11.Asep
Nurjamin
Ikrar Ramadhan
Tiba di haribaan Ramadhan,
ada perasaan haru menyelinap ke relung qolbu,
khawatir Ramadhan tak kuisi dengan amal yang berarti,
selain kesia-siaan lapar dan dahaga.
Seperti tahun-tahun yang lalu, Ramadhan dilewati tanpa rasa ikhlas sebab shaum dirasa sebagai siksa bukan sebagai wujud ketaaatan atas perintah Kholiq.
Malamku adalah balas dendam atas derita tadi siang,
Seperti tahun-tahun yang lalu, Ramadhan dilewati tanpa rasa ikhlas sebab shaum dirasa sebagai siksa bukan sebagai wujud ketaaatan atas perintah Kholiq.
Malamku adalah balas dendam atas derita tadi siang,
lupa bahwa shaum sebagai latihan menahan diri, mengekang syahwat godaan
duniawi.
Siangku penuh pengharapan akan segera tiba waktu makan, sepanjang hari
membayangkan lezatnya makanan,
curhat dan ghibah menggenapkan hari-hari,
adzan subuh disahut umpatan, terlalu cepat datang,
kekesalan dan penyesalan,
ada hidangan yang tak sempat dituntaskan.
Sepuluh hari terakhir Ramadhan, sibuk belanja memburu baju, dari satu toko ke toko,
Sepuluh hari terakhir Ramadhan, sibuk belanja memburu baju, dari satu toko ke toko,
dari mall ke mall,
hingga lupa solat,
baca Qur'an terlewatkan,
tak ada amal sempat dibuat,
tak ada kebaikan dibaktikan, setiap saat membayangkan penampilan saat hari
raya,
agar tampil modis bergaya.
Tahun ini berjanji untuk dilalui dengan lebih khusyu dan ikhlas, mendekatkan diri kepada Allah, merenungi firman-Nya, memaknai maksudnya,
Tahun ini berjanji untuk dilalui dengan lebih khusyu dan ikhlas, mendekatkan diri kepada Allah, merenungi firman-Nya, memaknai maksudnya,
agar sampai pada rido-Mu, mengurangi pemuasan syahwat dunia semata
Cahaya
akan terangi jiwa yang pelit sedekah
Mulai suci ini berebutlah mencari pahala
Hati yang sering menimbun dosa
Malam ini dan 30 hari kedepan
Bukalah hati, kikis maksiat, dan timbunlah Iman
Padang, 29 Mei 2018
Mulai suci ini berebutlah mencari pahala
Hati yang sering menimbun dosa
Malam ini dan 30 hari kedepan
Bukalah hati, kikis maksiat, dan timbunlah Iman
Padang, 29 Mei 2018
12.
Sarwo darmono
Aku
Hamung Melu
Aku Hamung
Melu , Aku Hamung Manut
Melu Lan manut Para Luhur , Melu Lan Manut Para Winasis
Melu lan Manut Tatanan Agama , Tatanan kang kudu dilakoni
Laku pasa Telung Puluh dino Lawase ,
Cegah dhahar lan ngunjuk Wanci Rina
Uga Laku pasane Pancadriya
Pasane Pangrungu , Paningal , Pangucap , Pangambu , Pangrasa
Pasa tansah meper hawa angkara murka
Pasa tansah numpuk Laku Prayoga lan Utama
Tindak laku utama luwih Prayoga Sak mangsa mangsa , ora mung sasi pasa
Laku Utama Ora mung Ngayawara , Ora mung neng aksara ,
Ora mung neng dirgantara ,
Laku utama kanthi wujud nyata ,
Aweh Tenaga, Bonda , Ukara , Graita , lan Donga marang sak pada pada
Kanthi Lilo Legawa Jruning nala , Miguna kanggo para kawula
Melu laku utama kang sinedya Hamung Kang maha Kawasa
Hanetepi Dharmaning Manungsa
Merga aku hamung melu. Embuh aku ora weruh ,
