TEKS SULUH


Rabu, 31 Januari 2018

Pikirkan lagi jika mau bersamaku

Pikirkan lagi jika mau bersamaku
tak ada target dalam berkreativitas, aku hanya mengisi hidup agar tidak percuma
aku akan menjajakan daganganku di tempat yang jarang dilewati orang sampai laku, dan pembeli pertamaku itu adalah orang yang tidak sekadar membeli karena kasihan padaku.
aku akan membuat ‘rumahku yang sederhana , dan tak ada ‘kamar untuk memisah ruang karena rumahku rumahmu juga
Lalu pembaca mecarimu di hutan penyair, karena tulisamu yang yentrik menggigit, kutemukan dirimu di sampul belakang dalam. Kau terseyum menertawai pembaca , “kenapa sudi membaca tulisahku yang norak” katanya. Sebetar kemudian buku itu pandang lalu dibuang dan diambil kembali.
Aku dan kamu berada di Penyair Pinggiran berarti ada dipinggir, dipinggir api belum terbakar, dipinggir sumur belum kecemplug, dipinggir laut berarti sudah kecipratan air, dipinggir hutan berarti sudah mejual kayu, dipinggir istana berarti macari putri/pangeran istana, dan dipinggir gedung dewan berarti sedang mejual kretek
pikirkan lagi jika mau bersamaku, aku takut masa depanmu yang cemerlang menjadi tak beruntung seperti aku(rg bagus warsono)