SAMBUT HARI PAHLAWAN 10 NOFEMBER 2013
KOPRAL DALI TAK MAU NAIK PANGKAT
Kopral Dali adalah seorang prajurit TNI yang gugur di Indramayu.
Kopral Dali kini merupakan nama sebuh jalan di Indramayu.
Kopral Dali gugur di usia masih sangat muda, karena itu pangkat pun masih rendah.
Berkikut cuplikan cerpen karya RgBagus Warsono
//Begitu kopral itu melewati kerumunan prajurit yang berkumpul di gardu jaga, semua pembicaraan diam seketika, mata ketua kelompok prajurit itu terbelalak melihat penampilan Kopral Dali. Bukan hanya tampan (bak Koes Hendratmo) , namun juga gagah (bak Wiranto Muda), apalagi Dali diiringi dua temannya yang mungkin anak buahnya. Tapi bukan karena itu sebetulnya. Ketua kelompok itu memperhatikan Dali karena sandangan Dali menggunakan sebuah pistol. Ya pistol yang kala itu merupakan sebuah idaman bagi setiap prajurit.
"Bagaimana kalau kita lapor saja pada Sentot bahwa Dali Punya pistol", kata teman pemimpin kelompok itu. Pemimpin kelompok itu diam sambil mengelus-elus keris di pinggangnya. "Kan Sentot , hanya pistol Belanda yang besar?" kata orang itu meyakinkan. "Benar Juga katamu, Tok, biar aku naik pangkat Sersan kata pemimpin kelompok yang diketahui bernama Darja itu.//...............
//Komandan memanggil saya? kata Dali gugup. "Ya" Sentot mempersilahkan dali duduk. "Siap"// ............... //'Berikan pistol itu padaku, dan abil pistol di kastok itu untukmu!" perintah Sentot sambil menunjuk pistol dengan sarungnya yang digantung di kasok. Kemudian kamu sekarang Letnan!!
"Tidak!" kata KOPRAL Dali sambil memberi hormat dan keluar ruangan komandannya.//
KOPRAL DALI TAK MAU NAIK PANGKAT
Kopral Dali adalah seorang prajurit TNI yang gugur di Indramayu.
Kopral Dali kini merupakan nama sebuh jalan di Indramayu.
Kopral Dali gugur di usia masih sangat muda, karena itu pangkat pun masih rendah.
Berkikut cuplikan cerpen karya RgBagus Warsono
//Begitu kopral itu melewati kerumunan prajurit yang berkumpul di gardu jaga, semua pembicaraan diam seketika, mata ketua kelompok prajurit itu terbelalak melihat penampilan Kopral Dali. Bukan hanya tampan (bak Koes Hendratmo) , namun juga gagah (bak Wiranto Muda), apalagi Dali diiringi dua temannya yang mungkin anak buahnya. Tapi bukan karena itu sebetulnya. Ketua kelompok itu memperhatikan Dali karena sandangan Dali menggunakan sebuah pistol. Ya pistol yang kala itu merupakan sebuah idaman bagi setiap prajurit.
"Bagaimana kalau kita lapor saja pada Sentot bahwa Dali Punya pistol", kata teman pemimpin kelompok itu. Pemimpin kelompok itu diam sambil mengelus-elus keris di pinggangnya. "Kan Sentot , hanya pistol Belanda yang besar?" kata orang itu meyakinkan. "Benar Juga katamu, Tok, biar aku naik pangkat Sersan kata pemimpin kelompok yang diketahui bernama Darja itu.//...............
//Komandan memanggil saya? kata Dali gugup. "Ya" Sentot mempersilahkan dali duduk. "Siap"// ............... //'Berikan pistol itu padaku, dan abil pistol di kastok itu untukmu!" perintah Sentot sambil menunjuk pistol dengan sarungnya yang digantung di kasok. Kemudian kamu sekarang Letnan!!
"Tidak!" kata KOPRAL Dali sambil memberi hormat dan keluar ruangan komandannya.//