Apa iki diarani Sedekah Aksara Kang iso gawe suka ,
Apa iki diarani nata Aksara mung isa diwaca
Aku ora Pirsa , Antuk Nugraha apa muspra ,
Sing baku aku melu Laku Prayoga lan Utama
Kabeh Mangga Kersa ,Pasrah Kersaning Gusti kang Paring Nyawa
Melu Lan manut Para Luhur , Melu Lan Manut Para Winasis
Melu lan Manut Tatanan Agama , Tatanan kang kudu dilakoni
Laku pasa Telung Puluh dino Lawase ,
Cegah dhahar lan ngunjuk Wanci Rina
Uga Laku pasane Pancadriya
Pasane Pangrungu , Paningal , Pangucap , Pangambu , Pangrasa
Pasa tansah meper hawa angkara murka
Pasa tansah numpuk Laku Prayoga lan Utama
Tindak laku utama luwih Prayoga Sak mangsa mangsa , ora mung sasi pasa
Laku Utama Ora mung Ngayawara , Ora mung neng aksara ,
Ora mung neng dirgantara ,
Laku utama kanthi wujud nyata ,
Aweh Tenaga, Bonda , Ukara , Graita , lan Donga marang sak pada pada
Kanthi Lilo Legawa Jruning nala , Miguna kanggo para kawula
Melu laku utama kang sinedya Hamung Kang maha Kawasa
Hanetepi Dharmaning Manungsa
Merga aku hamung melu. Embuh aku ora weruh ,
Apa iki diarani Sedekah Aksara Kang iso gawe suka ,
Apa iki diarani nata Aksara mung isa diwaca
Aku ora Pirsa , Antuk Nugraha apa muspra ,
Sing baku aku melu Laku Prayoga lan Utama
Kabeh Mangga Kersa ,Pasrah Kersaning Gusti kang Paring Nyawa
Pangripto
Sarwo darmono , Lumajang , Jumat Kliwon 25 Mei 2018
13.
Bunergis Maryono.
Tiap
Subuh
Bersepeda
Dari Depan
Pabrik Es Lusi
Melintasi
jalan beraspal kota yang nyaman
Dekat
alun-alun Simpang ada Toko Iman
Perempatan
Bang Jo terdapat Toko Kasih
Sampai
Ngglendoh Kahuripan tertulis besar Vulkanisir Ban Harapan...
Tempat
yang selalu menjadi perhatian utamaku sebab belum tahu maksud vulkanisir.
Lebih
utama lagi
Dalam Toko
Harapan ada Julie Christiana, Linda Kusuma, Candra Kurniawan, Cicik Kumala
Begitulah
Kami
bersepeda di tiap bepergian
Selalu
bersepeda...
Mengayuh
sampai lusuh.
Waktu
berlalu...
Melekat di
benakku nama tiga toko yang selalu kami lintasi
Toko Kasih
Toko Iman
Toko
Harapan
Penting di
saat sekarang
Perlu
zaman maya ini memiliki stock Harapan
Gudang
Iman
Pabrik
Kasih
Mengamalkannya
Membagikannya
Menebarkannya
Supaya
orang-orang tidak kehilangan hidup.
Bagaimana
denganmu?
Apa masih
punya cadangan dan simpanan Kasih, Iman, juga Harapan
di puasa
pertama 2018 ini....
Buanergis Muryono
Renungan Zaman Pada Duaribudelapanbelas 17 Mei 05:20 Purwodadi Grobogan - Bogor
Hujan Jatuh,
Kekasih
Simbah Uti cuci piring
Di pancuran bambu berair bening
Gemericik suara air
Bernyanyi lagu kasih
Seuntai tembang maskumambang
agar sampai di telinga Simbah Kakung.
Di sudut sunyi
Melukis
Dari tube-tube kering
Di atas kanvas mungil
Panram papan temuannya.
Simbah Kakung diam sejenak
Di antara derai hujan harmoni semestaraya
senandung Simbah Uti jelas benar
Maskumambang...
Cintakasih silam
Tembang Dewi Dewa
Tariannya
Mengikuti irama hingga Kinanti turut didendangkan....
Kekasih...
Geludug
Kilat
Halilintar
Turut mengiringi tetembangan hujan...
