Dasyatnya pena penyair bisa merontokan nafsu dan juga melemah lembut hati keras. Sebuah tulisan yang bisa menghanyutkan perasaan siapa saja pembacanya. Namun juga bisa menggelorakan semangat. Dia (pembaca) lalu menepuk dada, dan berteriak kemudian merangsak menakutkan (termasuk menakutkan penguasa) karena itulah sebabnya mungkin Wiji Tukul bisa menghasut pemuda untuk menyerang Pemerintah kala itu. Maka kemudian 'sahabatku itu pergi tak tahu rimbanya.