TEKS SULUH


Sabtu, 09 Mei 2015

Penyair Rg Bagus warsono Luncurkan Antologi Mas Karebet 2015

Penyair populair asal Tegal yang bermukim di Indramayu kembali luncurkan antologi puisi imajener terhadap tokoh populair Indonesia yang fonumental yang diberi nama Mas Karebet. Penyair yang aktif menggrakan sastra di  sanggar sastra Meronte Jaring Indramayu ini termasuk penyair yang produktif di masa ini. Pada 21 April 2015 bertempat di sasnggar sastra Meronte Jaring berkumpul kurang lebih 20 penyair diluncurkan secara sederhana Antologi Mas Karebet karya Rg Bagus Warsono. Acara di gubuk sanggar ini berlangsung meriah dan penuh persaudaraan di kalangan penyair. Beberapa penyair kondang yang hadir seperti Dyah Styawati dan Nurochman Sudibyo serta beberapa penyair lain turut membacakan puisi-puisi antologi Mas Karebet ini.
   Acara peluncuran yang bertepatan dengan hari kartini sama sekali tidak menyentuh hal emansipasi atau perempuan Indonesia, namun hari 21 April ini adalah tradisi bagi keluarga Rg Bagus warsono untuk menyelenggrakan kegiatan-kegiatan sastra.
  Disamping pembacaan puisi alam acara ini mengundang beberapa  sahabat media lokal dan nasional serta para pelajar dan mahasiswa pencinta sastra di Indramayu. (rof bicara)

Berikut puisi Rg Bagus Warsono dalam antologi ini :
28.Potong Jari Manisku Saja

Potong Jari Manisku Saja
Boleh di dua tanganku
dan sayur sup beraroma khas nusantara
kupersembahkan untuk tuan mulia
dengan pernyataan bermaterai sejuta
karna yang enamribu masih bisa ditipu
dan aku hadirkan seratus saksi biksu
karna saksi berni kalau seratusjuta
Tuan tak ada algojo muntilasi
tembak mati berarti menunggu
hukum mati berarti menunggu taubat
dikurung berari bersembunyi
banding berari menambah rezeki
boleh di dua tanganku
dengan mangkuk kuah kaldu
Potong jari manisku saja
tanpa publikasi
karena semua yakin untuk tulang sup negeri
dan ada cctv sebagai saksi tadi malam
yang tiada gambar karena petang
gelap warna meski baterai baru
yang terlihat hanya darah
menghitam menutupi semua layar
menimbulkan keyakinan hakim
tak pengaruh bila tiada jari manis
kalian bebas tanpa syarat..............................
Potong jari manisku saja katanya.

Indramayu, 23 Oktober 2013