulisnya. Jadi karya dan penciptanya diketahui masyarakat.
Jadi Penyair Narsis, itu lumrah, sebab mendampingi puisinya. Tentu saja penampil itu jika bersamaan dengan apa yang dibicarakan yaitu karyanya.
Berikut beberapa pendapat tentang penyair narsis dari penyair itu sendiri.
Indrie Matrie mengatakan bahwa penyair narsis biasanya “Modus” dibalik kaTa-kata. Tapi gak masalah selama modusnya positif buat semua. Lee Mirna: Penyair narsis itu cari perhatian agar pesan dan maksud sampai kepada penikmatnya.
Dwi Indriani Masruroh: Penyair Narsis adalah puisi diluar nalar imajinasi.
Riswo Mulyadi: Penyair narsis adalah puisi tanpa diksi.
Lagung Lima Belas : Sekarang lebih simpel bang, katakan dengan emoji. Sedangkan Agus Chaerudinov Vandee: Penyair Narsis adalah ingin membuktikan eksistensi diri bahwa ia mampu berkecimpung di dunia sastra.
Selain pendapat itu Rian Hidayat memperkuat pendapat diatas bahwa :Gejolak halusinasi penyair, seakan menjadikan tema/ulasan yg dibilang narsis, padahal penyair sedang tak melakukan kajadian tersebut.
Namun tak sedikit orang ngomong bernada miring terhadap penyair narsis itu. Tetapi L. Nard Christine Leoni Maria penyair narsis itu yang bikin orang geleng-geleng kepala.
Popularitas perlu dijaga dengan reputasi.Reputasi disamping berkaitan dengan aktifitas diri juga menyadari kedudukannya sebagai figurpublik. kalau memang telah menemukan jati disebagai penulis , ya tetap menuilis. Kalaumerasa menemukan sebagai cerpenis lebihmenguntungkan ya menulis cerpen. begitu juga ketika seorang penulis novel merasa di novel initempatnya, dia akan konsekwen sebagai penulisnovel. Meski banyak yang multi talenta bisamenulis ragam apa saja karena semua karyanyatermasyur itu istimewa dan juga karenakaitannya dengan semua apa yang disebutkan diatas. (Rg Bagus Warsono , kurator sastra di Lumbung Puisi)