T
Tarni Kasanpawiro
T
Telur tanpa tetas
Terinjak terompah
Tak tercegah tersia
Terlupa tanpa tanda
Tangis tersedu
Terpisah tiada temu
Tubuh terpanggang tungku
Tanpa tirai tanpa tandu
Terlanjur tunduk patuh
Tak tahu telah tertipu
Tergoda tatapan teduh
Ternyata tukang teluh
Tetaplah teguh
Tolak tangkis tinju
Tangguhlah tangguh
Tunaikan tugasmu
Tertera tanda
Telapak tangan terbaca
Tabir telah terbuka
Teruslah tabah
Tunggu T tiba
Cibitung, 22 Juni 2021
Tarni Kasanpawiro
BERMAIN KATA
ada yang asyik bermain kata
tak peduli hasrat terus meminta
ditepisnya segala rasa dengan tawa
hingga lupa hari semakin senja
isyarat tak mampu menyapa
ada yang asyik bermain kata
bocah-bocah setengah manula
turut memainkan semua aksara
menjadi imaji liar tanpa cegah
berlompatan dengan indahnya
ada yang asyik bermain kata
sampai tak melihat ada kecoa
habiskan sisa nasi di piringnya
sambil mencibir dasar manusia
suka mentertawakan dirinya
ada yang asyik bermain kata
sambil menggoyangkan kakinya
tak pusingkan dompet terbuka
dan angka-angka entah di mana
bodo amatlah katanya
ada yang asyik bermain kata
hingga tak mendengar suara
memanggil-manggil namanya
dari dalam perut anak-anaknya
cacing-cacing meminta jatah
ada yang asyik bermain kata
meski sadar yang dilakukannya
tak bisa membuatnya jadi kaya
ha ha hi hi yang penting bahagia
tak kesepian banyak temannya
ada yang asyik bermain kata
sambil menghisap angannya
agar tak terbang mengangkasa
karena hanya itu yang dia punya
teman yang paling setia
ada yang asyik bermain kata
sambil sesekali garuk kepala
sepertinya ada yang dia lupa
tungku di dapur tak lagi menyala
api pergi meninggalkannya
ada yang asyik bermain kata
dikumpulkannya semua aksara
berharap pasar mau menerima
bersaing dengan sembako murah
bawang cabe dan juga rempah
dari kamar sebelah ada suara
bukan tangisan ataupun tawa
sepertinya dia mengenalnya
tapi kini dia benar-benar lupa
mungkinkah itu anak-anaknya
tiba-tiba semuanya gelap gulita
malam telah tiba tapi dia terlupa
listrik di rumah kehabisan daya
aksara seakan menampar dirinya
banyak cinta yang mestinya dia jaga
Cibitung, 26 Juni 2021
Tarni Kasanpawiro
TITIK SETELAH KOMA
tiba-tiba semua berubah
yang dekat harus berjauhan
yang pergi tak lagi bisa pulang
hanya bisa lambaikan tangan
dengan airmata berlinangan
peraturan bukan lagi pedoman
yang dilarang malah dibolehkan
yang tadinya boleh jadi dilarang
banyak yang melanggar kewajiban
semata demi keselamatan
lalu hilanglah kebiasaan
ada yang patuh pada anjuran
ada yang bodo amat tak mendengar
dianggapnya sebuah kebohongan
sampai akhirnya datang teguran
dan menyesallah kemudian
datanglah kabar kepulangan
sebagaimana awan menjelma hujan
tak tercegah menderas berjatuhan
tanpa payung di genggaman
tangan kehilangan pegangan
menggigil gemetaran
menjebol dinding keangkuhan
melihat orang lain terbaring lemah
tak berdaya saat titik mulai berubah
menjadi garis panjang setelah koma
tanpa pendamping di sisinya
seakan tak memiliki cinta
semua menjauh palingkan muka
dalam hatinya merasakan derita
tak bisa ucapkan sepatah kata
selain tundukkan kepala pasrah
dalam keterbatasan dia berdo'a
segeralah membaik oh semesta
Cibitung, 05 Juli 2021
Tarni Kasanpawiro
Tarni Kasanpawiro
Lahir di Kebumen 01 Desember 1971
Beberapa puisinya tergabung dalam antologi bersama "Pinangan(Dapur Sastra Jakarta) , Mendekap Langit(Gempita Biostory) dan Puisi Menolak Korupsi jilid 2 dan jilid 8. Saat ini aktif di group Lumbung Puisi asuhan RgBagus Warsono dan beberapa kali ikut antologi bersama". Tinggal di Sebelah kanan SMPIT Daarussalam. Perumahan Cluster Permata Taman Wanasari Indah Blok B No 09 Rt 02 Rw 08 Kel. Wanasari Kec. Cibitung Bekasi Jawa Barat Kode Pos 17520