TEKS SULUH


Kamis, 22 Juli 2021

Wandi Julhandi Terima kasih untuk semuanya; Wawan Hamzah Arfan TANPA BATAS LOGIKA : buat RgBagus Warsono; Wardjito Soeharso T

 W

Wandi Julhandi


Terima kasih untuk semuanya


Yang engakau berikan kepadaku

Terima kasih atas segala-galanya

hingga diriku ini menjadi seperti sekaran

Terima kasih banyak wahai engkau yang berbaik hati

Terima kasih sekali lagi wahai engkau yang berhati malaikat

Terima kasih dan terima kasih pada kita akan bisa mempercayai diri yang gelap ini

Terima kasih wahai engkau yang mendatangkan kepadaku sinar cahaya itu Hingga diri ini bisa menjadi bersinar dari tempat yang gelap menjadi cahaya

Yang terang dari tempat kegelapan itu 

Makassar, 26062021














Wandi Julhandi


TAK KUDUGA


Tak kuduga ada dia, dalam diam aku bertanya kepadanya

Tidakka kau lihat disini aku lagi sibuk bekerja 

Tak bisakah engkau bersabar dirumah kita

Tiada kata yang harus disampaikan dan sampaikanlah kepadaku sekarang juga


Tetesan keringat yang keluar dariku adalah bukti baktiku untuk kita semua

Tiada rasakah dirimu disana

Terdiam aku terdiam semoga perjuanganku membawa berkah dan rahmad ilahi rabb

Tampa kendek-Nyalah semua bisa menjadi nyata

Makassar, 25062021



















Wardjito Soeharso


T

Tik tik tik rintik gerimis di tengah malam sepi gelap mata nyalang menunggu cahaya mesti cuma sekerjap kilat agar aku tahu bentuk dan rupa wajahmu sekian lama sembunyi dari teka teki tak pernah mampu kujawab memaknai konfigurasi bayangan di balik lembab kaca jendela terlimpas embun. 

Tok tok tok halus ketukan dari balik pintu terkunci rapat bagaimana aku membuka sementara kunci tergantung jadi bandul kalung tak pernah lepas dari lehermu begitu jenjang dan serasi dengan belah dada menggairahkan remaja lelaki baru kenal birahi sedang aku hanya lelaki tua rambut beruban punggung bungkuk tak berdaya penuhi segala ingin dan angan?

Tuk tuk tuk ketak ketuk harmoni irama entah maju mundur entah naik turun siapa peduli sedang merangkak naik ke puncak bukit mencari telaga pelepas dahaga menyelam ke dasar sentuh naluri purba janjikan lena di penghujung malam tinggal sepengunyah buah larangan sedang kaki berpijak batu-batu rompal berguguran memaksa harap menunda hasrat sejenak menjejak terbang melayang.

Tek tek tek jangan bangunkan ular tidur karena kenyang setelah melepas bisa merasuki nadi-nadi darah bekukan jantung merobek paru membunuh peselingkuh merayu anak tirinya sendiri sedang bapaknya di luar sana bermain api membakar hasrat wanita malam berkeliaran tanpa pakaian dalam ada ular melingkar pinggang ramping di balik gaunnya.

Tak tak tak hidup tak pernah mudah jalanan begitu terjal kerikil tajam menghadang kaki memberi luka nyeri menyengat dada membuta mata menuli telinga membebal rasa setiap langkah tinggalkan hanya aroma bunga kamboja jatuh tergolek tak berdaya di tanah basah. 

T...tutup mulutmu!

27.06.2021

Tatitutetot

Tat

Tatat

Tat tatat tat 

Tit

Titit

Tit titit tit

Tut

Tutut

Tut tutut tut

Tet

Tetet

Tet tetet tet

Tot

Totot

Tot totot tot

Tat tatat tat tak usah dicari maknanya

Tit titit tit tak mesti diintip isinya

Tut tutut tut tak perlu diburu maksudnya

Tet tetet tet tak remeh diseret arahnya

Tot totot tot tak elok disebut rasanya

Tatitutetot

Memang hanya harmoni bunyi!

27.06.2021





Wawan Hamzah Arfan


TANPA BATAS LOGIKA

: buat RgBagus Warsono


Tak tahu dari mana harus kumulai

Tentang tema yang kau tawarkan Tampak begitu mistis

Terlalu jauh dari jangkauan mimpi

Terlebih dalam menggali inspirasi

Tenggelam di kedalaman imaji


Tapi, kuakui sensasi gilamu

Telah menjadi kekhasan

Terunik dan nyeleneh

Terpatri dalam jiwamu

Tanpa batas logika

Tumpah dalam gairah kata-kata.

Cirebon, Juli 2021


















TANDA MATA SEBUAH KEMERDEKAAN DI MASA PANDEMI


Tujuh puluh enam tahun sudah

Tanah air merdeka

Tetap saja begini

Terjajah

Terbelenggu

Terpuruk

Tertimbun sampah

Tumpukan sisa bahan bekas hutang


Tapi gilanya


Tanah yang aku pijak ini

Tak ada beban

Tenang saja melangkahi derita

Terus tancap gas

Tangguh walau tak bisa bayar cicilan

Tumbuh kembang pengangguran

Terlalu asyik gali lubang

Tanpa pernah tutup lubang.

Cirebon, Juli 2021














TAK TAHU AKU


Tak tahu aku harus bagaimana

Tak ada yang bisa aku tawarkan

Tak ada yang bisa aku banggakan

Tak ada kata yang bisa aku rangkai

Tentang kerinduan yang tak bertepi

Tentang ketulusan yang tak berarti

Tentang mimpi yang tak kembali


Tapi aku masih punya nyali

Tenang dan penuh keyakinan

Tanpa ada goresan luka kata-kata

Tanpa ada nada sinis yang mengiris

Tak akan kubiarkan inspirasi

Tumbang diambang kebimbangan

Tak peduli suasana pandemi

Telah meluluhlantakkan nurani.

Cirebon, Juli 2021