TEKS SULUH


Senin, 10 Maret 2014

Cecep Nurbani (014)

Sketsa Lukisan Kotaku
Garut,14 November 2012

ingin sekali mengungkapkan tapi selalu terurungkan...
karena pasti ada menjegal dan berteriak.."Jangan bermimpi..!!?"
yakin ini..,
hanya menjadi kesakitan tak bertuan dan berujung...

lihat..!!? dengarkan...
wajah wajah membosankan bersenam manis
menawarkan diri menaikan harga
tumpang nama pada sebuah produk unggulan..,

"pahit ternyata yang kami dapat..." seorang RTM teriak tak tertahan
sambil mengikatkan endong dipunggungnya dan menuntun seorang bocah
setelah membaca sebuah spanduk iklan yang menghiasi jalan kota

disisi lain..., ada camry baru dan didalamnya aneka aneka mengiurkan terhidang
adu tawar soal persentase yang akan segera dilekaskan
SPK ataupun apa itu namanya...,sudah siap terkondisikan dalam tawarnya
hanya tinggal pena dan sedikit bubuhan Cap atas nama negri
"Soal itu gampang..!?
" persen nya itu lho yang musti jelas..!!?" jawabnya memegang telepon genggam sambil tumpang kaki biar bergaye...
Apapun itu Nama dan Jenisnya Selalu Berserakan
Grt, 12 September 2013

televisi, koran dan radio menceritakan segala tentang masa depan dan  masa iya
pembunuhan,
perampokan,
pemerkosaan,
kesurupan
korupsi
mutilasi
ibu buang bayi
suami bunuh istri
penggusuran pasar
teroris
sampai daging sapi import yang tak jelas berujung
dan peringkat  tertinggi ditangga hits khabar hari ini sebuah pertandingan silat duel kepala sekolah yang disaksikan oleh guru guru dan murid muridnya
bersorak menari menjadi team  chearleeders sebagai penyemangat
itu juga dari televisi yang bercerita..
begitu konyol negri ini

apapun itu nama dan jenisnya selalu berserakan

disisi lain, ada yang namanya fashion show
pakaian  pakaian yang melukiskan setengah syahmat orang bilang itu life style
menyuguhkan datails anatomi perempuan melenggang
saling bermunculan saling bersahutan
hingga bangga berakhir dengan aplaus meriak serentak

apapun itu nama dan jenisnya selalu berserakan

ditrotoar..,
kaki lima mengadu nasib dengan
memasang badan takut takut petugas datang
seperti maling mengintip tuan rumah
gadis cilik bersaudara bernyanyi sambil menghirup udara segar dari kaleng Lem
pengamen jalanan bernyanyi bermuram durjana sambil melihatkan  taringnya berharap uang kertas yang diterima

suungguh konyol dan menyedihkan  negeri ini









maaf bila itu tak berkenan...
17 Desember 2012
tak ada yg bisa kuberikan lagi
seperti itu kelak nanti..;mungkin..

maaf bila itu tak berkenan
atau tak menjadikannya jadi
silahkan terima atau tidak...
bagiku tetap dan tersenyum  reda...
karena suatu saat..
kau akan tetap seperti itu
dan kembali pada yang seharusnya

hari ini atau besok nanti
semua itu telah tercatat pada sebuah sejarah
dan akan selalu membayangi ditiap senja habis

maaf bila itu tak berkenan
atau tak menjadikannya jadi


Grt, 17 Des 2012

kembalilah
29 Maret 2013 pukul 19:48

"tempat pulang  adalah tempat dimana ada seseorang yang menunggu",
begitu cepat melekat pernyataan itu.

tempat itu
Dua hari kebelakang
seketika rasa rindu lepas tapi ada yang berbeda dan tak jelas...
tak ada satu pun seongok hasrat atau sensasi berarah
seperti burung pipit pergi kesawah mencari biji padi dan tak pernah kembali
aku merindukan...percakapan percakapan istimewa
canda tawa karena gesekan intelegensi
bertukar inspirasi perubahan kota kelahiran
hingga menara Mesjid sejenak menghentikan memanggil
dan kita pun berhenti menyambut raja sunyi berkunjung dalam seribu sepi...

