Dongeng Sebelum Tidur
Tikus-tikus menggali lubang di mana-mana
Mereka menutupi pikiran dan hati manusia
Ular-ular ikut bersarang, jadi sekutu yg setia
mereka melingkar di tiap lubang udara
Tubuh mereka saling membelit, bersama memendam angkara
Dengan suara mendesis para ular mengatur strategi yang paling politis
Nurani tertutup oleh keserakahan dengan nama berbagai kepentingan taktis
Tikus-tikus beranak pinak
Layaknya gelombang pasang mereka berarak-arak
Mereka tak tahu lagi pijakan dan kehilangan pandangan
tikus berubah jadi buaya yang menakutkan
Jaring-jaring kata menjadi siloka yang tak bisa diterka
cicak-cicak selalu usil mengawasi gerak-gerik mereka
perseteruan makin bergelora dan penuh prasangka
Kedua belah pihak saling memasang perangkap.
Kata-kata tak pernah senyap.
Riuh suara-suara dalam udara pengap
Para tikus, ular dan buaya berperang kata dan berpesta pora
di atas perutku yang cekung tak terkira
Aku mencium aroma sedapnya masakan lezat
Namun aku tetap lapar. karena sebagai perut rakyat melarat,
aku hanya kenyang melihat dan mendengar berbagai gelagat
Aku rakyat, berlipat-lipat
Mereka pejabat, mengingkari amanat rakyat
***
oleh: Riga (Rini Garini Darsodo)
Tikus-tikus menggali lubang di mana-mana
Mereka menutupi pikiran dan hati manusia
Ular-ular ikut bersarang, jadi sekutu yg setia
mereka melingkar di tiap lubang udara
Tubuh mereka saling membelit, bersama memendam angkara
Dengan suara mendesis para ular mengatur strategi yang paling politis
Nurani tertutup oleh keserakahan dengan nama berbagai kepentingan taktis
Tikus-tikus beranak pinak
Layaknya gelombang pasang mereka berarak-arak
Mereka tak tahu lagi pijakan dan kehilangan pandangan
tikus berubah jadi buaya yang menakutkan
Jaring-jaring kata menjadi siloka yang tak bisa diterka
cicak-cicak selalu usil mengawasi gerak-gerik mereka
perseteruan makin bergelora dan penuh prasangka
Kedua belah pihak saling memasang perangkap.
Kata-kata tak pernah senyap.
Riuh suara-suara dalam udara pengap
Para tikus, ular dan buaya berperang kata dan berpesta pora
di atas perutku yang cekung tak terkira
Aku mencium aroma sedapnya masakan lezat
Namun aku tetap lapar. karena sebagai perut rakyat melarat,
aku hanya kenyang melihat dan mendengar berbagai gelagat
Aku rakyat, berlipat-lipat
Mereka pejabat, mengingkari amanat rakyat
***
oleh: Riga (Rini Garini Darsodo)