Kalau penyair sudah terkenal seperti ini baru hebat :
Ketika membeli ikan segar di pasar ikan, bakul ikan itu menyambut, "Silahkan Den Penyair pilih ikan yang mana?". Ketka naik andong, sais delman itu mengakatan , "Monggo Den Penyair" sambil mempersilahkan pakai ibu jari. Ketika membeli rokok , pemilik warung rokok itu mengatakan , Mas Penyair monggo, rokok yang mana? Ketika mau masuk bank, satpam menyapanya . "Selamat siang Penyair" .dan Ketika orang mencari rumahnya bertanya, "Mas mau tanya dimana rumah penyair...." .
Ketika membeli ikan segar di pasar ikan, bakul ikan itu menyambut,
"Silahkan Den Penyair pilih ikan yang mana?". Ketka naik andong, sais
delman itu mengakatan , "Monggo Den Penyair" sambil mempersilahkan pakai
ibu jari. Ketika membeli rokok , pemilik warung rokok itu mengatakan ,
Mas Penyair monggo, rokok yang mana? Ketika mau masuk bank, satpam
menyapanya . "Selamat siang Penyair" .dan Ketika orang mencari rumahnya
bertanya, "Mas mau tanya dimana rumah penyair...." .Ketika membeli ikan segar di pasar ikan, bakul ikan itu menyambut, "Silahkan Den Penyair pilih ikan yang mana?". Ketka naik andong, sais delman itu mengakatan , "Monggo Den Penyair" sambil mempersilahkan pakai ibu jari. Ketika membeli rokok , pemilik warung rokok itu mengatakan , Mas Penyair monggo, rokok yang mana? Ketika mau masuk bank, satpam menyapanya . "Selamat siang Penyair" .dan Ketika orang mencari rumahnya bertanya, "Mas mau tanya dimana rumah penyair...." .