TEKS SULUH


Minggu, 16 Agustus 2015

6 Penulis Perempuan Kalimantan Selatan Puisi Menolak Korupsi jilid 5, kurator Sosiawan Leak dan Koordinator Sulis Bambang.

Telah diumumkan dan saya mengucapkan.
Selamat kepada 6 Penulis Perempuan Kalimantan Selatan yang lolos seleksi penerbitan buku Puisi Menolak Korupsi jilid 5, kurator Sosiawan Leak dan Koordinator Sulis Bambang.
6 Penulis Perempuan Kalimantan Selatan tersebut adalah:
1. Trisia Chandra dari kota Banjarbaru
2. Nurmalian Sari dari kota Tanjung
3. Maria Roeslie dari kota Banjarmasin
4. Helwatin Najwa dari Kotabaru
5. Anna Mariyana dari kota Banjarbaru (?, tertulis)
6. Agustina Thamrin dari kota Banjarbaru
Semoga dampak positif dunia maya dalam penulisan puisi-puisi semakin semarak dan kepada yang menuhankan media cetak, apalagi yang menjadi persembahan kepada “pusat ibukota, jakarta”, ini menyatakan bahwa semua media di tempat mana pun, di kota mana pun, dalam format apa pun adalah layak diapresiasi, semisal ada yang ingin bicara kualitas karya maka silahkan kupas karya-karya mereka nanti di dalam buku Puisi Menolak Korupsi jilid 5 “Perempuan Menolak Korupsi” yang seluruh Penulisnya adalah Perempuan. Dan sandingkan saja dengan karya-karya yang terbit di koran-koran atau majalah-majalah sastra, apa yang mereka bicarakan lewat puisi-puisi mereka, dari sisi mana pun dengan latar bidang ilmu jenis kelamin apa pun juga. Semoga terus tetap semangat, semangat berkarya.
Kalau ada yang menyatakan bahwa di koran-koran cetak ada redaktur sebagai selektornya, kita pertanyakan dengan cara apa ia melakukan seleksi, apakah dengan selera pribadi masing-masing, ataukah ada alat khusus yang mampu menyatukan sikap bahwa puisi ini layak atau tidak layak diterbitkan, ternyata dari banyak redaktur di masing-masing koran secara umum menggunakan ‘seleranya masing-masing’ apakah ini masih patut dijadikan panutan kualitas sastra, kualitas puisi. Ini kenyataan dan memang begitulah adanya dunia sastra, jadi pada media apa pun, yang menentukan nasib sebuah karya adalah diri karya itu sendiri.
Salam gumam asa (Ali Arsy)