dan hari ini
semakin kuat sensasi itu
hanya seorang ismaya dan sebongkah molen yang setia
iya..., hari sebelumnya telah kudapatkan
kabar tentang burung pipit yang tak kembali
ada yang beritual penebusan dosa dengan jarum dan selang yang melilit
berdoa agar segera menjauh
ada yang membelah waktu dengan hasratnya agar segera kembali...
ya..., kembali tak pernah kembali
hanya kembalilah yang bisa kembali


Garut (Tikcin), 29 Maret 2013





















Galaxy Tikcin disebuah negri Domba
18 November 2012

Terjebak atau hening galaxy
 Sore menunggu..
hujan menarinari
lalulang dibola kelopak mata

ah, entah siapa yang kutunggu..!!?
hanya gemericik dan teriakan orang adu tawar yang menghampiri

Lantas kemana keramaian sisa kemarin!!???
tentang mereka yang beradu pandang
bercakap kengerian darah darah menggenangi Palestina
atau...
tentang peraihan simpatisan para elite elite politk
menghitung *jumlah penduduk yang menganga

Sebuah Negri domba meretas menyeluruh aku

kemarilah,,,!? lihatlah...
disini...
orang berjubel sibuk berteduh kesana kemari
karena dapur teringat belum berasap
atau sebongkah keinginan tak tertutup

galaxy ini begitu menyedihkan
hingga tak bisa hengkang dari syahwatku


Tikcin (Garut), 18 Nov 2012

















Dia Sekarsari Asihku
11 Februari 2014 pukul 20:58

setiap detik rasa sesak semakin tak sopan
berjubel
bergelantungan
duduk sembarang tak beretika
ada yang tumpang kaki dengan senyum meledek
ada yang asyik membaca koran
secangkir kopi
meneriakan asap cerutu  bermerk Columbia

"Ohh.. siapa dia..!!?" suara bertanya
keluar dari dinding dan menara sukmaning rasa
"Sekarsari asih.. " jawabnya gemulai
semua diam tak berkutik
sesak nan berbagi
serupa kabut asap rindu mengutuk serapahku dipagi bening








Memilih diam dan menikmati
12 Desember 2013 pukul 11:40
aku lebih memilh diam dan menikmati
tersenyum
tak berkata
saat kau menusukan belati kerinduan

aku lebih memilih diam dan menikmati
menatap
berpasrah
ketika puisi berulah menggoncangkan bulanmu

aku lebih memilih diam dan menikmati
acuh tak acuh
berpikir
disaat semua orang berteriak tentang malam

aku lebih memilih diam dan menikmati
seksama
menyerap
ketika kau asyik bermain strategi dan menyerang

dan aku lebih memilih diam dan menikmati
sedikit kata
bergoyang
ketika kau sadap telepon genggamku

Kuta, 24 Nov 13








Nala..
5 Januari 2014 pukul 9:58
adalah padang rumput subur tebal menari lantaran angin lirih memanja
ditengahnya tertahan sebuah pohon
warna lembayung menghampar
dan sungai kecil mendesir bernyanyi kidung cinta

Nala..
lahir mengalir dari rumput nadi nadi
ruh ruh kecil para jemari
meremah 99 nama yang tercungkil
karena kau Nala..

Nala...
bergemuruh..
menjelang dini waktu lembut merasuk
berjelajah ditiap detak
meremas
menjamak semua tradisi karena kau Nala

Nala..
merintih;
"kini aku ditelinga kananmu..!!"
bisik meluruh dinding langit dini
sekelebat cahya bintang berekor minggat dalam mata
menembus negri ajaib
dan aku ikut menghilang
karena kau Nala

Nala...
menghentikan hujan
dan memaki resahnya alam
karena bumi telah basah
itupun karena kau Nala..

Nala..
berlabuhlah...
disini..
digalangan kecil
untuk menyangga selama entah berkeinginan
karena kau  adalah Nala
adalah demikian dan seterusnya