TEKS SULUH


Kamis, 22 Juli 2021

Agoes Andika, Ask. TUKAD* TERLUPA

 A


Agoes Andika, Ask.


TUKAD* TERLUPA


Aku hanyalah pejalan salah arah

menguntit matahari di siang hari

hingga terlewat oleh keriuhan

tanpa traffic light jalan persimpangan

semua usai senyummu terhapus musim

dan aku tertinggal dari langkah yang lain


jalan itu jua mematri mataku

setiap kelokan pertama setelahnya

membangun rinduku pada wajahmu

terhempas atau masih tergenggam erat

dimana sekarang

akupun bertanya pada angin

yang terlewat kabar darimu


rumah tua, juli 2021.

* sungai (nama sebuah jalan)











Agoes Andika, Ask.


TEKA TEKI


Siapa mencipta hujan jika kemarau bermusim

langit tidaklah paham saat tercurah air

meredam debu debu berserakan


matahari tidaklah tahu mengeringkan

saatnya tiba  tanah dan jalanan tidak berair

semuanya terkendali olehnya

menjatuhkan dedaunan karma atas hidup

menjalani semua atas lukisan


siapa dan siapa lagi tempat bertanya

hidup ini penuhlah misteri

awal dan akhir juga ada dan tiada

ah

rumah tua, juli 2021.



Agoes Andika, Ask. Lahir di Br. Baleagung Singaraja Bali, 5 maret 1963, anak sulung dari tiga bersaudara. Menulis puisi sejak di bangku SLTP dan berlanjut saat menetap di Mataram tahun 1981, dibimbing oleh Putu Arya Tirtawirya dan Umbu Landu Paranggi. Tahun 1987 pernah diundang membaca puisi di TIM Jakarta bersama penyair tanah air lainnya. Sejak 2017 menetap di Singaraja Bali.







Ali Imron


TENTANG AKU DAN TUAK


Segelas tuak yang ku tenggak

Bukan untuk membuatku tegak

Sekedar lari dari rasa muak

Keadaan masih saja buatku penat


Jangan lekas marahTuhan

Ini minuman tak memabukkan

Apalagi menghilangkan iman 

Aku bukan hamba kacangan


Ijinkan aku untuk menikmati

Segelas tuak yang tak seberapa ini

Aku tidak akan mabuk terlebih dahulu

Tenang saja Tuhan, kau tetap di hati

(Pekalongan, 2 juli 2021)