TEKS SULUH


Selasa, 29 Maret 2016

Penyair Ndeso IX



Hampir setiap kota/kabupaten memiliki penyair yang menasional. Sebut saja dari mulai Semarang, Banyumas, Kebumen , Magelang dan Tegal telah banyak memiliki penyair/sastrawan yang sudah bayak dikenal secara luas.

Di Semarang telah ada  beberapa komunitas sastra yang telah berjalan antara lain Lembah Kelewawar, Open Mind, KIAS, Cakra, Sipilis, Kumandang Sastra, dan Teater ASA.

Di Semarang juga terdapat beberapa sastrawan dari kalangan akademisi yang mewarnai berbagai buku kesusastraan Idonesia seperti Drs.Yudiono K.S., S.U. dari Universitas Diponegoro, Drs. Wijang J. Riyanto dari Taman Budaya Jawa Tengah dan Drs. Mukti Sutarman (Sastrawan).

Tampa membaca karyanya sulit untuk memberikan gambaran penyair terkini di Jawa Tengah yang merupakan daerah terbanyak memiliki penyair dibading daerah lainnya di Indonesia.

Nama-nama Triyanto Triwikromo, Gunoto Sapari, Eko Tunas, S. Prasetyo Utomo, Eko Sugiarto, Ghufron Hasyim, Sucipto Hadi Purnomo, Timur Suprabana, dan lain-lain. adalah tokoh yang tak asing lagi di Jawa Tengah. Seperti W Babahe Leksono , Ariesta Widya, dari Semarang , Ahmad Tohari dari Banyumas, Dorothea Rosa Herliany dari Magelang, Afifah Afra Amatullah , Leak Sosiawann, Solo. Turiyo Ragil Putro dari Kebumen

Kemudian disusul penyair/sastrawan yang dalam usia matang semaki dikenal luas bahkan nyaris melampaui kepopulaeran penyair yang telah dahulu dikenal. Ada baiknya kita mulai dari pantura Jawa Tengah seperti dari Semarang, Ungaran, Batang Pekalongan, kendal , Temanggung, Pati, Jepara, Rembang, dan Kudus. Kita sebut saja seperti Heru Mugiarso, Timur Sinar Suprabana, Kurniawan Juniato, Wardjitto Soeharso, artvelo Sugiarto, Wisnu Handoko, Arif Fitra Kurniawan, Vironika Sri Wahyuningsih, menyusul mereka yang tenar lebih dulu seperti: Gunoto saparie, Mukti Sutarman, dan Triyanto Triwikromo.
                      




Mukti Sutarman





Penyair-penyair muda berbakat juga mucul dari Semarang seperti
Wisnu Handoko yang bersinar berkat  ‘Buat Ren Aoyama. Kemudian Arif Fitra Kurniawan yang populair berkat “ Pepatah-pepatah yang Tak Mudah Menyerah”. Disusul peyair muda berbakat lain yang aktif sebagai penyair Indonesia terkini seperti Lukni Maulana , Widyanuari Eko Putra dan Fransiska Ambar Kristiani.



Widyanuari Eko Putra 

     Fransiska Ambar Kristiani


Arif Fitra Kurniawan


Lukni Maulana

  Semarang dalam sastra Indonesia ibarat telah ‘nangkring lama di puncak-puncak Semarang yang pabila memandang ke bawah beraburan nyala lilin bak bintang bertaburan.
(peyair ndeso menasional, rg bagus warsono).