TEKS SULUH


Minggu, 31 Mei 2015

PUISI KARYA TOTO SUDARTO BACHTIAR

Pahlawan Tak Dikenal

Karya : Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tau untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sunyi padang senja
Dunia tambah bekudi tengah derap dan suara merrdu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November,hujan pun mulai turun
orang orang-ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur,sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda




TENTANG KEMERDEKAAN


Karya : Toto Sudarto Bachtiar



Kemerdekaan ialah tanah air dan laut semua muara
janganlah takut kepadanya

Kemerdekaan ialah tanah air penyair dan pengembara
janganlah takut padanya

Kemerdekaan ialah cinta salih yang mesra
Bawalah daku kepadanya





GADIS PEMINTA-MINTA

Karya :Toto Sudarto Bachtiar



Setiap kali bertemu,gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku,pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang,tanpa jiwa

Ingin aku ikut,gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang

Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda