TEKS SULUH


Sabtu, 01 Juni 2019

Tadarus Puisi III 1440 H / 2019 no. 1-5

Firman Wally
1.

BULAN SUCI

lahir kembali ramadan
bulannya berbagi tawa dan takwa
doa doa suci dilantunkan
menyejukan gersang dalam jiwa

ramadan bulan yang mulia
bulan istimewa pembawa berkah
bulan pengampunan segala dosa
pintu neraka ditutup, pintu surga pun dibuka

ramadan bulan suci
bulan pembersihan noda dan dosa di hati
inilah bulannnya untuk menyucikan diri
sebelum kita tinggalkan bumi

Ambon, 15 Mei 2019







Firman Wally
TADARUS

syair-syair suci dilantuntan seusai tarawi
tuk menyirami setiap hati yang dilanda kekeringan iman

surat demi surat riuh di telinga
sejuk di hati para pemuja asma Allah
tadarus terus meramaikan ramadan yang penuh keistimewaan
disertai lampu-lampu takwa menerangi kegelapan di lorong-lorong hati
memberi cahaya pada jiwa yang percaya atas kebesaran Allah

ramadan tiba
tadarus tak lagi asing di telinga

Ambon, 16 Mei 2019

Firman Wally kelahiran Tahoku, 03 April 1995. Puisi-puisinya sudah termuat di berbagai antologi bersama. Tergabung dalam komunitas "Alenea Baru dan Kintal Sapanggal".





2.
Sugeng Joko Utomo

"Mak tunggu sebentar
Duduklah dengan sabar"

Lantas Ilham kecil menggendong adiknya
Melangkah pasti menuju mushola
Mencoba mencari takjil sekedarnya
Untuk nanti berbuka puasa

Emak sedikit jengah
Menunggu dengan gelisah
Terbatuk-batuk menahan resah
Menyimak nasib teramat gundah

Nampak tertatih perlahan
Kakak beradik membawa bungkusan
Tentu berisi makanan
Yang berhasil mereka dapatkan

Emak mengusap mata
Menyusut air menetes darinya
Dirundung duka menangis iba
Menampak ketegaran ananda

Larat akrab menyertai hidup
Menahan beban nyaris tak sanggup
Namun teringat ke dua buah hati
Pahit getir pun harus dijalani

Dalam usia belumlah renta
Namun rapuh robohkan raga
Digerogoti penyakit tak kunjung reda
Sementara suami hilang entah ke mana

Sesaat bunyi bedug bertalu
Penanda untuk membatalkan puasa
Diawali dengan do'a nan khusyu
Menyantap hidangan dalam sahaja

Tasikmalaya, 20 Mei 2019
Sugeng Joko Utomo
#tadarus ramadhan


RAPORT MERAH IBADAH
Memasuki bulan ramadhan
Sepertinya tak jauh dari kebiasaan
Es buah dan kolak pisang
Pembuka puasa wajib terhidang
Magrib dinanti suara adzan
Bukan untuk berjama'ah sholat
Lebih mendahulukan bersantap makan
Menghabiskan hidangan yang telah siap
Menjelang waktu isya
Berduyun-duyun ke masjid dan mushola
Selayak tahun-tahun sebelumnya
Berulang kembali ritual yang sama
Dan ramadhan kali ini
Masih saja tak berganti
Lebih menonjolkan berbagai aksi
Mengumpulkan makanan untuk berbuka nanti
Sementara ibadah yang utama
Terabaikan begitu saja
Gunjing ghibah antar tetangga
Masih riuh di mulut kita
Berniat hawa nafsu dikunci
Membuang jauh tabiat dengki
Ternyata hanya haus lapar kita dapati
Karena kewajiban tak lurus dijalani
Masih saja seperti dahulu
Tak nampak perbaikan perilaku
Jangankan bertambah bersih
Nilai iman kian hilang tersisih
Tasikmalaya, 31 Mei 2019
Sugeng Joko Utomo



