(22)
Suyatri
TRAGIS
Anak
kolong tanpa alas kaki
Menyusuri
lorong limbah pengap
Sungguh
miris sinar mata nanar
Harapan
berserakan di jalanan
Baju
lusuh tertatih-tatih tanpa mengenyam pendidikan
Dekil
tanpa cahaya bintang
Pelangi
pudar dalam bayangan
Pejabat
berbaju necis mencibir memandang
Hak
anak dikebiri mati
Terpasung
oleh tragedi
Tragis
kejamnya hidup ini
Impian
hanya ilusi
Permainan
imajinasi
Takkan
pernah hiasi langit dengan pelangi senyum
Mengabdi
pada negeri
24042016