Di sepi malam
Sisi telaga
Di mana aneka goresan kembali diguratkan
Seiring tumbuh tanaman
Sentuhan jemari kukuh, hati tulus dan jiwa ikhlas...
Hai...
Simbah Kakung...kembali menembang
Bersama derai hujan.
Kekasih
Dengarkan...
Merdu...suaranya
Bagian kecil bisikanNYA.
Buanergis Muryono Renungan Zaman Ramadhan Keduapuluhempat Duaribudelapanbelas
14.
Iwan Bonick
Pesepedah
Tua
Kriningkrining
tingtong
Gowes
gowes sepeda tua
Di jalan
Berbatu
berkerikil bergelombang
Di jalan
Setapak
tanah yang licin kala hujan
Di jalan
Beraspal
namun berlubang
Di jalan
Menanjak
nan melelahkan
Di jalan
Menurun
terkadang menakutkan
Di jalan
Berhotmix
yang rata mengasickan
Itu adalah
sajadah panjangmu
Di setiap
Bunyi
belmu ada doa
Bertegur
sapa
Bertanya
kabar
Kepada
sesama
Di setiap
Putaran
rodamu ada doa
Berharap
segera sampai ke tujuan
Di setiap
Kayuhan
pedalmu ada doa
Semoga tak
ada kendala dalam perjalanan
Di setiap
Belokan
setang kemudimu ada doa
Kebaikan
keberkahan selalu menyertai
Di setiap
Sinar
lampumu ada doa
Saling
mengingatkan dan mencerahkan
Di setiap
Tarikan
remmu ada doa
Keselamatan
saling menjaga
Di setiap
Dorongan
standarmu ada doa
Kebersamaan
untuk berbagi
Di setiap
Gowesan
sepeda tuamu ada doa
Semoga
kelak dikemudian hari menjadi cerita indah
Pesepedah
tua
Duduk
bersimpuh
Dan
menghambakan pada SANG MAHA DARI SEGALA MAHA
Rabbanaa
aatinaa fid dunyaa hasanata wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa 'adzaabannaar
Aamiin yaa
robbal alamiin
Kp Teluk Angsan Bekasi
Jum'at Kliwon
25 Mei 2018
15.
Rg Bagus Warsono
Menanti Tajilmu di Surau
Al Ikhlas
Dalam
penantian anak-anak yatim Al Ikhlas
dengan kopiah yang putihnya memudar
sarung yang penuh jahitan tangan
baju kokomu tampak besar ukurannya
di surau Al Ikhlas menati
magrib menutup lapar
membayang ransum dan kue kotakan
seperti mereka pertontonkan di tv nasional
kapan giliran di surau kami
wajah-wajah manis semakin manis melihat matahari menghilang.
Anak-anak berebut pisang, ubi dan gelas air mineral
dari kemuliaan mereka yang datang
dengan tampah penuh makanan
untuk kiayai merea
untuk anak-anak yatim piatu
di surau itu
makanan disisa
untuk waktu kemudian
terima kasih ridlomu
tangan tangan Allah
dan kami tak mengharap hayal
kacang rebus atau buras
sekadar mengganjal perutnya yang bertulang.
dengan kopiah yang putihnya memudar
sarung yang penuh jahitan tangan
baju kokomu tampak besar ukurannya
di surau Al Ikhlas menati
magrib menutup lapar
membayang ransum dan kue kotakan
seperti mereka pertontonkan di tv nasional
kapan giliran di surau kami
wajah-wajah manis semakin manis melihat matahari menghilang.
Anak-anak berebut pisang, ubi dan gelas air mineral
dari kemuliaan mereka yang datang
dengan tampah penuh makanan
untuk kiayai merea
untuk anak-anak yatim piatu
di surau itu
makanan disisa
untuk waktu kemudian
terima kasih ridlomu
tangan tangan Allah
dan kami tak mengharap hayal
kacang rebus atau buras
sekadar mengganjal perutnya yang bertulang.