KUMANDANG KIDUNG SURGA
Berita lebaran semakin menggema
Gaungnya memantul kemana-mana
Baju koko gamis sarung dan mukena
Setiap toko menawarkan diskonnya
Roti kering telah penuh di meja
Berjajar dalam toples mika
Nak, tak usah bersedih
Cukuplah kita berpakaian bersih
Tidak harus berbaju baru
Simpan saja air matamu
Kumandangkan takbir penggetar sukma
Dendangkan indah nyanyian surga
Nak, lebaran itu merayakan kemenangan
Atas perjuanan berpuasa sebulan
Bersihkan hati memupuk iman
Tunaikan dengan ikhlas semua kewajiban
Meski hidup dalam kemiskinan
Bukan berarti kalah dalam pertempuran
Yang penting puasa kita
Utuh sebulan tanpa jeda
Tadarus tiada dilupa
Berprasangka baik pada sesama
Tidak berkeluh kesah meminta
Allah lebih faham padda kebutuhan kita
Mari nak berangkat ke masjid
Untuk melaksanakan sholat Ied
Buang rasa sedih di dada
Songsong karunia dari-Nya
Yakinlah tanpa baju baru
Allah pun tetap sayang padamu
Tasik 1 Juni 2019
Sugeng Joko Utomo
#tadarus ramadhan











\






3.
Zaeni Boli
Lailatul Qadar

Malam yang lebih bintang
Malam yang lebih mulia

Diturunkannya engkau
Wahai petunjuk kehidupan
Jika aku tersesat
Ijinkan aku memelukmu kembali

Bunga-bunga yang mewangi
Hasrat manusia
Yang bertobat
Rinduku
Berjumpa
Oh cahaya langit dan bumi
Zaeni Boli 2019














Zaeni Boli

Berbuka dengan yang manis

Seperti senyummu
Buah keikhlasanmu
Cintaku
Ramadhan yang manis
Ada bersamamu
Istriku
Zaeni Boli 2019

Nama : Moh Zaini Ratuloli (zaeniboli)
Tempat tgl lahir: Flores,29-08-1982
No tlp 081380724588
Belajar membaca puisi sejak 1989 ,belajar menulis puisi sejak 2002 biasa menulis dihalaman facebook ,tapi beberapa karyanya juga pernah ikut di Antologi Puisi menolak korupsi (Jilid 2b dan jilid 4),Memandang Bekasi 2015,Sakarepmu 2015,Capruk Soul jilid 2,Antologi Puisi Klukung 2016,Memo Anti  Kekerasan terhadap  anak,Lumbung Puisi jiid 5 “Rasa Sejati”(antologi) 2017  dan Koran maupun bulletin lokal di Bekasi .sejak 2013 –sekarang tergabung dalam komunitas Sastra Kalimalang(Bekasi) .
Juga aktif bergiat di literasi dan teater.Sekarang tinggal di Flores aktif di Nara Teater ,menjadi ketua TBM Lautan Ilmu dan mengajar di SMK SURA DEWA Flores Timur .






4.
Agustav Triono.

SENYUM SAHUR

Dengan senyum aku sahur
Segelas teh hangat
Juga sayur yang dihangati
Sisa buka magrib tadi
Senyum hangat anak istri
Meruang rumah cahaya
Berbagi kasih dan kisah
Bulan rahmat bulan berkah
Jangan siakan

Sahur ibadah jangan terlewat
Semoga barokah, rahmat semesta
Senyum terlukis di wajah
Menjaring pahala bulan puasa

Mei 2019






Agustav Triono
Tiga Puluh Hari Arungi Ramadhan
Tiga puluh hari arungi
Samudera Ramadhan
Riuh gelombang
Kadang menghantam
Badai godaan melesat
Menjemput kokoh
Iman kadang oleng
Kapal sarat asa
Harap ridhoNya
Semoga didapat Raih pahala
Ke pulau tuju segera kayuh
Dengan amalan
Gelar di hamparan
Bulan kesembilan

Tiga puluh hari tempuh
Perjalanan kelana
Jangan meragu
Lailatul Qadar menanti
Tuk diraih
Dengan itikaf
Dengan amalan-amalan
Hingga ujung malam

Tiga puluh hari berenang
Di lautan Ramadhan
Dengan bahagia
Dengan kerinduan
Terus berjumpa
Tak ingin pisah
Mei-2019
Agustav Triono. Lahir di Banyumas, 26 Agustus 1980. Alamat Perumahan Puri Boja Blok E-31. Bojanegara,Padamara,Purbalingga 53372. Akun FB: Agustav Triono. Alamat Email : agustavtriono@gmail.com.
  Bergiat di Teater Tubuh Purwokerto, Komunitas Teater dan Sastra Perwira (KATASAPA) Purbalingga, komunitas Pena Mas Banyumas, komunitas HTKP Purwokerto dan Majalah ANCAS. Menulis puisi, cerpen, dan naskah drama. Karya-karyanya pernah termuat di beberapa media massa dan dibuku antologi. Kini mengabdi sebagai Guru honorer di SMP N 1 Mrebet, Purbalingga sambil melatih beberapa kelompok teater sekolah.





















