TEKS SULUH


Selasa, 20 Februari 2018

Tentang Angkatan,

Tentang Angkatan, Sebagai seorang yang merdeka, dalam hati penulis tidak berurusan dengan nama angkatan, kecuali istilah Pujanggga Baru dan Lama. Bagiku berkarya agung (Hebat, indah, menawan, brillyan , monument, futuristik dan pujian lain) merupakan karya sastrawan Indonesia. Dalam hal ini penulis memandang dari sebelum dan sesudah merdeka sastrawan dalam posisi sejajar dalam angkatan karena dilihat dari karyanya. Bayangkan saja, bagaimana kita percaya pada kurator saat ini sepeninggal HB Jassin dan Khorie Layun Rampan. Baru dipercaya memegang majalah sastra saja sudah membuat keputusan keliru dan mengeluarkan statemen yang membuat sakit hati sastrawan Indonesia. Kemudian muncul beberapa kritikus juga begitu. Terakhir generasi muda yang semula awal terlihat bagus , malah ikut-ikutan tergoda dan membuat buku yang merepotkan tukang pos! Jadi menurut penulis, sebetulnya sastra Indonesia itu biarkan saja tumbuh semaunya. Toh nanti publik akan mengadili. Persoalannya justru status angkatan itu perlu dipandang kejujuran, sebab ketika terjadi Angkatan 90-an orang lain yang baru diketemukan karyanya pada saat itu ingin turut serta kenapa tidak boleh ? (bersambung , rg bagus warsono)