TEKS SULUH


Kamis, 12 Mei 2016

Masgampang Prawoto PERSETUBUHAN SENONOH



PERSETUBUHAN  SENONOH

apa kamu takpernah sedikitpun melihat mataku
kemana arah mataku tertuju mencuri pandang
curi pandang itu hatiku
rasa yang terpendam oleh waktu
coba rasakan sedikit saja rasa seperti yang kurasakan
curilah pandang sedikit untukku
saat berpapasan
sedikit saja
lihatlah
cinta yang bersemayam dalam mataku.

ingin kutulis kata

kata bermuara, luas arti, tinggi makna
terkait benda purba,  berhubungan dengan rasa
hati berkatakata tanpa logika
kata apa
lupa!.

Katakata itu telah berkeringat, bermilmil lambaian tanganmu hanya sebagai penyeimbang langkah kaki yang gontai karena lelah telah bersemayam dalam pikiranmu sebelum kaki kanan terangkat kaki kirimu lebih awal melangkah bahkan tiga langkah sebelum hasrat berkata "iya".

Benar memang kata itu sudah terajut indah menjadi puisi, karena katakata itu kau katakan sebagai sebuah puisi. puisipuisi yang kau rangkai dari sebuah "keterpaksaan" itu dulu memang rimbun dan hijau kemarin telah menguning bahkan sekarang telah mengering
bersimpuh pada tanah menemani ranting kering yang telah lapuk berserakan di antara kering rerumputan yang mulai bersemi dari panjangnya kemarau bermusim.

Puisipuisi itu memang kering bahkan lebih kering dibandingkan kopi yang diangkat dari penanangan, harum memang bahkan aroma khasnya sangat menyengat menghampiri lubanglubang pernapasanmu atau mungkin puisipuisi itu sudah tertumbuk antan pejantan di lumpanglumpang hingga remuk, lembut menjadi bubuk.

Atau kalau tidak sudah terjebak dilemanya kehidupan dari persetubuhan senonoh dengan seduhan manisnya gula menggila dalam hangatnya secangkir kopi.

Sastrowidjojo - Bojonegoro, ,25042016
Masgampang Prawoto
Aktif di Sanggar Sastra ( PSJB ) Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro dan  KOSTELA ( Komunitas Sastra Teater Lamongan ).