5.
Agus Mursalin

TADARUS SEHARI SEMALAM

Lelaki tua berambut perak penuh di kepala
Kelopak mata cekung berhias lingkaran hitam di  bawahnya
Mulut kering bau bangkai
Nafas tersengat uap karbit
Melangkah gontai di puasa hari ketiga tanpa sahur pula
Menuju masjid berharap menu berbuka
Ditatapnya serambi penuh jama'ah menyanding aneka makanan
Berbaju rapi beraroma wangi bersenyum bidadari
Sinar wajah teduh beriman penuh
Duduk rapi berbaris bersandar tembok dan tiang
Mendaruskan ayat suci menunggu adzan
Lelaki tua berambut perak penuh di kepala
Menata langkah mundur
Di balik gerbang masjid merasa kalah
Tak bisa ngaji tak punya teman sejama'ah
Tak pantas ikut berbuka dengan makanan suguhan ta'jil mewah memeras ludah
Saat sirene terdengar  dari pengeras suara di menara
Dia putuskan pergi bawa diri
Sambil memanjangkan puasanya
Mungkin malam nanti  di trotoar depan masjid ada makanan sisa mengaji
Semoga tidak basi
Murtirejo, 23 Mei 2019
#ramadhan


Agus Mursalin

UNDANGAN BUKA BERSAMA

Jam lima sore bersama banyak teman  berkumpul di rumah makan
Pesan menu sepuasnya meskipun aku tahu bahwa sepiring nasi dengan lauk tempe goreng dan segelas teh manis cukup untuk berbuka
Sah secara syariat  sah pula bagi perut
Berapa sih daya tampungnya ?
Tetapi rasa rakus membuatku harus membayar mahal pada makanan sisa yang harus pula kubuang
Sebab membawanya pulang akan menjadi pemenuh  tempat sampah di rumah penuh pula makian istri
Masakannya merasa jadi anak tiri
Selepas Isya aku pulang dengan kenyang
Di rumah tak ada sambutan senyum
Istriku ngambek. Anakku belum berbuka
Dia mau ditunggui ayahnya
Di pojok kamar menangis memeluk lutut
Wajah pucat bibir kering retak tanda kerongkongannya belum terlewati air apalagi makanan
Kubujuk agar mau berbuka supaya wajahnya kembali menyala
"Ayah melupakan puasa Nanda
Sejak jam sepuluh pagi, menahan panas di perut kering di tenggorokan lemas di lutut
Nonton tivi penuh iklan anak-anak seusia Nanda siang bolong menyeruput es sirup selepas mereka bermain sambil senyum mengucapkan Selamat Berpuassaa...
Padahal Imsak sudah lewat sejak jam empat
Beduk Ashar belum ditabuh
Masih jauh menuju buka
Mereka sudah leluasa meminumnya
Nanda menunggu Maghrib dengan sabar
Menengok jarum jam berjalan sangat pelan. Atau mungkin tak lagi  berputar
Tiba-tiba Ayah pulang dengan perut sudah kenyang ?

Murtirejo 22 Mei 2019

Agus Mursalin

Metamorfosa Puasa

Menu berbuka aneka rupa
Manis asin panas dingin mulut siap memamahnya
Ditelan di perut berubah ukuran
Menggelembung melar
Usus tipis berubah mirip sosis
Mewadahi segala rasa makanan
Mengolahnya untuk dibuang beberapa jam lagi

Berbuka puasa laksana ulat
Mulut mengunyah nasi anus membuang tai
Metamorfosa apa?

Murtirejo 24 Mei 2019 #ramadhan







Agus Mursalin

MENUNGGU BUNYI BEDUK

Enam hari bersamamu sungguh lega
Biarpun lapar haus meringkik tak bisa dusta
Dan gambar di televisi nyaris mematahkan kebersamaan kita
Memaksa kelenjar mengalirkan air liur
Pada tatap es campur sirup siang bolong
Atau pada rupa aneka celana ketat membungkus bokong
Jalan bagai macan pincang kiri naik kanan turun
Naik turun  jakun menghela nafas muda pada tubuh
Puasa tak hanya mengakhirkan makan siang
Jika hanya karena indahnya sensasi panca indera
Haruskah menyerah ?

Murtirejo,11  Mei 2019