(16)
Suara Berdecit Dari Sepeda Ontel Tua Itu
Suara
berdecit dari sepeda ontel tua itu, menggiring lamunanku.
Pada wajahmu yang dulu.
Begitu
rupawan, dan cantik, namun itulah dulu.
Masa-masa
silam.
Waktu cinta kumengerti sebagai.
Waktu cinta kumengerti sebagai.
Kemolekan tubuhmu.
Saat
ini aku tetap mencintai.
Bukan. Bukan sepeda ontel tua itu.
Bukan
pula tubuh molek itu. Yang dulu.
Kugandrungi.
Tapi kenangan-kenangan.
Yang
memapah waktu.
Dimana saat ini kupahami cinta.
Dari mengenangmu.
Bandar
Lampung,
22/04/2016 .
22/04/2016 .