TEKS SULUH


Minggu, 24 April 2016

Al-faiz Wansa Ahmad, Suara Berdecit Dari Sepeda Ontel Tua Itu



(16)
Suara Berdecit Dari Sepeda Ontel Tua Itu

Suara berdecit dari sepeda ontel tua itu, menggiring lamunanku.
 Pada wajahmu yang dulu.
Begitu rupawan, dan cantik, namun itulah dulu.
Masa-masa silam.
Waktu cinta kumengerti sebagai.
 Kemolekan tubuhmu.
Saat ini aku tetap mencintai.
 Bukan. Bukan sepeda ontel tua itu.
Bukan pula tubuh molek itu. Yang dulu.
Kugandrungi. Tapi kenangan-kenangan.
Yang memapah waktu.
 Dimana saat ini kupahami cinta.
 Dari mengenangmu.
Bandar Lampung,
22/04/2016 .