TEKS SULUH


Selasa, 20 Februari 2018

Tentang Mencipta Puisi,

Tentang Mencipta Puisi,
Kini mencipta puisi diantara jutaan manusia mencipta puisi. Anda jangan berfikir terlalu banyak orang mencipta puisi. Bisa-bisa puisi yang dicipta seperti daun daun-daun jati kering yang terbang di bawah pohon jati lain, di lahan lain, di hutan lain, dan terbakar hangus atau menjadi humus penyubur tanaman.
Sebetulnya apa pun bentuknya slalu ada manfaat. Hanya kita tidak atau belum menemukan cara, bagaimana agar apa yang kita buat itu bermanfaat.
Kadang berfikir bagaimana menjadi puisi pilihan yang dipilih dan dapat dibaca masyarakat? diantara jutaan-puisi itu. Agaknya disini membutuhkan kreatifitas untuk membidik sasaran pembaca.
Namun juga itu semua tergantung bagaimana si pencipta bertujuan dalam mencipta puisi itu. Hal yang lumrah apabila ada sebab akibat. Tentu yang diharapkan adalah karya itu dapat menuai apresiasi dari pembaca. Namun banyak orang mencipta puisi itu keliru dengan mengharap popularitas dan balasan jasa atau benda dari apa yang diperbuat itu. Kekeliruan ini patut dikikis sebab puisi kini menjadi bagian dari kehidupan yang tak lepas dari rasa seni. Sebab bukan penyair saja yang mencipta puisi, bahkan sejak doeloe, orang yang bukan berstatus peyair pun kini telah banyak mencipta puisi. Untuk apa? ya , untuk menoreh sedikit kalimat dalam kehidupannya.
(rg bagus warsono, 31-01-18)

Kini mencipta puisi diantara jutaan manusia mencipta puisi. Anda jangan berfikir terlalu banyak orang mencipta puisi. Bisa-bisa puisi yang dicipta seperti daun daun-daun jati kering yang terbang di bawah pohon jati lain, di lahan lain, di hutan lain, dan terbakar hangus atau menjadi humus penyubur tanaman.

Sebetulnya apa pun bentuknya slalu ada manfaat. Hanya kita tidak atau belum menemukan cara, bagaimana agar apa yang kita buat itu bermanfaat.

Kadang berfikir bagaimana menjadi puisi pilihan yang dipilih dan dapat dibaca masyarakat? diantara jutaan-puisi itu. Agaknya disini membutuhkan kreatifitas untuk membidik sasaran pembaca.

Namun juga itu semua tergantung bagaimana si pencipta bertujuan dalam mencipta puisi itu. Hal yang lumrah apabila ada sebab akibat. Tentu yang diharapkan adalah karya itu dapat menuai apresiasi dari pembaca. Namun banyak orang mencipta puisi itu keliru dengan mengharap popularitas dan balasan jasa atau benda dari apa yang diperbuat itu. Kekeliruan ini patut dikikis sebab puisi kini menjadi bagian dari kehidupan yang tak lepas dari rasa seni. Sebab bukan penyair saja yang mencipta puisi, bahkan sejak doeloe, orang yang bukan berstatus peyair pun kini telah banyak mencipta puisi. Untuk apa? ya , untuk menoreh sedikit kalimat dalam kehidupannya.
(rg bagus warsono, 31-01-18)