Ramadhan 1439 H
Rg Bagus Warsono
Tangan-tangan,
Di guratan
keriput kulitmu yang mencatat pengalaman
Hidup dan kehidupan
dengan otot yang mulai lentur tanpa keringat
dan sulitmenggerakan organmu
ia hanya menunggu
Di telapak tangan yang mulai halus
oleh hilangnya garis-garis tangan
putih tertutup genggaman
bahwa hidup adalah perjuangan
Aku tak hendak bersalaman
hanya sedekah sekedar membuka jari-jarimu
Hidup dan kehidupan
dengan otot yang mulai lentur tanpa keringat
dan sulitmenggerakan organmu
ia hanya menunggu
Di telapak tangan yang mulai halus
oleh hilangnya garis-garis tangan
putih tertutup genggaman
bahwa hidup adalah perjuangan
Aku tak hendak bersalaman
hanya sedekah sekedar membuka jari-jarimu
Rg Bagus Warsono , 22
Ramadhan 1439 H
16
Chan Chan Parase
Deting dari Lubuk Luka
Lumut menumbuhi paradigmaku
Pada igau peluru hantu
Yang giat sekali memesan target pintu
Dengan menamakan perang terbuka
Hari ini dan hari itu
Pada igau peluru hantu
Yang giat sekali memesan target pintu
Dengan menamakan perang terbuka
Hari ini dan hari itu
Benang laba laba membentuk,pada kampung
kelahiran
Seperti apa hidup yang ingin dirimu rindu.
Duhai,belati kiriman serdadu kelabang
Aku hingga hari ini tidak mampu menyimak
Dari segala tafsir,gejalanya
Seperti apa hidup yang ingin dirimu rindu.
Duhai,belati kiriman serdadu kelabang
Aku hingga hari ini tidak mampu menyimak
Dari segala tafsir,gejalanya
Coba kita ambil simpuh,
Dan merenunginya,
Coba harus memakai sifat telaga
Bukan sifat udara di udara,Lihat...
Kedewasaanmu prematur saudaraku.
Kita hanya ikut menglariskan senjata mereka
Mereka kian tertawa
Gembira
Sukaria
Menikmati teater
Yang membuat mereka semakin betah menontonnya
Melihat tokoh ditayangan itu seru sekali
Dan dirimu akan diberi penghargaan sebagai aktor terbaik
Dengan berjanji,belilah senjata kami :
Apa begini yang memberimu berani mati!
Dan merenunginya,
Coba harus memakai sifat telaga
Bukan sifat udara di udara,Lihat...
Kedewasaanmu prematur saudaraku.
Kita hanya ikut menglariskan senjata mereka
Mereka kian tertawa
Gembira
Sukaria
Menikmati teater
Yang membuat mereka semakin betah menontonnya
Melihat tokoh ditayangan itu seru sekali
Dan dirimu akan diberi penghargaan sebagai aktor terbaik
Dengan berjanji,belilah senjata kami :
Apa begini yang memberimu berani mati!
Kita kembali sebelum masehi
Perang untuk kafir katamu
Sedang dirimu dalam permainan kafir
Tidak tau menahu
Tela'ah Nabi jadi alasan
Sedangkan yang kafir itu adalah yang menginkari agamanya(tanpa agama) kenapa banyak agama jadi pecundang
Apalagi agamamu agamaku
Yang diangkut kezaman kini
Sungguh naluri sudah merugi
Perang untuk kafir katamu
Sedang dirimu dalam permainan kafir
Tidak tau menahu
Tela'ah Nabi jadi alasan
Sedangkan yang kafir itu adalah yang menginkari agamanya(tanpa agama) kenapa banyak agama jadi pecundang
Apalagi agamamu agamaku
Yang diangkut kezaman kini
Sungguh naluri sudah merugi
Kenapa kami dijelaskan kebimbangan
Terbawa kebingungan
Keraguan tentang keyakinan diri
Menjadi meminta kematian,
Mata burung gagak mana yang telah memberimu petunjuk akan itu
Terbawa kebingungan
Keraguan tentang keyakinan diri
Menjadi meminta kematian,
Mata burung gagak mana yang telah memberimu petunjuk akan itu
Apakah memang diharuskan
Bulu bulu sesama burung gagak
Dilanjutkan penuh kepak
Hingga telur dan sarang
Serta pohon tempatmu bernaung dibencikan
Sehingga ditiap titik titik rumput kunimg
Dianggap taik
Bulu bulu sesama burung gagak
Dilanjutkan penuh kepak
Hingga telur dan sarang
Serta pohon tempatmu bernaung dibencikan
Sehingga ditiap titik titik rumput kunimg
Dianggap taik
Aku tidak bisa menjalani puasa jiwa
Maupun taraweh rasa
Bahkan menahan haus dan lapar dada karenamu
Sebab Attahiyatulku sangat tidak wajar kepadamu saudaraku
Maupun taraweh rasa
Bahkan menahan haus dan lapar dada karenamu
Sebab Attahiyatulku sangat tidak wajar kepadamu saudaraku
Batam Island Indonesia
14052018
17.
