TEKS SULUH


Selasa, 05 September 2017

Belajar Sepanjang Hayat

Cita-cita. Gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit.Bagaimana dengan seseorang yang berusia 50 th?
Adalah seorang ibu Subini (54h) ketika itu memulai kuliah S1 , staf guruku ketika aku memimpin sekolah dasar, Jika 2 th kuliah tepat waktu, karena sudah D2, maka akan selesai pada usia 56 th. Namun keterbatasan pikir karena ibu yang sudah sepuh itu perjalanan kuliah pun tak tepat waktu dan baru setelah 4 th lulus S1. diusia 58 tahun menjelang pensiun. Aku bertanya apa motifasi ibu kuliah? Katanya bukan utuk apa-apa, tetapi ia sebagai ibu dan nenek bagi cucu-cucunya memberikan contoh agar anak-cucunya mau menuruti jejaknya. Hebat bukan main ibu ini. Cita-cita itu ternyata bukan untuk diri tetapi untuk generasi selanjutnya.
Demikian belajar sepanjang hayat. Malu kita sama Ibu Subini, usia 54 th mulai kuliah S1, lulus 58 th sudah mendekati pengsiun sebagai guru sekolah dasar. Kita terkadang puas dengan apa yang diperoleh, tetapi kebanggaan itu tidak dibarengi dengan kemauan unt terus belajar sehingga banyak tertinggal dengan orang lain. Padahal belajar sepanjang hayat itu dapat diperoleh dari mana saja termasuk pengalaman diri seseorang.
(Rg Bagus Warsono, 6-9-17)