TEKS SULUH


Minggu, 31 Juli 2016

Sambut Konferensi Puisi Menolak Korupsi



Pegiat sastra dimanapun berada, 2016 jelang hari Kemerdekaan ke-71 ini sejarah sastra Indonesia akan bergolak yakni terselenggaranya Konferensi Nasional Puisi Menolak Korupsi yang akan dilaksanakan di Semarang 6-7 Agustus 2016. Kegiatan ini merupakan event sastra bertaraf nasional yang merupakan puncak kegiatan PMK yang telah 3 tahun digelar.
Ada apa gerangan di Konferensi PMK? di Semarang tentu masyarakat sastra bertanya-tanya. Konferensi sebagai layaknya sebuah konferensi lainnya sebuah kegiatan ilmiah yang berisi bebagai laporan dan pembahasan serta pandangan utuk memutuskan sesuatu. Kalau begitu yang pasti masyarakat sastra Indonesia menanti kegiatan yang diprakarsai oleh penyair perempuan kita Hilda Rumambi dan koordianor PMK nasional Sosiawan Leak
Hajat Konferensi PMK adalah hajat sastra nasional dalam hal ini penyair untuk memberikan pandangannya terhadap masa depan Negeri ini. Kita mengenal Manifes Kebudayaan doeloe, maka konferensi PMK setara dengan Manifes Kebudayaan itu. Artinya betapa kegiatan ini sangat penting bagi mastarakat sastra khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya. Dipilihnya Semarang sebagai kota Tuan Rumah mungkin ada kaitannya dengan perjalanan PMK atau mungkin juga Ibukota Jawa Tengah itu identik dengan kota yang lagi gencar-gencarnya memerangi korupsi seperti diperlihatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Demikian Sosiawan Leak dan Hilda Rumambi mungkin memilih kota bersejarah ini sebagai pilihan yang tepat.
Lalu siapa peserta konferensi sastra bertajug Puisi Menolak Korupsi ini? Informasi yang didapat dari penyelenggara menyatakan bahwa konferensi ini akan dihadiri oleh perwakilan-perwakilan penyair dari beragai kota di Nusantara ini. Wah kalau begitu luar biasa para penyair - penyair PMK ini. Bakal ramai rupanya di konferensi ini. Apakah ada berbalas puisi, adu puisi , atau baca puis dengan musikalisasi ? Tentu so pasti , tetapi kegiatan ini mengutamakan konferensi itu sendiri sebagai kegiatan ilmiah yang juga dihadiri berbagai kalangan seperti akademika, penyair, penegak hukum juga tentunya esekutif pemerintahan yang terkait dan peduli dengan kegiatan sastra menolak koriupsi ini.
Keputusan apa yang akan diambil dalam konferensi penyair di konferensi PMK tersebut, kita tunggu saja perkembangannya. Yang jelas tentunya peyair mengharapkan angin segar agar penyair setidaknya leluasa berkiprah menentukan nasib negerinya dengan cara-cara berpuisi yakni menolak berbagai tindak korupsi apa pun bentuk macam dan jenisnya. Wah wah wah kalau penyair sudah 'turun gunung begini malu kita orang masih melakukan korupsi. Kecil-kecilan kok Mas, sama saja kata penyair. Nanti dibacakan puisi PMK bisa kalang kabut kau. 
Bagaimana dengan korupsi waktu Mas? Apa ada pusinya. Mau korupsi waktu atau korupsi makanan ada . Baca saja Buku PMK sekarang sudah 3 jilid tebal yang berisi ratusan puisi . Kalau begitu 'marem ini sekarang koruptor. Bukan 'marem lagi tapi merem melek. Mudah-mudahan apa yang dilakukan sahabat penyair ini membawa kehidupan Indonesia yang adil dan Makmur. Selamat buat Mbak Hilda Rumambi yang cantik dan Jendral 'bintang empat Sosiawan Leak. (30-7-16, rg bagus warsono)