(06)
PROTES KEPADA DIRI SAYA
YANG BERMULUT SERIBU
“Sekarung kodok, anda kumpulkan
dalam semalam
Seratus ember kosong, berbaris di kolong
Aha, saya tahu!
Maksud anda, mau pinjam suara kodok
dan mulut ember
Agar bisa cuap-cuap, sampai bibir ndower
Iya, ‘kan?
Kalau begitu, lunasi dong uang tunggakan gula kopi
Tanaman jagung sudah berganti empat kali
Ibu kios, kurang sabar apa lagi?
Atau, saya biarkan tenggorokan anda lengket
seperti permen karet tergencet ceret?
Pasti, anda akan bilang: ‘Jangan.’
Merasa keok?
Saya hanya bercanda, kok
Serupa isapan jempol anda, khayal saya tidak majal:
Dengan modal sepenggal bual
Bisa mendatangkan emas sebangsal
Sejuta bual, hutang kita lunas total
Membantu sesama, tidak susah
Untuk kelas bawah,
beras murah harga serupiah,
jemput bola dari rumah ke rumah
Untuk kelas menengah,
mobil irit bensin bisa dicicil sepuluh rupiah
selama empat puluh tahun setengah
Kalau lima ratus tahun lajunya masih lincah,
pemiliknya mendapat hadiah lima puluh rumah mewah
Untuk kelas atas,
yang merasa sayang tabungannya terkuras,
operasi jantung saya urus sampai tuntas
Bukan saya sedang jual kecap
atau asal ucap
Ditanyakan langsung silahkan pada mulut serabi
kaya kata tinggi, nihil bukti.”
PROTES KEPADA DIRI SAYA
YANG BERMULUT SERIBU
“Sekarung kodok, anda kumpulkan
dalam semalam
Seratus ember kosong, berbaris di kolong
Aha, saya tahu!
Maksud anda, mau pinjam suara kodok
dan mulut ember
Agar bisa cuap-cuap, sampai bibir ndower
Iya, ‘kan?
Kalau begitu, lunasi dong uang tunggakan gula kopi
Tanaman jagung sudah berganti empat kali
Ibu kios, kurang sabar apa lagi?
Atau, saya biarkan tenggorokan anda lengket
seperti permen karet tergencet ceret?
Pasti, anda akan bilang: ‘Jangan.’
Merasa keok?
Saya hanya bercanda, kok
Serupa isapan jempol anda, khayal saya tidak majal:
Dengan modal sepenggal bual
Bisa mendatangkan emas sebangsal
Sejuta bual, hutang kita lunas total
Membantu sesama, tidak susah
Untuk kelas bawah,
beras murah harga serupiah,
jemput bola dari rumah ke rumah
Untuk kelas menengah,
mobil irit bensin bisa dicicil sepuluh rupiah
selama empat puluh tahun setengah
Kalau lima ratus tahun lajunya masih lincah,
pemiliknya mendapat hadiah lima puluh rumah mewah
Untuk kelas atas,
yang merasa sayang tabungannya terkuras,
operasi jantung saya urus sampai tuntas
Bukan saya sedang jual kecap
atau asal ucap
Ditanyakan langsung silahkan pada mulut serabi
kaya kata tinggi, nihil bukti.”
Osratus
Sausapor, 30 Maret 2016
Sausapor, 30 Maret 2016