TEKS SULUH


Senin, 21 Desember 2015

Puisi Jamu Gendong

Puisi Jamu Gendong :Rg Bagus Warsono.

botol-botol pengharapan

Ketika ramuan jamu bercampur air dalam botol
nasi menjadi bubur
jamu bertahan satu putaran kaki mengelilingi kampung
siasa jamu ukuran rejeki gendong
ringan digendong harapan botol
berat digendong otot kaki penjual jamu
biarkan matahari malu kebarat
menertawakan jamu dibuang oleh botol botol sial
Mbok jamu tersenyum getir
besok meramu lagi dengan botol-botol pengharapan
dengan air panas agar bangsaku sehat


Menjual Sehat

Mbok jamu menjual sehat
menggendong cinta
menelusuri tepian jalan melintas pintu-pintu
orang sakit sepanjang air jamu dalam botolmu
menjual sehat untuk bangsa yang sedang sakit
susah menjual sehat
di hari bangsa yang tak mau disembuhkan
oleh botol-botol yang digendong tiada arah
pintu-pintu yang tak merasa pahit jamu
tak merasa getir temu lawak
tak merasa pahit-ledernya temu ireng
kau tak sehat
karena tak minum jamu


tegar seperti ibu

Jangan Takut Pahit Jamu
atau ramuan tumbuk
Sehat tuan nyonya minum
menawar badan penuh pengawet
yang jauh dari tradisi
minum jamu dikala sehat
agar jauh dari sakit
beri aku segelas jamu ibu
tak terlalu pahit untuk belajar menerima pahit
dan secepatnya hangat gula merah
agar besok-besok tahan meerima pahit
tegar seperti ibu
karena jamu gendongmu


Ramu

pahit, pahit manis, sedang dan manis
meramu jamu satu kali kocokan botol
tambah air gula jeruk
menawar pahit di lidah
sesloki nambah lagi
pandai ibu meramu jamu
beras kencur untuk adik
tumbuh sehat dan kuat
yang diramu ibu penjual jamu
langganan adik sore hari
agar malam tidur nyenyak.