TEKS SULUH


Kamis, 08 Desember 2016

Merenungi Korupsi di Hari Anti Korupsi

Merenungi Korupsi di Hari Anti Korupsi
Besok 9 Desember 2016 adalah hari Anti Korupsi. Bagi penyair yang getol mengkampanyekan anti korupsi seperti para penyair di buku antologi Puisi Menolak Korupsi (PMK) adalah hari dimana penyair 'merenung merenungi Indonesia ini. Meski tak berbuat praktis 'menangkap para koruptor seperti KPK , para penyair PMK telah berbuat untuk Indonesia lebih baik.
Upaya 'ngerem tindakan korupsi lewat sentuhan mental bangsa melalui sastra merupakan sumbangsih besar para penyair PMK terhadap negeri ini.
Roadshoownya yang dimana-mana memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada 'perlawanan terhadap korupsi oleh masyarakat yang digelorakan para penyair.
Namun seakan anjing menggonggong kafilah berlalu, korupsi terus saja malah menjadi-jadi. Sebuah tantangan bagi bangsa ini.
Namun ada banyak manfaat dari apa yang digelorakan sahabat penyair PMK bahwa sentuhan mental sebetulnya sama 'tusukannya dengan borgol kepolisian, atau baju KPK atau cindera mata peti mati. Sentuhan mental Anti korupsi ini yang diprakarsai para penyair PMK justru sebuah cara ampuh untuk menolak apa itu korupsi agar mereka malu, dan anti pati terhadap korupsi.
Akhirnya kita berucap terima kasih kepada para penyair PMK dengan motor penggeraknya Leak Sosiawan Leak, Heru Mugiarso dan semua saja yang menyelenggarakan Roadshoow di banyak kabupaten kota di seluruh Indonesia. Semoga di hari Anti Korupsi 9 Desember ini para penyair PMK berbahagia , bahwa telah menoreh sesuatu yang besar untuk negeri. (rg bagus warsono, 8-12-16)