Shah Ri Zan
KEJAM
Untuk apa dan atas asbab yang
bagaimana?
perlu aku memberi laluan
demi kemustahilan cinta
sedangkan kautahu
takkan sesekali aku mengetuk gencar
pintu kota larangan
biarpun kausemaikan
seluruh keabadian rindumu terhadapku
perlu aku memberi laluan
demi kemustahilan cinta
sedangkan kautahu
takkan sesekali aku mengetuk gencar
pintu kota larangan
biarpun kausemaikan
seluruh keabadian rindumu terhadapku
Perlukah?
kaupetik dengan nama mungkar dan kufur perjanjian sumpahmu yang terdahulu
usah sengaja membuka ketertutupan hatiku yang terkunci beku
kurelakan diri menjadi bisu
walaupun aku sedar
kebersendirian dalam persunyian ini
yang dilimpahi getir hidup seusia hayat
merupakan lembah terasing yang lebih aman
berbanding dari mencuba sedaya asa
mendapatkan kebahagiaan
tiada punya restu
daripada Sang Penguasa di puncak langit
kaupetik dengan nama mungkar dan kufur perjanjian sumpahmu yang terdahulu
usah sengaja membuka ketertutupan hatiku yang terkunci beku
kurelakan diri menjadi bisu
walaupun aku sedar
kebersendirian dalam persunyian ini
yang dilimpahi getir hidup seusia hayat
merupakan lembah terasing yang lebih aman
berbanding dari mencuba sedaya asa
mendapatkan kebahagiaan
tiada punya restu
daripada Sang Penguasa di puncak langit
Pengharapanmu kepadaku
takkan kusambut di mercu singgahsana cinta
pengembaraan fikir akalmu
terhadap imaginasi kebersamaan kita
hanya akan memerangkap
ke suatu lembah yang paling hina
apa yang diciptakan
terbentuk dari dusta semata-mata
kemuliaan sepasang genggam tangan kekasih pasti akan berakhir
dengan penyesalan tidak bernoktah
takkan kusambut di mercu singgahsana cinta
pengembaraan fikir akalmu
terhadap imaginasi kebersamaan kita
hanya akan memerangkap
ke suatu lembah yang paling hina
apa yang diciptakan
terbentuk dari dusta semata-mata
kemuliaan sepasang genggam tangan kekasih pasti akan berakhir
dengan penyesalan tidak bernoktah
Maka biarkan
semuanya berlalu menjadi simfoni
bersenandung dalam keterlukaan ini
bergumam sunyi
semuanya berlalu menjadi simfoni
bersenandung dalam keterlukaan ini
bergumam sunyi
TONGKAT SAKTI
Belantara Konkrit
Semenanjung Tanah Melayu
19 Mei 2018
Belantara Konkrit
Semenanjung Tanah Melayu
19 Mei 2018
18.
Siti Khodijah Nasution
Raibnya
Rakaat Sembahyang
Rakaat apa yang terlupakan
hingga kepulan sesaji doa mendahuluinya
'tuk mencecap kata surgawi
hingga kepulan sesaji doa mendahuluinya
'tuk mencecap kata surgawi
Rakaat apa yang termaknakan
pada lungkrah hati masa
Menampiknya
simpan kepakkan maut ragawi
pada lungkrah hati masa
Menampiknya
simpan kepakkan maut ragawi
Ah..ah..
