SEKELUMIT CERITA SEKENANYA
Ketika air melimpah-limpah
dengan murka setiap ia tiba
menggila mematah-matah serapah
kau tenggelamkan Jakarta
pada Kampung Pulo meratap resah
agar tak lalai mengumbar nestapa
dan orang-orang sibuk memaki
padahal cinta memusar
di sisinya
Ketika rumah-rumah tikus tepian ciliwung
dengan sampah setiap dindingnya
berebut mengelabui keindahan
di atas langit
kau tenggelamkan Jakarta
pada pikuk Kalijodo merata tanah
agar tak larut mengubang senja
dan orang-orang menyanjung monas
padahal cinta memudar
di atasnya
Lalu kugantungkan toilet di puncaknya
atau aku akan melipatnya saja
njelma ribuan lembar Soekarno Hatta
tersebab monas menjadi hasrat
gantung diri sekenanya.
Kau telah arungi neraka
mana lagi dunia yang belum kau jamah?
2016
Ketika air melimpah-limpah
dengan murka setiap ia tiba
menggila mematah-matah serapah
kau tenggelamkan Jakarta
pada Kampung Pulo meratap resah
agar tak lalai mengumbar nestapa
dan orang-orang sibuk memaki
padahal cinta memusar
di sisinya
Ketika rumah-rumah tikus tepian ciliwung
dengan sampah setiap dindingnya
berebut mengelabui keindahan
di atas langit
kau tenggelamkan Jakarta
pada pikuk Kalijodo merata tanah
agar tak larut mengubang senja
dan orang-orang menyanjung monas
padahal cinta memudar
di atasnya
Lalu kugantungkan toilet di puncaknya
atau aku akan melipatnya saja
njelma ribuan lembar Soekarno Hatta
tersebab monas menjadi hasrat
gantung diri sekenanya.
Kau telah arungi neraka
mana lagi dunia yang belum kau jamah?
2016