Tak kutatap lagi rakaat sembahyang
Penyempurna bertemunya
Hablur!
Dilesap qoid' membuhul liat
Tak kutatap lagi rakaat sembahyang
Penyempurna bertemunya
Hablur!
Dilesap qoid' membuhul liat
Apatah lagi ini sembahyang?
Kususuri lengang jalan
Sendiri...
Kususuri lengang jalan
Sendiri...
Jakarta-2018
19.
Yanu
Faoji
Pancaran Makrifat
Dia akan melengkapi angka empat
Pada pilar-pilar yang nyaris tak utuh
Siasat keramat yang turun menuju
telinga
Digambarkan pada runcing ujung tombak
Bercabang empat
Yang menyatu setelah kepergiannya Pada
tabligh yang di bisikan gusti
Dan menebar kepada semua gulita
Pada fathonah sebagai mukjizat
Yang melarungkan tuna waca Merangkul
shidiq pada setiap hembusan nafas
Dan meniupkan jilat yang melalap
Membasah kuyupkan seluruh tubuh
Dengan amanah yang sampai pada telinga
dunia Menjadi pawang tubuh utuh
Menahan nafsu, amarah, prasangka
Dan menjelmakan kebencian menjadi abu
Pada angka-angka kalender
Yang menyala hanya sesekali
Pada lingkaran penuh
tahunan Jakarta, 11 April 2018 (SEDEKAH PUISI)
Yanu Faoji, Lahir di Banyumas, Jawa
Tengah 13 Januari 1995 Tulisannya pernah dimuat dibeberapa media online dan
cetak Beberapa puisi pernah dibukukan dalam antologi bersama Diundang beberapa
kali ke acara temu penyair Nusantara
20.
Cuk Ardi
Sahabat
marilah
kita bersahabat dengan alqur'an nan mulia
sebab ia akan mengajari kita membaca:
membaca tentang siapakah sesungguhnya kita
membaca tentang kemanakah langkah kita
membaca tentang kisah sejarah manusia
membaca tentang tumbuh kembang peradaban dunia
membaca tentang maha luasnya alam semesta
membaca tentang segala apa yang Tuhan cipta
membaca tentang ilmu Tuhan yang tak terhingga
sebab ia akan mengajari kita membaca:
membaca tentang siapakah sesungguhnya kita
membaca tentang kemanakah langkah kita
membaca tentang kisah sejarah manusia
membaca tentang tumbuh kembang peradaban dunia
membaca tentang maha luasnya alam semesta
membaca tentang segala apa yang Tuhan cipta
membaca tentang ilmu Tuhan yang tak terhingga
marilah
kita bersahabat dengan keagungan alqur'an
karena ia membuka kita pada kesadaran:
karena ia membuka kita pada kesadaran:
kesadaran
akan menghayati ruh kehidupan
kesadaran akan mempunyai sifat kemanusian
kesadaran akan memahami arti kebenaran
kesadaran akan memiliki jiwa kejujuran
kesadaran akan menumbuhkan makna kepedulian
kesadaran akan menghidupkan rasa toleran
kesadaran akan membangkitkan semangat kebersamaan
kesadaran akan mempunyai sifat kemanusian
kesadaran akan memahami arti kebenaran
kesadaran akan memiliki jiwa kejujuran
kesadaran akan menumbuhkan makna kepedulian
kesadaran akan menghidupkan rasa toleran
kesadaran akan membangkitkan semangat kebersamaan
bersahabat
dengan alqur'an
bersahabat dengan ketenangan
bersahabat dengan alqur'an
bersahabat dengan kemenangan
bersahabat dengan alqur'an
bersahabat dengan kesenangan
bersahabat dengan ketenangan
bersahabat dengan alqur'an
bersahabat dengan kemenangan
bersahabat dengan alqur'an
bersahabat dengan kesenangan
070618